Saat kalian melihat bayi yang masih
kecil, mereka masih memiliki tulang yang lunak sehingga tidak memungkinkannya
untuk berjalan, berdiri, atau bahkan duduk. Hal ini karena tulang mereka belum cukup
kuat untuk menopang tubuhnya.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.gudangbiologi.com/2015/10/urutan-proses-pembentukan-tulang-pada-manusia.html
halaman utama website: http://www.gudangbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Manusia
memiliki rangka tubuh ketika dalam tahap perkembangan embrio. Rangka tubuh
dalam masa embrio masih berupa tulang rawan (kartilago) yang terbentuk dari
sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago tersebut terdapat osteoblas yang merupakan
sel-sel pembentuk tulang keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya
dan membentuk osteosit (sel-sel tulang). Sel-sel tulang dibentuk secara
konsentris (dari arah dalam ke luar). Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi
pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem Havers. Selain itu, di
sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk matriks
tulang yang akan mengeras karena adanya garam kapur dan garam fosfat.
Di dalam
tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel
tulang yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas
menyebabkan tulang memiliki rongga. Rongga ini kelak akan berisi sumsum tulang.
Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru ke
arah permukaan luar. Dengan demikian, tulang akan bertambah besar dan berongga.
Proses
pembentukan tulang keras disebut osifikasi. Proses ini dibedakan menjadi dua,
yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranosa disebut juga
penulangan yang terjadi secara langsung dan tidak akan terulang lagi untuk
selamanya. Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang tengkorak.
Sedangkan, Osifikasi intrakartilagenosa adalah osifikasi yang menyebabkan
tulang bertambah panjang. Proses ini terjadi pada tulang pipa.
Berikut ini
merupakan tahapan proses osifikasi pada tulang pipa :
- Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
- Terjadi perkembangan pusat osifikasi secara langsung (osifikasi primer) yang disertai dengan perluasan bone collar.
- Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel tulang sehingga pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
- Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.gudangbiologi.com/2015/10/urutan-proses-pembentukan-tulang-pada-manusia.html
halaman utama website: http://www.gudangbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment