Misteri sabuk radiasi Bumi membuat para ilmuwan terus menerus
berusaha mengungkapkan fakta dibalik fenomena energi tinggi yang
dipancarkan Bumi. Setelah setahun peluncuran misi Van Allen Probe milik
NASA, akhirnya sabuk radiasi yang mengelilingi planet Bumi dan
menimbulkan bahaya bagi astronot dan satelit bisa terpecahkan.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan para ilmuwan, penemuan terbaru ini
mengungkapkan bahwa partikel energi tinggi yang mengisi sabuk radiasi Bumi
dapat dipercepat hingga mencapai hampir kecepatan cahaya, khususnya
dalam hubungan elektromagnetik gelombang frekuensi ultra rendah yang
beroperasi pada skala planet. Analog tersebut melalui sebuah akselerator
siklus partikel seperti Large Hadron Collider, tetapi dalam kasus ini
magnetosfer permukaan Bumi yang ditampilkan cukup luas, elektron
melayang dengan kecepatan semakin tinggi akibat adanya lingkaran planet.
Prediksi Dan Sistem Sabuk Radiasi Bumi
Misi Van Allen Probe
dirancang untuk membantu para ilmuwan dalam memahami pengaruh matahari
di Bumi dan ruang angkasa yang terdekat dengan Bumi, salah satunya
dengan mempelajari sabuk radiasi Bumi pada berbagai skala ruang dan
waktu. Instrumen yang terpasang pada Van Allen Probe (LWS) akan
memberikan pengukuran untuk membuat karakteristik dan mengukur proses
plasma yang menghasilkan ion energik dan elektron relavistik. Instrumen
yang terpasang ini akan mengukur sifat-sifat partikel bermuatan yang
terdiri dari sabuk radiasi bumi, gelombang plasma, medan listrik skala
besar, dan partikel medan magnet yang membawanya.
Menurut para ilmuwan UNH Institute, percepatan pertama hasil uji
beroperasi pada ukuran skala gyromotion elektron, dimana proses ini
benar-benar lokal dan mungkin ukurannya hanya beberapa ratus meter. Jika
melihat kedalam skala besar, gerakan global yang melibatkan gelombang
frekuensi ultra rendah akan berdetak melalui magnetosfer Bumi dan
beroperasi melintasi jarak yang luas hingga ratusan ribu kilometer.
Kemungkinan kedua proses tersebut terjadi secara bersamaan untuk
mempercepat partikel dengan menggunakan kecepatan relativistik.
Sangat sulit memahami dinamika kompleks tentang percepatan partikel, tetapi dengan adanya hasil uji sabuk radiasi bumi akan
membentuk para ilmuwan dalam membuat prediksi yang lebih baik tentang
kondisi cuaca di luar angkasa. Jadi, nantinya teknologi sistem satelit
dan pengiriman astronot bisa diberikan perlindungan yang lebih baik agar
bisa mengorbit dengan sempurna dimasa mendatang.
Pesawat luar angkasa (Van Allen Probe) selama setahun melakukan
pengukuran simultan diberbagai daerah, tepat diatas Bumi. Dan ini
merupakan bagian terpenting dari misi Van Allen Probe karena
memungkinkan para ilmuwan untuk melihat data yang memisahkan bagian
(wilayah) dan waktu. Dengan kata lain bahwa Van Allen Probe mengelilingi
Bumi dan melihat seluruh ruang angkasa dengan detektor, sehingga akan
gambaran yang diperoleh dengan sudut pandang 360 derajat. Posisi dan
sudut pandang 360 derajat tentunya menyimpan data tentang arah, wilayah,
energi dan waktu.
Dengan adanya temuan sabuk radiasi Bumi, maka para ilmuwan mulai
mengungkap bagian yang berbeda dari misteri yang terjadi pada setiap
peristiwa partikel tertentu, tentunya peristiwa yang mengubah struktur
sabuk radiasi bumi. Mereka berharap dapat memahami dinamika untuk
memprediksi bagaimana sabuk radiasi bekerja secara kolektif, semua
kondisi yang berbeda bekerja secara bersamaan akan membuat sabuk radiasi
bergerak kedalam atau keluar, mengembang atau mengempis, mengubah
energi atau kehilangan energi, dan mungkin saja kehilangan partikel.
Misi Van Allen Probe setidaknya telah memberikan harapan besar bagi NASA dan ilmuwan lainnya, bagaimana suatu saat nanti sistem sabuk radiasi bumi
menyebabkan satu fenomena atau proses yang mendominasi, atau bahkan
berpengaruh lebih rendah dibandingkan satu sama lain. Pemahaman tentang
sabuk radiasi bumi setidaknya sudah mencapai tahap dasar untuk
dilanjutkan pada skala selanjutnya.
halaman utama website:http://www.isains.com
No comments:
Post a Comment