Ular Black Mamba
Lokal geografis
- Black mamba ditemukan di bagian selatan Afrika.
Penampakan
- Dua taring bisa yang besar dibagian depan mulut.
- Gigui yang kuat di kedua rahangnya.
- Black Mamba dewasa panjangnya mencapai rata-rata 2,5 meter dan maksimum 4,5 meter panjangnya.
- Ular ini berwarna abu-abu kekuningan dengan ukuran lingkar kepala lebih kecil.
- Mereka mengambil namanya dari warna hitam di bagian dalam mulutnya.
- Tipis dan sangat lincah
- Mampu mencapai kecepatan 20 km / jam.
Bisa ular
- Sangat beracun. Sebagian besar neurotoksik – racunnya menyerang jaringan saraf - tetapi juga kardiotoksik - menyebabkan otot-otot jantung berhenti berfungsi.
Siklus Hidup
- Perkawinan terjadi di akhir musim semi atau awal musim panas. (Oktober-Desember di Afrika).
- Setelah kawin ular jantan kembali ke sarangnya.
- Ular betina meletakkan telurnya antara 10 - 20 Telur.
- Black mamba muda mampu menghidupinya sejak lahir dan mampu menangkap mangsa sebesar tikus.
Kebiasaan
- Black mamba cenderung tinggal di semak belukar tetapi kadang-kadang dapat ditemukan di semak-semak dan pohon kecil.
- Mereka akan terus menempati sarang yang sama selama bertahun-tahun jika dibiarkan tidak terganggu.
- Makanannya sebagian besar terdiri dari burung dan tikus dan mereka aktif berburu sepanjang hari atau malam.
- Black mamba sangat agresif dan akan menyerang tanpa ransangan.
- Mampu menegakkan tubuhnya sepertiga panjang tubuhnya ke udara.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.rentokil.co.id/panduan-hama/ular-dan-kadal/ular-black-mamba/index.html
halaman utama website: http://www.rentokil.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Metamorfosis pada Kupu-Kupu
Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
Pembentukan Endospermae
Pembentukan Endosperma Endospermae adalah bagian dari biji tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang merupakan hasil dari pembuahan berganda selain embrio. Endosperma dapat dikatakan sebagai “saudara kembar” embrio karena selalu terbentuk bersama namun, berbeda dengan embrio yang diploid, endosperma adalah triploid.
Sefalokordata
Ciri-ciri umum
0. Bentuk tubuh menyerupai ikan kecil.
0. Notokord terbentang pada seluruh panjang tubuhnya.
0. Memiliki tabung neural dorsal dan tanpa otak.
0. Faring besar dengan banyak celah insang yang terbuka kearah dinding ektoderm atrium.
0. Celah insang dapat disetarakan dengan stigma pada urokordata.
o. Faring mempunyai endostil dan saluran bersilia.
o. Dinding tubuh nampak bersegmen, dan bahkan gonadnya juga bersegmen.
o. Mempunyai rongga tubuh yang jelas.
Proses Pencernaan Manusia
A. DIGESTI DI MULUT
Digesi adalah pemecahan makanan melalui proses fisika dan kimia. Pengunyahan (mastikasi) memecah partikel makanan yang besar dan mencampur makanan dengan sekresi kelenjar salivaris. Saliva mengandung 2 enzim yaitu lipase lingualis yang disekresi oleh kelenjar pada lidah, dan ptialin (α-amilase saliva) yang disekresi oleh kelenjar salivaria. Enzim ptialin membongkar tepung dimulut yang merupakan digesi kimiawi (pemecahan makanan melalui proses kimia).
Pembongkaran pati oleh ptialin tergantung pH enzim 6,7 dan kerja ini akan berhenti setelah sampai dilambung, karena dihambat oleh getah lambung yang asam. Gerakan menelan (deglutisio) diatur dengan serangkaian gerakan dengan satu fase volunter dan diikuti dengan dua fase involunter. Pada fase volunter mengumpulkan isi mulut ke lidah dan mendorongnya ke belakang ke dalam faring. Waktu mendorong ke faring yang berfungsi adalah kontraksi oto-otot dasar mulut (m. Mylohyoideus, m. Digastic dan m. thyrohyoideus) dan lidah. Kontraksi dasar mulut ini akan mengangkat tulang hioid dan laring, sementara aditus laringis mendekati epiglotis. Epiglotis direndahkan oleh radiks lidah dengan bantuan m. Aryepigloticus sehingga aditus laringis ditutup. Secara serentak rimalotidis ditutup dan pernafasan berhenti, bolus melewati faring, mulailah gelombang kontraksi involunter dalam otot faring yang mendorong materi ke dalam esofagus. Pada sambungan faringoesofagus dan segmen esofagus (13 cm ) tempat tegangan dinding saat istirahat. Segmen ini berelaksasi refleks dengan menelan, sehingga materi yang ditelan masuk ke korpis esofagus. Kontaksi cincin esofagus terbentuk dibelakang bolus yang terus diikuti gelombang peristaltik, sampai esofagus bersih dari bolus masuk ke lambung. Bolus yang lewat di esofagus dipermudah oleh kelenjar esofagus. Reflek menelan tetap aktif sewaktu tidur. Serabut saraf aferen dan eferen berjalan di dalam beberapa nervus kranialis yaitu nervus glossofaringeus dan nervus vagus yang keluar dari medula oblongata (batang otak). B. DIGESTI DI LAMBUNG
Sekresi getah lambung ditentukan oleh dua fase yang berbeda yaitu : Pertama, fase sekresi saraf, diatur oleh saraf. Kedua, fase sekresi gastrik (fase pencernaan),dimulai segera saat makanan masuk ke lambung, dirangsag oleh hormon gastrin yang dihasilkan oleh sel-sel granula basal didalam pars pilorika. Pencernaan protein dimulai dilambung, tempat pepsin memecah rantai protein menjadi fragmen kecil-kecil. Pepsi disekresi dalam bentuk prekusor tak aktif (pro enzim), dan diaktifkan dalam traktus gastrointestinalis. Prekrusor peptin dinamai pepsinogen dan diaktifkan oleh HCL lambung. HCL yang disekresikan kelenjar korpus lambung berfungsi membunuh bakteri yang ditelan, membantu pencernaan protein dengan memberikan pH-yang diperlukan untuk memulai pencernaan protein dan merangsang aliran empedu dan getah pancreas. Mukosa lambung manusia mengandung sejumlah pepsinogen yang dibagi menjadi dua gugusan berbeda secara imunohistokimia yaitu : pepsinogen I dan pepsinogen II. Pepsinogen I hanya ditemukan di daerah pensekresi asam dan pepsinogen II di daerah pilorus. Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik seperti fenilalanin atau tirosin dan asam amino lain, sehingga produk pencernaan pepsin merupakn polipeptida yang ukurannya beragam. Gelatinose untuk mencairkan gelatin juga ada di lambung. Renin/Kimosin suatu enzim pembeku susu ditemukan pada hewan muda, tetapi tidak pada manusia. Lipase lidah disekresi oleh kelenjar Ebner pada permukaan dorsal lidah, lambung juga mensekresi lipase tetapi hanya sedikit kegunaannya, kecuali dalam insufisiensi poankreas. Lipase lidah aktif dalam lambung dan dapat mencerna 30% trigliserida diet. Mukus dibentuk oleh glikoprotein, disekresi oleh sel mukosa leher serta permukaan dalam korpus dan fundus dan di tempat lain yang serupa. Mukus membentuk gel fleksibel yang menyelubungi mukosa. Mukosa lambung juga mensekresi bikarbonat. Bikarbonat dan mukus membentuk lapisan tak bertanduk dengan ± pH 7.0, lapisan ini dengan membran permukaan sel mukosa membentuk sawar bikarbonat mukosa yang melindungi sel mukosa dari kerusakan oleh asam lambung.
C. DIGESTI DI USUS HALUS
Kelenjar Brunner dalam duodenum mensekresikan mukus alkali kental yang akan melindungi duodenum dati asam lambung. Di dalam usus halus terjadi pengelmusian lemak oleh cairan garam empedu, lesitin dan monogliserida. Bila konsentrasi garam empedu usus tinggi, maka lipid dan garam empedu berekasi spontan dan untuk membentuk ‘micelles’, dan lipid dapat lebih mudah diabsorbsi. Di dalam usus halus polipeptida hasil pencernaan dalam lambung dicerna lebih lanjut oleh enzim proteolitik pankreas dan mukosa usus. Pencernaan akhir protein ke asam amino, terjadi pada tiga lokasi di usus, yaitu lumen usus, di batas sikat dan di sitoplasma sel mukosa.
D. MOTILITAS dan PENGOSONGAN LAMBUNG
Jika makanan sampai di lambung maka terjadi relaksasi otot di lambung yang disebabkan oleh gerakan faring dan esofagus. Kemudian diikuti oleh gerakan peristaltik dalam lambung yang dikoordinasi oleh gelombang lambat lambung. Gerakan ini lambat-halus melembutkan makanan menjadi suatu cairan yang encer yang disebut chyme (kim). Setiap gelombang pencampuran memaksa sejumlah kecil isi lambung ke duodenum melalui spingter pilorika. Sebagian makanan dipaksa kembali ke korpus lambung untuk pencampuran lebih lanjut. Gelombang selanjutnya menuju ke arah depan lagi dan sedikit memaksa makanan ke arah duodenum. Begitu seterusnya gerakan mencampur dari lambung sampai kim dalam lambung habis. Kecepatan pengososngan lambung dipengaruhi oleh jenis makanan yang ditelan. Makanan kaya karbohidrta meninggalkan lambung hanya dalam beberapa jam, kaya protein lebih lambat dibandingkan dengan kaya lemak. Dan juga tergantung pada tekanan osmotik yang memasuki duodenum dan juga produk protein dan mukosa yang melapisis duodenum.
E. MOTILITAS USUS HALUS dan KOLON
Kontraksi usus halus dikoordinasi oleh gelombang lamabat usus halus, gelombang depolarisasi otot polos yang bergerak ke arah kaudal dari otot sirkuler duodenum. Ada dua jenis gerakan yaitu: kontraksi segmentasi dan gelombang peristaltik. Kontraksi segmentasi merupakan gerakan seperti cincin dengan interval cukup teratur sepanjang usus, kemudian hilang diganti oleh kelompok kontraksi cincin lain dalam segmen di antara kontraksi sebelumnya. Gerakan peristaltik, menggerakkan kimsepanjang usus. Bila dindidng usus diregangkan, maka kmontraksi sirkuler profunda terbentuk di belakang titik rangsangan dan bergerak sepanjang usus ke arah rektum dengan kecepatan bervariasi. Gerakan kolon seperti pada usus halus yaitu kontraksi segmentasi dan gelombang peristaltik. Kontraksi segmentasi mencampur isi kolon akan memaparkan isi kolon ke mukosa untuk memfasilitasi absorbsi. Jenis kontraksi yang hanya terdapat pada kolon yaitu kontraksi kerja mulut yaitu kontraksi serentak otot polos pada area besar, kontraksi ini menggerakkan materi dari satu bagian kolon ke bagian lain dan ke dalam rektum, dan distensi rektum memulai refleks defekasi.
F. DEFEKASI Distensi rektum karena feses memulai reflek ototnya dan keinginan berdefekasi. Distensi lambung oleh makanan, rektum memulai kontraksi dan sering timbul keinginan berdefekasi. Respon ini disebut refleks gastrokolika. Karena refleks ini, maka defekasi setelah makan selalu terjadi pada anak. Pada orang dewasa, kebiasaan dan faktor kebudayaan berperan besar dalam menentukan kapan timbul defekasi.
G. ABSORBSI USUS HALUS dan KOLON
Heksosa dan pentosa cepat diabsorbsi melewari dinding usus. Transpor sejumlah gula dipengaruhi oleh jumlah Na+ dalam lumen usus, konsentrasi Na+ tinggi di permukaan mukosa sel menfasilitasi penyerapan, konsentrasi Na+ rendah menghambat aliran masuk gula ke dalam sel epitel. Absorpsi lemak tersebar dalam bagian usus halus yaitu 95%, dan di feses kurang lebih 5%. Monogliserida, kolesterol, atau lemak ‘micell’ memasuki sel mukosa dengan difusi pasif. Absorpsi asam amino berlangsung cepat di dalam jejenum dan duodenum, tetapi lambat di ileum. Hanya sedikit air yang bergerak melintasi mukosa lambung, tetapi air bergerak dalam dua arah melintasi mukosa usu halus dan usus besar akrena respon terhadap perbedaan osmotik. Sejumlah Na+ difuis keluar tergantung pada perbedaan konsentrasi. Gerakan K+ melintasi mukosa karena difusi. Ca+ diangkut secara aktif dan gerakannya tergantung pada hormon paratiroid dan vitamin D. Elektrolit lain misalnya besi, potasium, magnesium dan fosfat bergerak dengan transport aktif. Vitamin yang larut air cepat diabsorpsi denga cara difusi, vitamin yang larut lemak akan kurang serap diabsorpsi jika empedu disingkirkan dari usus oleh obstruksi saluran empedu. Vitamin pada umumnya diserap di dalam usus halus atas, tetapi vitamin B12 diasorpsi di dalam ileum, vitamin ini terikat faktor intrinsik yang disekresikan lambung.
artikel ini disalin lengkap dari: https://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/738-2/
halaman utama website: https://anugrahjuni.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Pengertian Rhodamin, Formalin, Boraks dan Karsogenik Lengkap
Rhodamin B merupakan zat kimia berbahaya yang tak boleh dicampur
dengan makanan, Rhodamin B merupakan zat pewarna yang tersedia di pasar
untuk industri tekstil. Zat ini sering disalahgunakan sebagai zat
pewarna makanan dan kosmetik di berbagai Negara. Panganan yang ditemukan
mengandung rhodamin B diantaranya kerupuk (58%), terasi (51%), dan
makanan ringan (42%).
Zat ini juga banyak ditemukan pada kembang gula, sirup, manisan, dawet, bubur, ikan asap, dan cendol. Bila mengonsumsi makanan yang mengandung rhodamin B dalam tubuh akan terjadi penumpukan lemak, sehingga lama-kelamaan jumlahnya terus bertambah. Dampaknya baru akan kelihatan setelah puluhan tahun. Rodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpendar (berfluorescensi) .
Efek nya sangat berbahaya cz Bahan pewarna Merah K.10 ( Rhodamin B ) dan Merah K.3 (CI Pigment Red 53 : D&C Red No. 8 : 15585) merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Rodamin B seringkali disalahgunakan untuk pewarna pangan dan kosmetik, misalnya : sirup, lipstick, dll. Paparan Rodamin B dalam waktu yang lama (kronis) dapat menyebabkan gangguan fungsi hati / kanker hati. Rodamin B biasanya terdapat pada lipstik yang berwarna merah mencolok, lipstik yang water proof (tahan air), blush on (pemerah pipi), dll.
Tanda dan Gejala Akut bila terpapar Rhodamin B:
Formalin
Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin Merupakan nama dagang formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 – 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya . Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya, serta gejala lainnya.
Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam. Tahu merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam kadar tertentu.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
Mendeteksi Formalin secara phisik
Boraks
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5. Yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan
Penggunaan :
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang – ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah
Karsinogenik
Suatu bahan yang dapat mendorong/menyebabkan kanker. Hal ini bisa terjadi karena ketidakstabilan genomik atau gangguan pada proses metabolisme seluler. Kanker adalah penyakit dimana sel-sel rusak di dalam tubuh penderita tidak mengalami program kematian sel, dan tumbuh secara tidak terkontrol dengan metabolisme yang menyimpang. Karsinogen mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker dengan merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor. Biasanya, sel yang mengalami perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program kematian sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel kanker.
Karsinogen alami sangat banyak. Aflatoksin B1, yang diproduksi oleh kapang Aspergillus flavus selama penyimpanan biji-bijian, kacang-kacangan dan mentega kacang, adalah sebuah contoh dari karsinogen microbial yang sangat kuat. Beberapa virus seperti hepatitis B dan virus papilloma manusia telah diketahui juga menyebabkan kanker pada manusia. Setelah karsinogen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkannya yang disebut proses biotransformasi. Tujuan dari reaksi ini adalah membuat karsinogen menjadi lebih larut air sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh. Tetapi, reaksi ini juga bisa merubah suatu senyawa karsinogen yang sebenarnya tidak terlalu toksik menjadi senyawa baru yang lebih toksik.
artikel ini disalin lengkap dari: https://anugrahjuni.wordpress.com/2009/10/28/rhodamin-b-formalin-boraks-dan-karsinogenik/
halaman utama website: https://anugrahjuni.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Zat ini juga banyak ditemukan pada kembang gula, sirup, manisan, dawet, bubur, ikan asap, dan cendol. Bila mengonsumsi makanan yang mengandung rhodamin B dalam tubuh akan terjadi penumpukan lemak, sehingga lama-kelamaan jumlahnya terus bertambah. Dampaknya baru akan kelihatan setelah puluhan tahun. Rodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpendar (berfluorescensi) .
Efek nya sangat berbahaya cz Bahan pewarna Merah K.10 ( Rhodamin B ) dan Merah K.3 (CI Pigment Red 53 : D&C Red No. 8 : 15585) merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Rodamin B seringkali disalahgunakan untuk pewarna pangan dan kosmetik, misalnya : sirup, lipstick, dll. Paparan Rodamin B dalam waktu yang lama (kronis) dapat menyebabkan gangguan fungsi hati / kanker hati. Rodamin B biasanya terdapat pada lipstik yang berwarna merah mencolok, lipstik yang water proof (tahan air), blush on (pemerah pipi), dll.
Tanda dan Gejala Akut bila terpapar Rhodamin B:
- Jika tertelan, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan .dan menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
- Jika terkena kulit, dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
- Jika terkena mata, dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, oedema pada kelopak mata.
- Jika terhirup, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
- Jika tertelan, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernakan dan menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna atau merah muda.
- Tindakan yang bisa dilakukan bila terpapar Rhodamin B
- Bila terkena kulit, lepaskan pakaian perhiasan, sepatu penderita yang terkontaminasi/terkena Rhodamin B. Cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari Rhodamin B, selama kurang lebih 15 s/d 20 menit, bila perlu hubungi dokter.
- Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis, mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan sisa Rhodamin B sudah tidak ada lagi/bersih, bila perlu hubungi dokter.
- Bila tertelan dan terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernafasan.
- Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi, bila perlu hubungi dokter.
Formalin
Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin Merupakan nama dagang formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 – 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya . Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya, serta gejala lainnya.
Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam. Tahu merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam kadar tertentu.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
- Jika terhirup
- Jika terkena kulit
- Jika terkena mata
- Jika tertelan
Mendeteksi Formalin secara phisik
- Ayam potong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk
- Bakso yang tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar dan memiliki tekstur yang sangat
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
- Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, warna ikan bersih
- Tahu yang biasanya berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
- Mie Basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), bau
Boraks
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5. Yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan
Penggunaan :
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang – ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
- Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
- Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah
Karsinogenik
Suatu bahan yang dapat mendorong/menyebabkan kanker. Hal ini bisa terjadi karena ketidakstabilan genomik atau gangguan pada proses metabolisme seluler. Kanker adalah penyakit dimana sel-sel rusak di dalam tubuh penderita tidak mengalami program kematian sel, dan tumbuh secara tidak terkontrol dengan metabolisme yang menyimpang. Karsinogen mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker dengan merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor. Biasanya, sel yang mengalami perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program kematian sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel kanker.
Karsinogen alami sangat banyak. Aflatoksin B1, yang diproduksi oleh kapang Aspergillus flavus selama penyimpanan biji-bijian, kacang-kacangan dan mentega kacang, adalah sebuah contoh dari karsinogen microbial yang sangat kuat. Beberapa virus seperti hepatitis B dan virus papilloma manusia telah diketahui juga menyebabkan kanker pada manusia. Setelah karsinogen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkannya yang disebut proses biotransformasi. Tujuan dari reaksi ini adalah membuat karsinogen menjadi lebih larut air sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh. Tetapi, reaksi ini juga bisa merubah suatu senyawa karsinogen yang sebenarnya tidak terlalu toksik menjadi senyawa baru yang lebih toksik.
artikel ini disalin lengkap dari: https://anugrahjuni.wordpress.com/2009/10/28/rhodamin-b-formalin-boraks-dan-karsinogenik/
halaman utama website: https://anugrahjuni.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Eksperimen Meselson dan Stahl
Pada waktu yang sama saat Watson dan Crick mengemukakan struktur punting ganda pada DNA,
mereka juga menyimpulkan tentang mekanisme replikasi pada DNA. Mereka
menyimpulkan bahwa pada saat DNA akan mereplikasi diri, dua punting DNA
akan memisah satu sama lain, tetapi keduanya tetap berhubungan dan akan
menjadi cetakan sehingga terbentuk kembali dua punting ganda yang
sempurna. Ketika proses replikasi sudah selesai, kedua molekul DNA yang
sangat identik dan mirip dengan induknya telah terbentuk.
Model replikasi seperti ini dinamakan teori semikonservatif, dimana
salah satu puting DNA adalah puting yang berasal dari induk sedangkan
puting adalah punting yang yang lain adalah punting yang baru saja
terbentuk.
Bukti nyata dari model replikasi DNA yang dikemukakan
oleh Watson dan Crick ini dapat dilihat dari hasil eksperimen M. S.
Meselson dan F. W. Stahl.
Pada tahun 1958, M. S. Meselson dan F. Stahl melakukan sebuah eksperimen
untuk membuktikan teori semikonservatif seperti yang telah dikemukakan
di atas. Mereka menumbuhkan bakteri E. coli dalam medium yang kaya akan isotop nitrogen 15N. Nitrogen adalah kandungan utama dalam DNA. Bentuk nitrogen normal adalah dalam bentuk isotop 14N, tetapi DNA juga akan tetap bertahan hidup dengan kandungan isotop 15N yang melimpah.
Setelah bakteri E. coli ditumbuhkan dalam medium yang kaya akan isotop 15N,
dihasilkan keturunan bakteri dengan kandungan DNA yang sangat padat.
Kepadatan untai DNA dapat ditentukan dengan teknik sentrifugasi gradien
kepadatan. Dalam teknik ini cesium klorida (CsCl)
akan disentrifugasi selama beberapa jam. Jika potongan DNA di tambahkan
kedalamnya, maka masing-masing potongan akan cenderung untuk berpindah
dan berkumpul pada suatu daerah dengan gradient kepadatan yang sama.
Jadi apabila potongan-potongan tersebut mempunyai kgradien kepadatan
yang sama maka akan terbentuk satu pita tunggal, dan apabila gradient
kepadatannya berbeda maka akan terbentuk dua pita atau lebih. Adanya
pita yang terbentuk ini bisa dideteksi dengan menggunakan sinar
ultraviolet yang memiliki panjang gelombang sekitar 260 nm dimana asam
amino dapat menyerap sinar ini dengan kuat.
Setelah itu, sel bakteri yang mengandung isotop 15N dalam DNAnya akan ditaruh kembali di dalam medium yang kaya akan isotop 14N
untuk membelah sekali lagi. Kemudian DNA akan diekstrasi dari selnya
untuk diselidiki apakah DNA tersebut adalah DNA dengan isotop 14N atau DNA dengan isotop 15N.
Hasil dari eksperimen ini sangat mendukung teori semikonservatif
replikasi DNA, dimana separuh dari generasi sel yang kedua memiliki satu
punting DNA asli dengan isotop 15N bersama-sama dengan isotop 14N. Sedangkan DNA pada separuh sel yang lain mengandung isotop 14N, satu disintesis pada pembelahan pertama dan yang lain disintesis pada pembelahan kedua.
Eksperimen
Meselson-Stahl ini sangat penting karena selain dapat membuktikan cara
replikasi DNA secara semikonservatif, eksperimen ini juga dapat
menggugurkan cara-cara replikasi DNA yang lain, yaitu secara konservatif
maupun secara dispersif. Jika replikasi secara dispersif, maka akan
terbentuk dua punting DNA dengan kandungan campuran isotop 14N dan isotop 15N dan hal ini tidak terbukti dalam eksperimen Meselson-Stahl.
artikel ini disalin lengkap dari: https://anugrahjuni.wordpress.com/genetika/eksperimen-meselson-stahl/
halaman utama website: https://anugrahjuni.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Elemen TY Ragi
Ragi Saccharomyces cerevisiae mengandung sekitar 35 salinan elemen yang dapat ditranspos yang dikenal sebagai Ty dalam genom haploidnya. Transposon-transposon ini panjangnya sekitar 5900 pasangan basa nukleotida dan terikat pada setiap ujungnya oleh sebuah segmen DNA yang disebut dengan rangkaian δ, yang panjangnya sekitar 340 pasang basa.
Subscribe to:
Posts (Atom)