Kabar baik bagi dunia fisika, baru-baru ini fisikawan asal University of Jenewa (UNIGE) telah berhasil menguji teleportasi kuantum foton,
setidaknya pengujian ini memindahkan kristal lebih dari 25 kilometer
melalui serat optik. Percobaan dilakukan di laboratorium Profesor
Nicolas Gisin merupakan yang pertama kali dan hanya melebihi rekor
sebelumnya 6 kilometer, sekitar sepuluh tahun yang lalu oleh tim yang
sama di UNIGE.
artikel ini disalin lengkap dari:
halaman utama website:
Teknologi teleportasi kuantum mampu mengubah cahaya menjadi
materi, menggunakan teleportasi foton pada kristal. Sehingga percobaan
menunjukkan bahwa dalam fisika kuantum, komposisi partikel bukan hal
yang penting melainkan tergantung keadaan, karena hal ini bisa
mempertahankan objek terkirim. Hasil pengujian FĂ©lix Bussieres dan
rekan-rekannya diterbitkan dalam jurnal Nature Photonics edisi minggu
ini.
Uji Teleportasi Kuantum Serat Optik
Dalam bahasan terdahulu telah dijelaskan, konsep perjalanan ruang waktu
bergerak antara titik berbeda dengan cara analog, berpindah antara
titik yang berbeda dalam ruang waktu. Pada umumnya perjalanan waktu
menggunakan teori yang dikenal sebagai mesin waktu, konsep ini diakui
dalam filsafat dan fiksi tetapi memiliki dukungan terbatas dalam fisika
nyata, biasanya berhubungan dengan mekanika kuantum atau lubang cacing.
Pada bulan May 2014, tiga fisikawan Imperial Blackett Physics Laboratory
menggunakan cara sederhana untuk membuktikan teori yang diungkap oleh
ilmuwan Breit dan Wheeler pada tahun 1934. Breit dan Wheeler menyatakan
bahwa teorinya mampu mengubah cahaya menjadi materi dengan
cara menghancurkan dua partikel cahaya (foton) secara bersamaan. Hal
ini berguna untuk menciptakan sebuah elektron dan positron, metode
paling sederhana untuk mengubah cahaya menjadi materi.
Percobaan kali ini berbeda, ilmuwan memverifikasi bahwa keadaan kuantum
foton dapat dipertahankan ketika mengangkut atau mengantar dua kristal
tanpa kontak langsung. Dalam hal ini kristal dianggap sebagai sumber
memori untuk menyimpan informasi foton yang ditransfer menggunakan efek teleportasi kuantum lebih dari 25 kilometer.
Penelitian ini bukan hanya prestasi teknologi yang signifikan, tetapi juga kemajuan spektakuler dalam teknologi dimensi kuantum. Dengan menguji pada jarak 25 kilometer melalui serat optik, fisikawan UNIGE secara signifikan melampaui rekor terdahulu sejauh 6 kilometer, teleportasi kuantum jarak jauh pertama kali yang diuji oleh Profesor Gisin dan timnya pada tahun 2003.
Semua ini bertujuan untuk menguji kebenaran dua foton yang terjerat,
dengan kata lain dua foton terikat erat pada tingkat yang paling kecil
oleh bagian yang mengantarkannya. Salah satunya terdorong serat optik
sepanjang 25 kilometer tetapi yang lainnya tidak. Analisa teleportasi kuantum
digambarkan seperti permainan biliar, foton ketiga pertama kali memukul
kemudian melenyapkan keduanya. Para ilmuwan mengukur tabrakan ini, tapi
informasi yang terkandung dalam foton ketiga tidak hancur, sebaliknya
mereka menemukan kristal berisi foton kedua yang terjerat.
Menurut Felix Bussieres, salah satu tujuan analisis untuk mengamati
keadaan kuantum pada dua elemen cahaya, dua foton yang terjerat seperti
dua kembar siam merupakan saluran yang memberdayakan teleportasi kuantum
dari cahaya menjadi materi. Bagi fisikawan, hal ini merupakan langkah
kecil untuk menyimpulkan bahwa dalam fisika kuantum; sifat kuantum pada
item ini melampaui sifat fisik klasik.
artikel ini disalin lengkap dari:
halaman utama website:
No comments:
Post a Comment