Planet Venus from telescope on Earth |
Permukaan planet Venus tidak seperti Bumi yang ramah untuk makhluk hidup.
Kesempatan untuk hidup di sana bahkan mendekati nol. Namun, menurut sejumlah ilmuwan, beda halnya dengan atmosfer Venus.
Menurut beberapa sumber, kemungkinan
bentuk-bentuk kehidupan primitif masih beredar di antara gas-gas yang
tercampur di lapisan atmosfer Venus.
Tidak berhenti di situ, para ahli mengatakan rencananya untuk misi lebih lanjut.
Mereka akan melakukan semacam misi sampel
untuk mengambil setiap potensi “penghuni” yang mungkin bersembunyi di
sana. Demikian diberitakan Daily Galaxy, Maret 2011 silam.
Selama bertahun-tahun, beberapa pesawat
ruang angkasa mendekati planet tersebut dan menganalisisnya hingga batas
tertentu. Namun, mereka tidak tahu banyak tentang Venus seperti halnya
Mars. Planet Merah ini dipelajari ilmuwan non-stop dalam beberapa dekade
terakhir.
Meski teori-teori muncul dan mulai
menunjukkan ada kehidupan di Mars, Venus bisa jadi menyimpan kejutan
besar bagi para ilmuwan, khususnya astrobiologist. Namun, misteri itu
dinilai cukup mudah dipecahkan. Menurut ilmuwan, cukup dengan
mengirimkan balon terbang ke planet itu untuk menangkap kehidupan di
atmosfer Venus.
Di permukaan planet Venus, suhu tercatat
sangat tinggi. Panasnya bahkan bisa menguapkan raksa dan mengubah timah
padat menjadi genangan air.
Tingkat tekanannya mencapai 20 kali lipat
Bumi, sehingga bisa dipastikan bahan dan struktur kehidupan tidak
mungkin ada di planet ini. Jika pun ada, kemungkinan mereka yang
bertahan dengan kondisi ini sangatlah minim.
Anehnya, atmosfer Venus justru mirip
dengan Bumi. Jaraknya cukup jauh dari permukaan. Awannya bahkan memiliki
suhu yang sama, begitu pun tingkat tekanannya.
Sejumlah studi, walaupun jumlahnya
sedikit, mengatakan bahwa komposisi kimia dari awan ini sangat mirip
dengan awan di Bumi sekitar miliaran tahun yang lalu.
Artinya, suasana atmosfer Venus sangat mirip dengan suasana atmosfer Bumi saat terbentuk pertama kali.
Atmosfer di Venus dan Bumi sama-sama
tidak mengandung asam sulfat. Ini adalah petunjuk yang menjanjikan bagi
banyak orang. Bahkan, orang skeptis pun mengakui bahwa ini perlu
dieksplorasi lebih lanjut secara rinci.
Terlepas dari banyak temuan yang
dianalisis dari Bumi, faktanya ilmuwan merasa perlu untuk mengirim roket
jarak jauh dan mengambil sampel langsung. Hanya dengan cara ini mereka
bisa memastikan bahwa kehidupan memang ada atau tidak di permukaan
planet tetangga Bumi itu.
Tahun 2010 lalu, Jepang juga telah
meluncurkan roket, sebagai misi ruang angkasa ke planet Venus. Misi ini
bertujuan untuk mempelajari atmosfer Venus dan menguji pesawat bertenaga
surya. Dua wahana ini, Akatsuki dan Ikaros, diangkut roket yang
diluncurkan dari Jepang selatan.
Ikaros adalah wahana yang menggunakan
baling-baling bertenaga surya dan pergerakannya akan bertambah cepat
ketika melewati Venus. Ikaros akan mencapai ke sisi terjauh Venus dari
matahari.
Para ilmuwan berharap pengetahuan lebih mendalam mengenai planet ini bisa membantu manusia memahami pemanasan global di bumi.artikel ini disalin lengkap dari: https://indocropcircles.wordpress.com/2011/11/24/ada-kehidupan-primitif-di-atmosfer-planet-venus/
halaman utama website: https://indocropcircles.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment