BAB I
PENDAHULUAN
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Misalnya Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan t anah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 deraja t dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Elang
Sementara manusia cenderung hanya berpikir tentang visi mereka sendiri dan penglihatan, mata bekerja dalam berbagai cara yang berbeda, yang memungkinkan beberapa hewan untuk melihat dengan cara bahwa manusia hanya bisa membayangkan. Elang memiliki mata beg itu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan wa r na dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.
B.Burung Hantu
Burung Hantu memiliki mata yang letaknya tidak seperti mata burung pada umumnya yaitu di kiri kanan kepala, akan tetapi di bagian depan mukanya. Penglihatannya sangat tajam dan dapat menga mati mangsanya dengan jelas dalam keredupan maupun dalam kegelapan malam.Akan tetapi untuk menentukan tempat mangsanya ia lebih mengutamakan pendengarannya. Ia dapat menentukan dengan tepat posisi tikus dari suara dedaunan yang terusik oleh gerakan tikus mangsanya itu. Burung hantu sebagai pemburu pada malam hari memiliki mata yang besar sekali, sedemikian besarnya sehingga bola matanya tidak dapat digerakkan di dalam rongga matanya itu.Untuk menengok ke samping ia harus memutarkan lehernya dan ia dapat m elakukannya sampai menengok ke belakang sekalipun. Selain dari pada itu matanya itu tajam sekali sehingga di dalam cahaya redup, dimana mata manusia tidak dapat malihat apapun, ia dapat menemukan mangsanya.
Seperti banyak predator, burung hantu memiliki ma ta di depan wajah mereka, sehingga mereka memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya mengapa burung hantu bisa memutar kepalanya sejauh sekitar 135o.
C.
Burung Rajawali
Tetapi lain halnya dengan burung Rajawali. Ketika Allah menciptakan burung Rajawali, Allah berkata kepada burung ini, “Bangunlah rumah bagimu, tetapi ingat! bahwa sampai langit yang biru adalah batas jangkauanmu”. Akhirnya burung Rajawali memilih untuk membuat sarangnya di bukit-bukit dan gunung batu yang tinggi. Dimana badai selalu mengancam setiap saat. Untuk mendapatka n makanan burung ini harus terbang jauh, dimana hujan, angin badai dan salju tidak dapat dihindari.
Burung rajawali adalah salah satu jenis burung yang dikenal sebagai ‘raja burung udara’ (king of birds) atau ‘raja udara’ (king of sky). Burung rajawali in i terdiri dari enam puluh jenis. Masing- masing dari burung- burung ini memiliki nama sesuai dengan keahlian mereka masing- masing. Bahkan salah satu jenis diantara burung rajawali ini dapat membunuh binatang buas seperti beruang. Dari enam puluh jenis bu rung rajawali ini, dua jenis diantaranya sangat dikenal dinegara Timur tengah (Bible lands). Yaitu “ the Golden Eagle” dan “ the Imperial Eagle”. The Golden eagle ini umumnya mengillustrasikan God’ divine nature, sedangkan the Imperial eagle umumnya di- ilustrasikan sebagai raja- raja.
Ada lima (sebenarnya tujuh) ciri khas dari burung rajawali:
1. Hidup Dalam Terang
Burung rajawali tergolo ng jenis burung siang hari. Ia terbang dan mencari makan pada siang hari. Ia tidak dapat melakukan apa- apa pada malam hari. Karena penglihatannya sangat jelek pada malam hari. Jadi burung rajawali ini menyukai terang.
2. Terbang Tinggi
Burung rajawali a dalah burung yang memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Karena sayapnya jauh lebih besar dari pada tubuhnya. The golden eagle memiliki tinggi badan tiga kaki sedangkan lebar sayap delapan kaki. Sehingga jenis ini dapat terbang dengan ketinggian 25.0 0 0 kaki. Sering sekali dalam ketinggian demikian maka pada kedua sayapnya terdapat es (es membeku pada sayapnya). Karena sayapnya yang besar dan lebar, maka burung rajawali ini (golden eagle) dapat memiliki kestabilitasan ketika ia sedang melayang- layang diudara. Sayapnya dapat menghindarkan pergolakan arus udara yang tidak teratur (turbulent). Bahkan burung ini dapat terbang diatas angin badai dan topan.
Burung rajawali ini dapat terbang melayang tinggi sepanjang hari tanpa lelah. Hal ini disebabkan karena dibantu oleh the ‘thermal currents’ atau ‘air currents’ (arus- arus udara yang panas). Jadi arus- arus udara yang panas itu menyediakan tenaga (the power) bagi kedua sayap burung rajawali ini sehingga burung ini dapat naik terbang tinggi serta melayang- layang tinggi diudara dalam waktu yang lama tanpa lelah.
Ketika pagi hari, dimana matahari mulai terbit, maka sekelompok jenis burung- burung terbang diudara. Mereka terbang bersama- sama sambil menikmati udara pagi yang masih sejuk. Kedengaran suara kic auan yang menyatakan bahwa sekelompok burung- burung ini bersuka- ria. Tetapi burung rajawali menunggu atau menanti (burung rajawali membuat tempat baginya diatas batu karang yang tinggi terjal atau diatas pohon yang sangat tinggi). Ia sama sekali tidak t e rpengaruh oleh keadaan. Dan ketika bumi sudah terasa panas, dan matahari sudah tinggi, maka burung rajawali ini naik terbang. Ia hanya mengepakkan kedua sayapnya sebanyak hanya dua tiga kali saja dan kemudian membentangkan kedua sayapnya sambil melayang d a lam ketinggian yang ia mau. Hal ini dapat terjadi karena arus- arus udara panas tersebut menyediakan tenaga pada kedua sayapnya sehingga burung ini tidak perlu mengepak- ngepakkan sayapnya. Ia dapat turun naik melalui penyesuaian arus- arus angin. Tanpa b ersusah payah.
Jadi burung rajawali ini sangat pekah dengan keadaan. Ia tahu kapan ia dapat bergabung dengan arus- arus udara panas sehingga ia dapat naik terbang/ melayang tinggi diudara tanpa lelah.
3. Dua Kelopak Mata
Burung rajawali satu- satunya jenis burung yang memiliki dua kelopak mata. Kelopak mata yang pertama (yang dikenal ordinary eyelid) itu digunakan ketika ia sedang berada didarat atau tidak terbang (di bukit batu, puncak bukit batu, gunung atau pohon yang tinggi). Tetapi ketika ia seda ng diudara maka ia memakai kelopak mata yang kedua (extraordinary eyelid). Hal ini untuk menghindarkan tekanan angin, matahari, dan gangguan dari ranting- ranting pohon, ketika ia sedang menyerang mangsanya.
4. Penglihatan Yang Tajam
Burung rajawali selalu membuat sarangnya disuatu tempat yang tinggi yang sulit untuk didatangi oleh manusia. Umumnya burung rajawali ini membuat sarangnya dibukit batu, puncak bukit batu, digunung atau diatas pohon yang sangat tinggi. Burung rajawali adalah salah satu jenis bin atang yang memiliki daya penglihatan yang sangat tajam. Hampir lima kali dari lebih tajam dari pada penglihatan manusia. Mata burung rajawali ini seperti sebuah teropong dengan dua lensa. Dengan demikian ia dapat mengamati/ mendeteksi mangsanya dari saran gnya dan dari ketinggian ratusan kaki, ketika ia sedang membumbung tinggi diudara. Bahkan seekor tikuspun dapat ia deteksi dari ketinggian ratusan kaki diudara.
Karena burung rajawali ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, maka ada dua hal yang memberi keuntungan bagi burung ini:
a. Dari kejauhan (jarak jauh) ia sudah dapat mengetahui badai atau bahaya lain yang akan mengacam dirinya. Burung rajawali tidak lari dari badai melainkan ia dapat terbang melintasi badai.
b. Dari ketinggian diudara (jarak ja uh) ia sudah dapat mengamati bangsanya yang dibawa (kelinci, rusa, beruang, ular, tikus, dll.) ataupun disungai dan lautan (ikan- ikan). Ia dapat melihat/ mengamati daerah yang seluas lima miles.
5. Pantang Menyerah
Burung rajawali ini dikenal dengan kep erkasaanya dan ketajaman dari kedua matanya. Jenis burung ini bisa menjadi sombong. Tetapi burung rajawali ini dikenal sebagai jenis burung yang paling ‘sabar’. Dengan demikian, burung rajawali ini bukan burung yang sombong. Karena burung ini sering gaga l didalam memburu mangsanya. Oleh sebab itu, jenis burung ini sangat tenang dan sabar untuk beroleh makanannya. Burung ini hanya makan sehari sekali. Kadang kala ia harus berada diudara selama berjam- jam untuk beroleh makanan baginya. Jadi burung ini tid ak gampang menyerah.
BAB III
KESIMPULAN
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tan ah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter.
Burung hantu memiliki mata di depan wajah mereka, sehingga merek a memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya mengapa burung hantu bisa memutar kepala nya sejauh sekitar 135o.
artikel ini disalin lengkap dari: http://dokumen.tips/documents/mata-pada-burung-predator.html
halaman utama website: http://dokumen.tips/documents/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
PENDAHULUAN
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Misalnya Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan t anah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 deraja t dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Elang
Sementara manusia cenderung hanya berpikir tentang visi mereka sendiri dan penglihatan, mata bekerja dalam berbagai cara yang berbeda, yang memungkinkan beberapa hewan untuk melihat dengan cara bahwa manusia hanya bisa membayangkan. Elang memiliki mata beg itu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan wa r na dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.
B.Burung Hantu
Burung Hantu memiliki mata yang letaknya tidak seperti mata burung pada umumnya yaitu di kiri kanan kepala, akan tetapi di bagian depan mukanya. Penglihatannya sangat tajam dan dapat menga mati mangsanya dengan jelas dalam keredupan maupun dalam kegelapan malam.Akan tetapi untuk menentukan tempat mangsanya ia lebih mengutamakan pendengarannya. Ia dapat menentukan dengan tepat posisi tikus dari suara dedaunan yang terusik oleh gerakan tikus mangsanya itu. Burung hantu sebagai pemburu pada malam hari memiliki mata yang besar sekali, sedemikian besarnya sehingga bola matanya tidak dapat digerakkan di dalam rongga matanya itu.Untuk menengok ke samping ia harus memutarkan lehernya dan ia dapat m elakukannya sampai menengok ke belakang sekalipun. Selain dari pada itu matanya itu tajam sekali sehingga di dalam cahaya redup, dimana mata manusia tidak dapat malihat apapun, ia dapat menemukan mangsanya.
Seperti banyak predator, burung hantu memiliki ma ta di depan wajah mereka, sehingga mereka memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya mengapa burung hantu bisa memutar kepalanya sejauh sekitar 135o.
C.
Burung Rajawali
Tetapi lain halnya dengan burung Rajawali. Ketika Allah menciptakan burung Rajawali, Allah berkata kepada burung ini, “Bangunlah rumah bagimu, tetapi ingat! bahwa sampai langit yang biru adalah batas jangkauanmu”. Akhirnya burung Rajawali memilih untuk membuat sarangnya di bukit-bukit dan gunung batu yang tinggi. Dimana badai selalu mengancam setiap saat. Untuk mendapatka n makanan burung ini harus terbang jauh, dimana hujan, angin badai dan salju tidak dapat dihindari.
Burung rajawali adalah salah satu jenis burung yang dikenal sebagai ‘raja burung udara’ (king of birds) atau ‘raja udara’ (king of sky). Burung rajawali in i terdiri dari enam puluh jenis. Masing- masing dari burung- burung ini memiliki nama sesuai dengan keahlian mereka masing- masing. Bahkan salah satu jenis diantara burung rajawali ini dapat membunuh binatang buas seperti beruang. Dari enam puluh jenis bu rung rajawali ini, dua jenis diantaranya sangat dikenal dinegara Timur tengah (Bible lands). Yaitu “ the Golden Eagle” dan “ the Imperial Eagle”. The Golden eagle ini umumnya mengillustrasikan God’ divine nature, sedangkan the Imperial eagle umumnya di- ilustrasikan sebagai raja- raja.
Ada lima (sebenarnya tujuh) ciri khas dari burung rajawali:
1. Hidup Dalam Terang
Burung rajawali tergolo ng jenis burung siang hari. Ia terbang dan mencari makan pada siang hari. Ia tidak dapat melakukan apa- apa pada malam hari. Karena penglihatannya sangat jelek pada malam hari. Jadi burung rajawali ini menyukai terang.
2. Terbang Tinggi
Burung rajawali a dalah burung yang memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Karena sayapnya jauh lebih besar dari pada tubuhnya. The golden eagle memiliki tinggi badan tiga kaki sedangkan lebar sayap delapan kaki. Sehingga jenis ini dapat terbang dengan ketinggian 25.0 0 0 kaki. Sering sekali dalam ketinggian demikian maka pada kedua sayapnya terdapat es (es membeku pada sayapnya). Karena sayapnya yang besar dan lebar, maka burung rajawali ini (golden eagle) dapat memiliki kestabilitasan ketika ia sedang melayang- layang diudara. Sayapnya dapat menghindarkan pergolakan arus udara yang tidak teratur (turbulent). Bahkan burung ini dapat terbang diatas angin badai dan topan.
Burung rajawali ini dapat terbang melayang tinggi sepanjang hari tanpa lelah. Hal ini disebabkan karena dibantu oleh the ‘thermal currents’ atau ‘air currents’ (arus- arus udara yang panas). Jadi arus- arus udara yang panas itu menyediakan tenaga (the power) bagi kedua sayap burung rajawali ini sehingga burung ini dapat naik terbang tinggi serta melayang- layang tinggi diudara dalam waktu yang lama tanpa lelah.
Ketika pagi hari, dimana matahari mulai terbit, maka sekelompok jenis burung- burung terbang diudara. Mereka terbang bersama- sama sambil menikmati udara pagi yang masih sejuk. Kedengaran suara kic auan yang menyatakan bahwa sekelompok burung- burung ini bersuka- ria. Tetapi burung rajawali menunggu atau menanti (burung rajawali membuat tempat baginya diatas batu karang yang tinggi terjal atau diatas pohon yang sangat tinggi). Ia sama sekali tidak t e rpengaruh oleh keadaan. Dan ketika bumi sudah terasa panas, dan matahari sudah tinggi, maka burung rajawali ini naik terbang. Ia hanya mengepakkan kedua sayapnya sebanyak hanya dua tiga kali saja dan kemudian membentangkan kedua sayapnya sambil melayang d a lam ketinggian yang ia mau. Hal ini dapat terjadi karena arus- arus udara panas tersebut menyediakan tenaga pada kedua sayapnya sehingga burung ini tidak perlu mengepak- ngepakkan sayapnya. Ia dapat turun naik melalui penyesuaian arus- arus angin. Tanpa b ersusah payah.
Jadi burung rajawali ini sangat pekah dengan keadaan. Ia tahu kapan ia dapat bergabung dengan arus- arus udara panas sehingga ia dapat naik terbang/ melayang tinggi diudara tanpa lelah.
3. Dua Kelopak Mata
Burung rajawali satu- satunya jenis burung yang memiliki dua kelopak mata. Kelopak mata yang pertama (yang dikenal ordinary eyelid) itu digunakan ketika ia sedang berada didarat atau tidak terbang (di bukit batu, puncak bukit batu, gunung atau pohon yang tinggi). Tetapi ketika ia seda ng diudara maka ia memakai kelopak mata yang kedua (extraordinary eyelid). Hal ini untuk menghindarkan tekanan angin, matahari, dan gangguan dari ranting- ranting pohon, ketika ia sedang menyerang mangsanya.
4. Penglihatan Yang Tajam
Burung rajawali selalu membuat sarangnya disuatu tempat yang tinggi yang sulit untuk didatangi oleh manusia. Umumnya burung rajawali ini membuat sarangnya dibukit batu, puncak bukit batu, digunung atau diatas pohon yang sangat tinggi. Burung rajawali adalah salah satu jenis bin atang yang memiliki daya penglihatan yang sangat tajam. Hampir lima kali dari lebih tajam dari pada penglihatan manusia. Mata burung rajawali ini seperti sebuah teropong dengan dua lensa. Dengan demikian ia dapat mengamati/ mendeteksi mangsanya dari saran gnya dan dari ketinggian ratusan kaki, ketika ia sedang membumbung tinggi diudara. Bahkan seekor tikuspun dapat ia deteksi dari ketinggian ratusan kaki diudara.
Karena burung rajawali ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, maka ada dua hal yang memberi keuntungan bagi burung ini:
a. Dari kejauhan (jarak jauh) ia sudah dapat mengetahui badai atau bahaya lain yang akan mengacam dirinya. Burung rajawali tidak lari dari badai melainkan ia dapat terbang melintasi badai.
b. Dari ketinggian diudara (jarak ja uh) ia sudah dapat mengamati bangsanya yang dibawa (kelinci, rusa, beruang, ular, tikus, dll.) ataupun disungai dan lautan (ikan- ikan). Ia dapat melihat/ mengamati daerah yang seluas lima miles.
5. Pantang Menyerah
Burung rajawali ini dikenal dengan kep erkasaanya dan ketajaman dari kedua matanya. Jenis burung ini bisa menjadi sombong. Tetapi burung rajawali ini dikenal sebagai jenis burung yang paling ‘sabar’. Dengan demikian, burung rajawali ini bukan burung yang sombong. Karena burung ini sering gaga l didalam memburu mangsanya. Oleh sebab itu, jenis burung ini sangat tenang dan sabar untuk beroleh makanannya. Burung ini hanya makan sehari sekali. Kadang kala ia harus berada diudara selama berjam- jam untuk beroleh makanan baginya. Jadi burung ini tid ak gampang menyerah.
BAB III
KESIMPULAN
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tan ah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter.
Burung hantu memiliki mata di depan wajah mereka, sehingga merek a memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya mengapa burung hantu bisa memutar kepala nya sejauh sekitar 135o.
artikel ini disalin lengkap dari: http://dokumen.tips/documents/mata-pada-burung-predator.html
halaman utama website: http://dokumen.tips/documents/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment