Alam semesta ini sangatlah luas dan penuh dengan objek-objek ajaib
yang tak terhingga banyaknya. Jadi, tidaklah aneh kalau kita sering
menemukan hal-hal baru di alam semesta. Namun, sebagian penemuan lebih
menarik daripada penemuan lain, seperti penemuan di pekan ini. Penemuan
tersebut berhasil menguak misteri yang hidup selama 35 tahun: misteri
magnetar yang terkucilkan.
Jumlah Materi Gelap Untuk Menyusun Sebuah Bintang
Herschel Space Observatory milik ESA yang bekerjasama dengan NASA, berhasil mengungkap berapa banyak materi gelap yang dibutuhkan untuk membentuk galaksi baru yang penuh bintang. Dalam pengamatannya, Herschel menemukan populasi galaksi yang
diliputi debu yang tidak membutuhkan jumlah materi gelap yang banyak
seperti yang diduga sebelumnya untuk mengumpulkan gas dan menyebabkan
terjadinya ledakan pembentukan bintang.
Animasi yang menunjukkan distribusi materi gelap pada pergeseran merah 2 saat alam semesta baru berusia 3 milyar tahun. kredit : The Virgo Consortium/Alexandre Amblard/ESA |
perjalanan Alam Semesta
Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan
berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang
jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman
pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar. Model
kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar, alam
semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada posisi
yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa alam
semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari
keadaan yang sangat panas dan padat.
Model evolusi alam semesta. Kredit : SDSS |
Mengenali Materi Kelam Dengan Mengukur Massa Minimum Galaksi
Analisis cahaya dari sebuah galaksi redup yang mengorbit Bima Sakti,
para peneliti dari UC Irvine berhasil menemukan massa minimum galaksi di
alam semesta yakni hanya 10 juta kali massa Matahari. Massa sekecil ini
diperkirakan merupakan komponen terkecil dari “komponen penyusun”
materi misterius dan tak terlihat di alam semesta, yang kita kenal
sebagai dark matter atau materi kelam. Bintang yang terbentuk dalam
komponen penyusun tersebut akan berkumpul bersama dan kemudian menjadi
galaksi.
Satelit galaksi pada jarak 500000 tahun cahaya dari Bima Sakti yang diteliti para peneliti dari UCI untuk memahami materi kelam. Kredit gambar : UCI |
Subscribe to:
Posts (Atom)