Hukum Newton pertama
tentang aksi dan reaksi, bila sebuah balok terletak di atas lantai,
balok akan memberikan aksi pada lantai, demikian pula sebaliknya lantai
akan memberikan reaksi yang sama, sehingga benda dalam keadaan
setimbang. Gaya aksi sepusat (F) dan gaya reaksi (F”) dari bawah akan
bekerja pada setiap penampang balok tersebut. Jika kita ambil penampang
A-A dari balok, gaya sepusat (F) yang arahnya ke bawah, dan di bawah
penampang bekerja gaya reaksinya (F”) yang arahnya ke atas.
Pada
bidang penampang tersebut, molekul-molekul di atas dan di bawah bidang
penampang A-A saling tekan menekan, maka setiap satuan luas penampang
menerima beban sebesar: F/A
Macam-macam Tegangan
Tegangan
timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada
pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi
tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain.
a. Tegangan Normal
Tegangan
normasl terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika
gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka
satuan tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2.
b. Tegangan Tarik
Tegangan
tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan
lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan mengalami tegangan tarik yang
besarnya tergantung pada beratnya.
c. Tegangan Tekan
Tegangan
tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan
dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang
bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak.
Tegangan tekan dapat ditulis:
d. Tegangan Geser
Tegangan
geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan
arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada
penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada
konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.
Tegangan
geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja pada penampang
normal dengan jarak yang relatif kecil, maka pelengkungan benda
diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah Apabila pada
konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan persamaan
dibawah ini tegangan gesernya adalah
e. Tegangan Lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial. Gambar 20. Tegangan lengkung pada batang rocker arm.
f. Tegangan Puntir
Tegagan
puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang-batang torsi pada
mobil, juga saat melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan
trangensial.
Contoh soal:
Sebuah batang dengan diameter 8 cm mendapat beban tarik sebesar 10 ton. Berapakah besarnya tegangan tarik yang timbul?
artikel ini disalin lengkap dari: http://funny-mytho.blogspot.co.id/2010/12/definisi-dan-macam-macam-tegangan.html
halaman utama website: http://funny-mytho.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment