Menjulang keluar dari sebuah dataran tinggi di daerah terpencil di
Pegunungan Ural - seperti jari-jari keriput raksasa yang berada dibawah
tanah - formasi tujuh batu dari Manpupuner di Republik Komi ini
terselubung dalam misteri karena mereka kadang-kadang berada dalam badai
salju dan kabut. Dikenal sebagai "7 strong men", menara-menara batu
raksasa ini dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Rusia, dan
penuh mistis. Manpupuner menarik pengunjung dari seluruh negeri yang
luas.
bunga Tulip
Tulip (Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuhan berbunga
yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Tulip berasal dari Asia
Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu
Kush dan stepa di Kazakhstan. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri
bunga tulip. Tulip juga merupakan bunga nasional Iran dan Turki.
Kincir-Kincir Angin Kinderdijk, Belanda
Desa Kinderdijk di Belanda, terleetak sekitar 15 km sebelah timur dari
Rotterdam. Kinderdijk berada di wilayah yang disebut Alblasserwaard yang
terletak di bawah permukaan laut. Daerah yang sering disebut Polder ini
adalah lahan yang direklamasi dari badan air, seperti danau atau
rawa-rawa. Setelah air terkuras keluar dari badan air, permukaan tanah
surut dari waktu ke waktu dan akhirnya semua polder berada di bawah
permukaan air di sekitarnya. Air kemudian memasuki polder yang rendah
ini melalui tekanan air dari air tanah, atau curah hujan, yang harus
secara teratur dipompa keluar atau dikeringkan dengan membuka pintu air
pada saat air surut. Di Kinderdijk, sebagian besar air berasal dari
pertemuan sungai Lek dan Noord, yang berada di sana.
Membangunkan Hantu yang Bersemayam di Otak Kita
Dalam sebuah percobaan yang diklaim bisa menjelaskan mengapa beberapa
orang melihat hantu, peserta dibuat merasa seolah-olah mereka melihat
hantu di sekitar mereka dan bahwa hantu menyentuh punggung mereka dengan
jari-jari yang tak terlihat. Ilusi itu begitu nyata sehingga beberapa
peserta tes tersebut memohon tes tersebut untuk segera dihentikan karena
ketakutan.
Para ilmuwan dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne Swiss, telah menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk menginduksi ilusi melihat dan merasakan penampakan dengan menciptakan situasi dimana seseorang sejenak kehilangan jejak lokasi tubuh mereka dalam ruang dan waktu.
Para ilmuwan ini sedang menyelidiki sensasi aneh yang merasakan seseorang di dekatnya, tapi tidak ada yang benar-benar hadir dan tidak ada yang dapat dilihat. Para ilmuwan menyebutnya "Perasaan Kehadiran," atau FoP (Feeling of Present) yang singkat. Ini adalah fenomena psikologis yang telah didokumentasikan sepanjang sejarah, yang mengarah ke berbagai keyakinan dalam hal supranatural. Meskipun didokumentasikan dengan baik, para ilmuwan tidak benar-benar yakin bagaimana fenomena ini dipicu oleh otak.
Para ilmuwan menduga bahwa daerah tertentu dari otak bertanggung jawab untuk ilusi ini, termasuk korteks temporoparietal, korteks insular, dan korteks frontoparietal.
Untuk mereproduksi FoP, para peneliti membuat percobaan yang menarik:
Para peneliti pertama menganalisis otak dari 12 pasien dengan gangguan neurologis - sebagian besar epilepsi - yang pernah mengalami semacam "Penampakan". Analisis MRI otak pasien mengungkapkan gangguan dengan tiga daerah korteks: korteks insular, korteks parietal-frontal, dan korteks temporo-parietal. Ketiganya terlibat dalam kesadaran diri (self-awareness), gerakan dan rasa posisi dalam ruang (proprioception). Bersama-sama, mereka memberikan kontribusi untuk pemrosesan sinyal multi indrawi, yang penting untuk persepsi tubuh sendiri.
Para ilmuwan melakukan sebuah percobaan "disonansi". Peserta ditutup matanya dan melakukan gerakan dengan tangan mereka di depan tubuh mereka. Di belakang mereka, perangkat robot mereproduksi gerakan mereka, menyentuh mereka di bagian belakang secara real time. Hasilnya adalah semacam perbedaan spasial, tetapi karena gerakan robot sesuai secara realtime dengan gerakan yang dilakukan peserta, otak peserta mampu beradaptasi dengan sentuhannya.
Selanjutnya, ahli saraf memperkenalkan penundaan temporal antara gerakan peserta dan sentuhan robot. Dalam kondisi asynchronous, mendistorsi persepsi temporal dan spasial, hasilnya para peneliti mampu menciptakan ilusi hantu.
Para peserta tidak menyadari tujuan percobaan ini. Setelah beberapa menit tersentuh sentuhan tertunda ini, beberapa peserta melaporkan "perasaan kehadiran," yang kuat bahkan mereka menghitung sampai ada empat "hantu" yang sebenarnya tidak ada. Bagi sebagian orang, perasaan itu begitu kuat sehingga mereka meminta para peneliti untuk menghentikan percobaan.
"Eksperimen kami menginduksi sensasi kehadiran asing di laboratorium untuk pertama kalinya," kata penulis studi Olaf Blanke. "Ini menunjukkan bahwa perasaan kehadiran dapat timbul dalam kondisi normal, melalui sinyal sensorik-motorik yang bertentangan. Ini menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh perubahan persepsi dari tubuh mereka sendiri di otak."
Robot sensorimotor juga mampu menginduksi FoP pada peserta yang sehat.
Penelitian ini bisa membantu kita memahami mengapa orang yang menderita stres emosional atau melihat penampakan, serta menawarkan pemahaman yang lebih dalam mengenai mekanisme otak yang bertanggung jawab untuk halusinasi dan skizofrenia.
Para ilmuwan dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne Swiss, telah menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk menginduksi ilusi melihat dan merasakan penampakan dengan menciptakan situasi dimana seseorang sejenak kehilangan jejak lokasi tubuh mereka dalam ruang dan waktu.
Para ilmuwan ini sedang menyelidiki sensasi aneh yang merasakan seseorang di dekatnya, tapi tidak ada yang benar-benar hadir dan tidak ada yang dapat dilihat. Para ilmuwan menyebutnya "Perasaan Kehadiran," atau FoP (Feeling of Present) yang singkat. Ini adalah fenomena psikologis yang telah didokumentasikan sepanjang sejarah, yang mengarah ke berbagai keyakinan dalam hal supranatural. Meskipun didokumentasikan dengan baik, para ilmuwan tidak benar-benar yakin bagaimana fenomena ini dipicu oleh otak.
Membangunkan "Hantu"
Para ilmuwan menduga bahwa daerah tertentu dari otak bertanggung jawab untuk ilusi ini, termasuk korteks temporoparietal, korteks insular, dan korteks frontoparietal.
Untuk mereproduksi FoP, para peneliti membuat percobaan yang menarik:
Para peneliti pertama menganalisis otak dari 12 pasien dengan gangguan neurologis - sebagian besar epilepsi - yang pernah mengalami semacam "Penampakan". Analisis MRI otak pasien mengungkapkan gangguan dengan tiga daerah korteks: korteks insular, korteks parietal-frontal, dan korteks temporo-parietal. Ketiganya terlibat dalam kesadaran diri (self-awareness), gerakan dan rasa posisi dalam ruang (proprioception). Bersama-sama, mereka memberikan kontribusi untuk pemrosesan sinyal multi indrawi, yang penting untuk persepsi tubuh sendiri.
Para ilmuwan melakukan sebuah percobaan "disonansi". Peserta ditutup matanya dan melakukan gerakan dengan tangan mereka di depan tubuh mereka. Di belakang mereka, perangkat robot mereproduksi gerakan mereka, menyentuh mereka di bagian belakang secara real time. Hasilnya adalah semacam perbedaan spasial, tetapi karena gerakan robot sesuai secara realtime dengan gerakan yang dilakukan peserta, otak peserta mampu beradaptasi dengan sentuhannya.
Selanjutnya, ahli saraf memperkenalkan penundaan temporal antara gerakan peserta dan sentuhan robot. Dalam kondisi asynchronous, mendistorsi persepsi temporal dan spasial, hasilnya para peneliti mampu menciptakan ilusi hantu.
Para peserta tidak menyadari tujuan percobaan ini. Setelah beberapa menit tersentuh sentuhan tertunda ini, beberapa peserta melaporkan "perasaan kehadiran," yang kuat bahkan mereka menghitung sampai ada empat "hantu" yang sebenarnya tidak ada. Bagi sebagian orang, perasaan itu begitu kuat sehingga mereka meminta para peneliti untuk menghentikan percobaan.
"Eksperimen kami menginduksi sensasi kehadiran asing di laboratorium untuk pertama kalinya," kata penulis studi Olaf Blanke. "Ini menunjukkan bahwa perasaan kehadiran dapat timbul dalam kondisi normal, melalui sinyal sensorik-motorik yang bertentangan. Ini menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh perubahan persepsi dari tubuh mereka sendiri di otak."
Robot sensorimotor juga mampu menginduksi FoP pada peserta yang sehat.
Penelitian ini bisa membantu kita memahami mengapa orang yang menderita stres emosional atau melihat penampakan, serta menawarkan pemahaman yang lebih dalam mengenai mekanisme otak yang bertanggung jawab untuk halusinasi dan skizofrenia.
Punch Hole (Lubang di Langit)
Pesawat terbang dapat membuat lubang di awan dan menyebabkan hujan,
inilah yang disimpulkan dari penelitian terbaru. Propeller dan jet dari
sebuah pesawat yang melewati kondisi atmosfer yang tepat, dapat membuat
tetesan air yg beku mencair dan segera turun seperti salju, meninggalkan
lubang besar di tempatnya tadi berada.
12 Mamalia Unik yang Mungkin Belum Anda Jumpai
Jika Anda adalah seorang pecinta Alam yang setia, maka Anda mungkin
mengenali beberapa mamalia di daftar ini, namun untuk masyarakat umum,
hewan-hewan ini relatif tidak dikenal meskipun ini mamalia yang paling
unik di alam. Meskipun penemuan spesies dan sub spesies baru sangat
sering terjadi di kerajaan hewan, namun untuk mammalia tetap jarang
dijumpai penemuan spesies dan subspesies baru. Cekidot makhluk aneh dan
indah di bawah ini.
12. Hairy Saki
Elysia chlorotica Hibrida hewan dengan tumbuhan
Hibrida antar spesies sangat jarang terjadi, dan kalaupun terjadi, hasilnya akan sangat aneh.
Namun bagi yang satu ini bukan sekedar antar spesies, tapi hibrida
antar Kingdom yaitu animal kingdom dan plants kingdom, hibrida antara
dunia hewan dan dunia tumbuhan, meskipun ini bukan perkawinan tetapi
disebut Endosimbiosis. Suatu hal yang hampir tidak mungkin, tetapi ternyata ada....
Ini adalah siput laut berbentuk daun yang indah bernama Elysia chlorotica, tinggal di kolam dangkal di sepanjang pantai Atlantik Amerika Utara, makan ganggang dengan lahap - satu kali makan sudah cukup untuk seumur hidup! - kemudian dia menggunakan fotosintesis seperti tanaman lain, menghancurkan definisi yang paling mendasar yang membedakan antara Kerajaan hewan dan Kerajaan Tumbuhan.
Ini adalah siput laut berbentuk daun yang indah bernama Elysia chlorotica, tinggal di kolam dangkal di sepanjang pantai Atlantik Amerika Utara, makan ganggang dengan lahap - satu kali makan sudah cukup untuk seumur hidup! - kemudian dia menggunakan fotosintesis seperti tanaman lain, menghancurkan definisi yang paling mendasar yang membedakan antara Kerajaan hewan dan Kerajaan Tumbuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)