NIKEL(II) OKSIDA ialah senyawa
kimia dengan rumus NiO. Ini adalah oksida yang terkenal yang hanya
dicirikan dengan baik sebagai oksida nikel (melalui nikel(III) oksida,
Ni2O3 dan NiO2 telah diakui). Bentuk mineralogi dari NiO, bunsenite,
sangat langka. NiO diklasifikasikan sebagai oksida logam basa. Beberapa
juta kilogram diproduksi dalam berbagai kualitas setiap tahunnya,
terutama sebagai zat-antara dalam produksi paduan nikel.
Nama IUPAC oksida Nikel ialah Nikel(II) oksida; nama lainnya adalah Nikel monoksida, Oksonikel. Adapun sifat-sifatnya adalah:
NiO dapat dibuat dengan banyak metoda. Pada pemanasan di atas suhu 400 °C, serbuk nikel bereaksi dengan oksigen yang memberikan NiO. Dalam beberapa proses komersial, oksida nikel hijau dibuat dengan pemanasan campuran serbuk nikel dan air pada 1000 °C, laju untuk reaksi ini dapat ditingkatkan dengan penambahan NiO. Metoda pembuatan paling sederhana dan paling berhasil ialah melalui pirolisis senyawa nikel(II) seperti hidroksida, nitrat, dan karbonat, yang menghasilkan serbuk hijau terang. Sintesis dari unsur melalui pemanasan logamnya dalam oksigen dapat menghasilkan serbuk abu-abu sampai hitam yang yang menunjukkan non-stoikiometri.
NiO juga merupakan komponen dalam baterai Nikel-besi, juga dikenal sebagai Baterai Edison, dan merupakan komponen sel bahan bakar. NiO merupakan prekursor bagi banyak logam nikel, untuk digunakan sebagai zat kimia khusus dan katalis. Yang lebih baru, NiO digunakan untuk membuat baterai isi-ulang NiCd yang dijumpai dalam pengembangan banyak perangkat elektronik hingga Baterai Ion Litium super.
Sekitar 4000 ton NiO taraf zat kimia yang diproduksi setiap tahunnya. NiO hitam adalah prekursor untuk garam-garam nikel, yang muncul melalui pengolahan bersama asam mineral. NiO adalah katalis hidrogenasi serba guna.
Pemanasan oksida nikel dengan hidrogen, karbon, atau karbon monoksida mereduksinya menjadi logam nikel. NiO bergabung dengan oksida natrium dan kalium pada suhu tinggi (>700 °C) untuk membentuk nikelat yang sesuai.
Nikel oksida bereaksi dengan kromium(III) oksida dalam lingkungan basa lembab membentuk nikel kromat:
artikel ini disalin lengkap dari: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/05/07/nikelii-oksida-aplikasi-utamanya-untuk-paduan-nikel-baja/
halaman utama website: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Nama IUPAC oksida Nikel ialah Nikel(II) oksida; nama lainnya adalah Nikel monoksida, Oksonikel. Adapun sifat-sifatnya adalah:
- Rumus molekul: NiO
- Berat molekul: 74,6928 gr/mol
- Penampilan: Kristal padat hijau
- Densitas: 6,67 gr/cm3
- Titik lebur: 1955 °C (3551 °F; 2228 K)
- Kelarutan dalam air: Diabaikan
- Kelarutan dalam pelarut lain: Larut dalam ammonium, hidroksida, dan KCN
- Indeks bias(nD): 2,1818
- Entalpi pembentukan standar ΔfHo298: -240 kJ/mol
- MSDS: JT Baker
- Klasifikasi Uni Eropa: Karsinogenik Cat.1; Beracun (T)
- Titik nyala: Tidak mudah terbakar
NiO dapat dibuat dengan banyak metoda. Pada pemanasan di atas suhu 400 °C, serbuk nikel bereaksi dengan oksigen yang memberikan NiO. Dalam beberapa proses komersial, oksida nikel hijau dibuat dengan pemanasan campuran serbuk nikel dan air pada 1000 °C, laju untuk reaksi ini dapat ditingkatkan dengan penambahan NiO. Metoda pembuatan paling sederhana dan paling berhasil ialah melalui pirolisis senyawa nikel(II) seperti hidroksida, nitrat, dan karbonat, yang menghasilkan serbuk hijau terang. Sintesis dari unsur melalui pemanasan logamnya dalam oksigen dapat menghasilkan serbuk abu-abu sampai hitam yang yang menunjukkan non-stoikiometri.
STRUKTUR
NiO mengadopsi struktur NaCl, dengan situs oktahedral Ni(II) dan O2−.
Secara konseptual struktur sederhana secara umum dikenal sebagai
struktur batuan. Seperti logam biner lain, NiO sering non-stoikiometrik,
yang berarti bahwa rasio Ni:O berasal dari 1:1. Pada nikel oksida
non-stoikiometri ini disertai oleh perubahan warna, dengan NiO yang
tepat secara stoikiometri adalah hijau dan NiO non-stoikiometri adalah
hitam.
APLIKASI DAN REAKSI
NiO memiliki berbagai aplikasi khusus dan aplikasi secara umum
bercirikan antara “zat kimia”, yang merupakan bahan relatif murni untuk
aplikasi khusus, dan aplikasi “taraf metalurgi”, yang terutama digunakan
untuk produksi paduan logam. NiO digunakan dalam industri keramik untuk
membuat glasir frit, ferrite, dan porselin. Oksida sinterisasi
digunakan untuk menghasilkan paduan nikel-baja. Charles Edouard
Guillaume memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang Fisika tahun 1920 atas
karyanya tentang paduan (alloy) nikel-baja yang di sebut invar dan elinvar.NiO juga merupakan komponen dalam baterai Nikel-besi, juga dikenal sebagai Baterai Edison, dan merupakan komponen sel bahan bakar. NiO merupakan prekursor bagi banyak logam nikel, untuk digunakan sebagai zat kimia khusus dan katalis. Yang lebih baru, NiO digunakan untuk membuat baterai isi-ulang NiCd yang dijumpai dalam pengembangan banyak perangkat elektronik hingga Baterai Ion Litium super.
Sekitar 4000 ton NiO taraf zat kimia yang diproduksi setiap tahunnya. NiO hitam adalah prekursor untuk garam-garam nikel, yang muncul melalui pengolahan bersama asam mineral. NiO adalah katalis hidrogenasi serba guna.
Pemanasan oksida nikel dengan hidrogen, karbon, atau karbon monoksida mereduksinya menjadi logam nikel. NiO bergabung dengan oksida natrium dan kalium pada suhu tinggi (>700 °C) untuk membentuk nikelat yang sesuai.
Nikel oksida bereaksi dengan kromium(III) oksida dalam lingkungan basa lembab membentuk nikel kromat:
2 Cr2O3 + 4 NiO + 3 O2 → 4 NiCrO4
RESIKO KESEHATAN
Menghirup NiO jangka-panjang dapat membahayakan paru-paru, yang menyebabkan lesi-lesi dan dalam beberapa kasus kanker.artikel ini disalin lengkap dari: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/05/07/nikelii-oksida-aplikasi-utamanya-untuk-paduan-nikel-baja/
halaman utama website: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment