Herman Heinrich Gossen, seorang ekonom
Jerman mencoba menyelidiki cara pemuasan kebutuhan manusia terhadap
barang dan jasa. Hasil penyelidikan Gossen ini menghasilkan hukum Gossen
I dan II. Sebelum memahami hukum Gossen, Anda perlu mengenal konsep
kegunaan total (total utility) dan kegunaan marginal (marginal utility)
terlebih dahulu. Kegunaan total adalah total kepuasan seorang individu
yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa dalam suatu periode
waktu tertentu.
Kegunaan total individu akan meningkat apabila jumlah yang dikonsumsi bertambah, tetapi pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marginal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, seiring dengan kejenuhan individu terhadap produk tersebut. Setiap individu akan mendapatkan kepuasan yang berbeda dalam mengonsumsi sejumlah barang yang sama. Dasar penilaian tersebut relatif, yaitu setiap individu bebas untuk memberikan penilaian atas suatu barang (subjektif). Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh individu dalam mengonsumsi barang harus dibayar dengan suatu pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.
artikel ini disalin lengkap dari: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/bunyi-pengertian-hukum-gossen-1-dan-2.html
halaman utama website: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Kegunaan total individu akan meningkat apabila jumlah yang dikonsumsi bertambah, tetapi pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marginal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, seiring dengan kejenuhan individu terhadap produk tersebut. Setiap individu akan mendapatkan kepuasan yang berbeda dalam mengonsumsi sejumlah barang yang sama. Dasar penilaian tersebut relatif, yaitu setiap individu bebas untuk memberikan penilaian atas suatu barang (subjektif). Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh individu dalam mengonsumsi barang harus dibayar dengan suatu pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.
Kegunaan marginal (marginal utility) merupakan peningkatan kepuasan
seorang konsumen karena mengonsumsi satu unit tambahan barang atau jasa.
Kebanyakan barang dan jasa memiliki kegunaan marginal yang terus
menurun. Artinya, saat konsumsi suatu produk meningkat, nilai guna
tambahan yang diperoleh dari tiap unit tambahan akan turun secara
bertahap. Nah, dalam hal ini konsumen dikatakan mempunyai kepuasan
marginal yang menurun ketika ia semakin merasa puas dengan mengonsumsi
produk itu. Jadi, nilai guna marginallah yang menentukan apakah sesuatu
barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah. Hal ini akan
diperjelas dalam hukum Gossen berikut.
Untuk memahami hukum Gossen 1, perhatikan contoh berikut.
Setelah seharian bekerja Andi merasa sangat lapar. Satu porsi nasi
beserta lauk-pauknya akan memberikan kepuasan total yang amat besar bagi
Andi. Sehingga, bisa dinilai sebesar 10 util (util = satuan kepuasan).
Karena masih merasa lapar, Andi menambah satu porsi lagi. Tetapi, karena
perut Andi sudah terisi oleh porsi nasi pertama, kepuasan yang
diperoleh karena memakan porsi nasi kedua tidak sebesar 10 util,
melainkan hanya 6 util.
Dengan demikian, kepuasan total yang diperoleh setelah makan dua porsi
nasi akan berjumlah 16 util. Jika Andi masih bernafsu untuk menambah
dengan porsi ketiga, bukan tidak mungkin Andi akan menjadi sakit
karenanya. Sehingga, bukan kepuasan yang Andi peroleh melainkan
penderitaan.
Karena tidak memberikan kepuasan, manfaat porsi nasi ketiga menjadi
negatif sebesar –5 util dan kepuasan total yang diperoleh dari tiga
porsi nasi tersebut 11 (lihat tabel 1).
Tabel 1. Hubungan Jumlah Barang yang Dikonsumsi dengan Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal yang Diperoleh
Jumlah Porsi Nasi yang
Dikonsumsi
|
Kepuasan Total
(Total Utility)
|
Kepuasan Marginal
(Marginal Utility)
|
0
|
0
|
0
|
1
|
10
|
10 = (10 – 0)
|
2
|
16
|
6 = (16 – 10)
|
3
|
11
|
–5 = (11 – 16)
|
Pada tabel di atas, kolom marginal utility memperlihatkan adanya
penurunan dari 10 sampai –5. Setelah makan pada porsi ke-1 kenikmatan
dinilainya 10 util. Pada porsi ke-2, tambahan kenikmatan menurun
sehingga dinilai 6 util dan kepuasan total bertambah menjadi 16 util.
Pada porsi ke-3, kepuasan menjadi negatif (–5). Apabila kepuasan total
dan kepuasan marginal ditampilkan dalam bentuk grafik maka kurvanya
seperti berikut ini. Kurva ini menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang dikonsumsi dengan tingkat kepuasan yang diperoleh.
Gambar 1. Kurva kepuasan total (TU). |
Gambar 2. Kurva kepuasan marginal (MU). |
Gejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional seperti dijelaskan di
atas dikenal sebagai The Law of Diminishing Marginal Utility (Hukum
Tambahan Kepuasan yang Terus Menurun). Hukum ini dikenal sebagai Hukum
Gossen 1.
Selengkapnya Hukum Gossen I berbunyi:
"Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu
terus ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan
tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi
terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan
menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang."
Hukum Gossen I tersebut menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal
yaitu pemuasan satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus,
sehingga kenikmatannya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya
dicapai titik kepuasan. Namun, Hukum Gossen I mempunyai kelemahan. Dalam
praktik, orang tidak akan memuaskan satu macam kebutuhan sampai
sepuas-puasnya, tetapi setelah mencapai titik kepuasan tertentu akan
menyusul kebutuhan yang lain, hal ini karena kebutuhan itu
bermacam-macam. Maka Hukum Gossen I dilengkapi dengan Hukum Gossen II
(simak pendalaman materi berikutnya).
Hukum Gossen 1 membatasi jumlah objek konsumsi, yaitu satu jenis barang.
Pada kenyataannya konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang (dan
jasa). Dengan sumber dana terbatas konsumen harus mencari kombinasi unit
dari berbagai jenis barang, agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi dan
kepuasan maksimal bisa tercapai.
Masalah tersebut dirumuskan dalam Hukum Gossen 2 yang berbunyi:
"Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli
berbagai macam barang sedemikian rupa hingga kebutuhan-kebutuhannya
terpenuhi secara seimbang."
Pembelian berbagai barang ini sedemikian rupa hingga rupiah terakhir
yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal
yang sama. Apakah itu pengeluaran untuk membeli barang yang satu atau
untuk membeli barang yang lain.
Berdasarkan Hukum Gossen 2 ini, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya
yang bermacam-macam sampai pada tingkat intensitas yang sama. Ada
kebutuhan akan makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Nah,
dari kebutuhan pada tingkat intensitas yang sama, seseorang tidak akan
menghabiskan uangnya hanya untuk membeli pakaian saja. Akan tetapi, uang
yang dimilikinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya sesuai
dengan tingkat kebutuhannya.
Contoh :
Togar mempunyai penghasilan Rp600.000,00. Untuk memenuhi semua
kebutuhannya selama satu bulan diperlukan Rp750.000,00. Bagaimana
caranya agar Togar dapat menggunakan uangnya seekonomis mungkin dan
kepuasan maksimum tercapai? Simak terus uraian berikut.
Togar perlu membuat tabel pemuasan kebutuhan secara vertikal dan
horizontal. Secara horizontal dari data jenis kebutuhan yang harus
dipenuhinya, misalnya makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan
lain-lain. Sedangkan, secara vertikal diurutkan jumlah kebutuhan yang
harus dipenuhi. Berdasarkan jenis dan jumlah kebutuhan, dibuatkan nilai
kepuasan dari yang tertinggi sampai terendah. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan tabel berikut.
Tabel 2. Pemuasan Kebutuhan Secara Vertikal dan Horizontal
Jumlah
|
Makan
|
Pakaian
|
Perumahan
|
Kesehatan
|
Kesenangan
|
1
|
10
|
||||
2
|
9
|
9
|
|||
3
|
8
|
8
|
8
|
||
4
|
7
|
7
|
7
|
7
|
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
7
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
9
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
10
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
11
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Jumlah
|
55
|
45
|
36
|
28
|
21
|
Dari tabel di atas, terlihat bahwa makan mempunyai nilai tertinggi yaitu
10, pakaian 9, perumahan 8, kesehatan 7, dan kesenangan 6. Golongan
kebutuhan marginal adalah kebutuhan ke-5, yaitu kebutuhan kesenangan.
Jika seluruh penghasilan Togar digunakan untuk makan, nilai kepuasannya
berjumlah 55. Hal ini tidak mungkin dilakukannya karena ia harus membagi
uang sesuai intensitasnya (tingkatan) kebutuhan. Jika uang yang
dimilikinya Rp 600.000,00 dan setiap satuan jumlah kebutuhan, misalnya
dibutuhkan Rp 50.000,00, jumlah satuan kebutuhan yang terpenuhi, yaitu:
= 30 unit
Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan kebutuhan secara horizontal.
Pemuasan kebutuhan secara horizontal, yaitu pemuasan kebutuhan tidak
bertumpu pada satu jenis barang saja, melainkan berusaha pula untuk
memenuhi kebutuhan akan barang lainnya.
artikel ini disalin lengkap dari: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/bunyi-pengertian-hukum-gossen-1-dan-2.html
halaman utama website: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment