Stronsium sulfat (SrSO4) adalah garam sulfat dari
stronsium. Garam ini adalah serbuk kristal berwarna putih (ortorombik,
oP24) dan terjadi secara alami sebagai mineral celestine. Garam
ini kurang larut dalam air pada tingkat 1 bagian dalam 8.800. Garam ini
lebih larut dalam HCl dan asam nitrat encer dan lumayan larut dalam
larutan klorida alkali, misalnya natrium klorida.
Nama IUPAC-nya memang stronsium sulfat, dengan celestine (nama mineralnya) menjadi julukan nama lainnya.
Stronsium sulfat dengan berat molekul 183,68 gr/mol memiliki densitas 3,96 g/cm3 dan titik leleh 1.606 °C; 2.923 °F; 1.879 K. Kelarutannya dalam 0,0135 gr/100 mL pada suhu 25 °C dan pada 30 oC, kelarutan meningkat, yaitu 0,014 gr/100 mL, dengan produk kelarutan, Ksp 3,44 x 10-7. Dalam etanol tidak larut, namun larut dalam asam yang sedikit alkalis. Indeks refraksi (nD) 1,622.
Secara termokimia, garam ini memiliki entalpi pembentukan standar, ΔfHo298 -1453,1 kJ·mol-1 dan entropi molar standar, So298 117,0 J·mol-1·K-1.
Garam ini tidak tercantum dalam indeks Uni Eropa, karena tidak dapat terbakar sehingga tidak membahayakan.
artikel ini disalin lengkap dari: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/02/10/stronsium-sulfat-kristalnya-sebagai-kerangka-protozoa-radiola/
halaman utama website: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Nama IUPAC-nya memang stronsium sulfat, dengan celestine (nama mineralnya) menjadi julukan nama lainnya.
Stronsium sulfat dengan berat molekul 183,68 gr/mol memiliki densitas 3,96 g/cm3 dan titik leleh 1.606 °C; 2.923 °F; 1.879 K. Kelarutannya dalam 0,0135 gr/100 mL pada suhu 25 °C dan pada 30 oC, kelarutan meningkat, yaitu 0,014 gr/100 mL, dengan produk kelarutan, Ksp 3,44 x 10-7. Dalam etanol tidak larut, namun larut dalam asam yang sedikit alkalis. Indeks refraksi (nD) 1,622.
Secara termokimia, garam ini memiliki entalpi pembentukan standar, ΔfHo298 -1453,1 kJ·mol-1 dan entropi molar standar, So298 117,0 J·mol-1·K-1.
Garam ini tidak tercantum dalam indeks Uni Eropa, karena tidak dapat terbakar sehingga tidak membahayakan.
Struktur
Stronsium sulfat merupakan bahan polimer, isostruktural dengan barium
sulfat. Kristal stronsium sulfat digunakan oleh sekelompok kecil
protozoa radiolaria, yaitu Acantharea, sebagai konstituen utama kerangka mereka.
Aplikasi
Stronsium sulfat menarik sebagai prekursor yang terjadi secara alami
untuk senyawa-senyawa stronsium lain, yang lebih berguna. Dalam industri
ia diubah menjadi karbonat untuk digunakan sebagai prekursor, zat
pemula untuk keramik dan nitrat untuk digunakan dalam piroteknik.artikel ini disalin lengkap dari: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/02/10/stronsium-sulfat-kristalnya-sebagai-kerangka-protozoa-radiola/
halaman utama website: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment