Beberapa analisis geologi dari Universitas Princeton menunjukkan
serangkaian ledakan vulkanik besar telah terjadi sekitar 66 juta tahun
yang lalu. Ledakan vulkanik terbesar memuntahkan gas yang
mengubah iklim atmosfer sebelum dan selama peristiwa kepunahan massal
yang diduga membinasakan dinosaurus non-unggas.
Hipotesis Deccan Traps berperan penting dalam peristiwa kepunahan massal
K-Pg dan menentang teori dampak meteorit Chicxulub, Mexico, yang selama
ini dianggap sebagai satu-satunya penyebab kepunahan massal. Ilmuwan
berusaha membuktikan bahwa letusan vulkanik Deccan Traps dan dampak Chicxulub perlu dipertimbangkan bersama-sama ketika mempelajari pemodelan kepunahan periode Cretaceous-Paleogen. Ledakan vulkanik purba
diwilayah India barat dikenal sebagai Deccan Traps, wilayah ini tiga
kali lebih besar dari Perancis. Fase utama letusan terjadi sekitar
250,000 tahun sebelum periode Cretaceous-Paleogen atau K-Pg. Analisa
peristiwa kepunahan massal periode ini diterbitkan dalam jurnal Science
edisi akhir Desember 2014.
Ledakan Vulkanik Terbesar, Deccan Traps
Selama 750,000 tahun gunung berapi memuntahkan lava lebih dari 1,1 juta
kilometer kubik. Tahap utama letusan terdiri dari sekitar 80 hingga 90
persen dari total volume aliran lava Deccan Traps dan secara substansial
tahap pertama lebih lemah, dimulai sekitar 1 juta tahun sebelumnya.
Menurut Blair Schoene, seorang asisten profesor Geosains, wilayah Deccan
Traps dalam kepunahan massal periode Cretaceous-Paleogen sangat
konsisten dengan jejak sejarah Bumi. Empat dari lima peristiwa kepunahan
massal terbesar sepanjang 500 juta tahun lalu bertepatan dengan letusan
gunung berapi besar mirip dengan Deccan Traps.
Kepunahan yang terjadi diperiode K-Pg merupakan satu-satunya waktu yang
bertepatan dengan dampak asteroid. Dalam sejarah bumi, perubahan iklim
terjadi signifikan dan perkembangan biotik bisa dihasilkan dari letusan
gunung berapi besar, sehingga efek dari Deccan Traps pada ekosistem di
periode Kapur Akhir harus dipertimbangkan.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan teknik penanggalan yang tepat untuk mempersempit waktu, dimana letusan utama terjadi dalam waktu 1 juta tahun sejak kepunahan K-Pg. Ilmuwan Princeton merencanakan akan kembali ke India pada bulan Januari mendatang untuk mengumpulkan sampel lebih banyak untuk mendalami analisa tingkat letusan vulkanik selama 750,000 tahun.
Mereka mengukur usia aliran lava yang membeku atau lebih dikenal sebagai
basal dengan membandingkan rasio uranium yang ada untuk mengetahui
sejak kapan uranium meluruh dari waktu ke waktu. Uranium dan timbal yang
ditemukan dalam mineral zirkon, ukurannya kurang dari setengah
milimeter. Zirkon dianggap sebagai bukti terbaik yang bisa membuka tabir
sejarah Bumi karena mengandung banyak uranium dan tidak ada timbal
ketika mengkristal, tetapi basal langka karena didinginkan dengan cepat.
Ilmuwan mengambil pendekatan yang tidak biasa, mereka mencari zirkon
pada abu vulkanik yang terperangkap dalam aliran lava, dan basal tebal
mengalir diantara lava yang membeku lebih lambat.
Penanggalan zirkon pada lapisan ini menunjukkan bahwa 80 hingga 90 persen ledakan vulkanik Deccan Traps
terjadi selama kurang dari satu juta tahun. Peristiwa ini terjadi
sangat lama, sebelum kepunahan massal periode Cretaceous-Paleogen. Model
yang dihasilkan berguna untuk mengetahui kepunahan K-Pg, dimana ilmuwan
bisa mengetahui urutan kejadian dalam waktu puluhan ribu tahun atau
lebih, bukan jutaan tahun. Margin jutaan tahun seperti sebuah buku
sejarah dengan peristiwa yang tidak memiliki tanggal dan tidak ditulis
secara kronologis.
Mereka menempatkan jangka waktu yang lebih lama pada letusan vulkanik
ini, dan merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk mengetahui efek
individual letusan Deccan Traps yang terjadi bersamaan dengan meteorit
Chicxulub. Menurut Vincent Courtillot, seorang profesor ahli geofisika
Paris University Diderot, penelitian ini sangat membantu penanggalan
Deccan Traps, dimana pada tahun 2009 dia juga telah menganalisa
vulkanisme Deccan Traps telah terjadi dalam tiga tahap, yang bertepatan
dengan periode kepunahan K-Pg.
Model ini menjelaskan dampak lingkungan akibat letusan Deccan,
menggunakan batasan waktu dua sampai tiga kali lebih lama dari temuan
sebelumnya. Jumlah karbon dioksida dan sulfur dioksida yang dimuntahkan
gunung berapi mengakibatkan pemanasan jangka panjang dan pendinginan
jangka pendek di lautan dan daratan serta air sangat asam. Gas ini
menghilang agak cepat, tetapi selama jutaan tahun dampak lingkungan
gunung berapi masih dirasakan. Dalam jangka waktu pendek terjadi selama
ratusan ribu tahun, terutama jika letusan berhenti telah memberi
hubungan kuat.
Tetapi analisa terbaru kali ini menjelaskan bahwa ledakan vulkanik
terbesar sangat dekat dengan periode kepunahan massal K-Pg, tetapi
kerangka waktu jauh lebih singkat sekitar 250,000 tahun. Analisis ini
memperkuat alasan mengapa vulkanisme menjadi penyebab utama kepunahan massal serta untuk perubahan iklim yang cepat dan pengasaman laut.
artikel ini disalin lengkap dari:http://www.isains.com/2014/12/ledakan-vulkanik-terbesar-muntahkan.html
halaman utama website: http://www.isains.com/
No comments:
Post a Comment