Sarcodina merupakan
jenis protozoa yang tidak memiliki bentuk tetap dan selalu berubah-ubah. Ada
ratusan jenis sarcodina di muka bumi ini, diantaranya adalah Amoeba baik yang
hidup di air tawar, air asin, tanah lembab, juga parasit pada manusia dan
hewan.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.gudangbiologi.com/2015/12/penjelasan-dan-ciri-ciri-sarcodina-amoeba-foraminifera-radiolaria.html
halaman utama website: http://www.gudangbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Source: Google Images |
Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina
Beberapa jenis Sarcodina memiliki bagian pelindung yang disebut
sebagai testa, contohnya adalah Foraminifera serta Radiolaria yang hidup di
dalam lautan. Sarcodina yang habitatnya adalah air tawar memiliki vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk membuang air berlebih di dalam sel. Beberapa
jenis lainnya juga memiliki kemampuan dalam membentuk sista untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sel pada sarcodina diselubungi oleh membran tipis yang melindunginya.
pada bagian luar terdapat lapisan tipis yang disebut dengan ektoplasma. Bagian
ektoplasma ini merupakan tempat eksresi dan pertukaran gas (oksigen dan
karbondioksida). di bagian kanan membran sel terdapat sitoplasma dan nukleus.
Semua jenis sarcodina bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu yang merupakan
perluasan dari sitoplasma. Gerakan yang dilakukan dengan menjulurkan sitoplasma
disebut sebagai gerakan amoeboid.
Perluasan sitoplasma ini juga dilakukan untuk menelan partikel makanan
yang kemudian dilingkupi dengan membran yang selanjutnya membentuk vakuola. Setelah
itu enzim dikeluarkan untuk mencerna makanan menjadi zat-zat yang dibutuhkan
oleh sel. Sementara sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan kembali
melalui ektoplasma.
Di dalam masa pertumbuhannya, amoeba melakukan reproduksi dengan cara
membelah diri. proses pembelahan tersebut dikenal sebagai pembelahan biner
karena menghasilkan dua sel anak yang sama.
Simak penjelasan beberapa contoh Sarcodina di bawah ini:
Amoeba
Di dalam tubuh manusia setidaknya dapat ditemukan enam jenis amoeba yang
sifatnya parasit. Amoeba yang paling berbahaya adalah Entamoeba
histolytica yang menjadi penyebab dari penyakit disentri serta
amoebiasis. Sementara ada amoeba lainya yang tidak bersifat patogen
seperti Entamoeba coli yang ada di dalam usus serta Entamoeba
gingivialis yang ada di dalam mulut manusia.
Source: Google Images |
Foraminifera
Ada lebih dari 30.000 jenis foraminifer ayang telah diketahui. Sebagian
besar diantaranya adalah fosil. Foraminifera memiliki kemiripan denga
Amoeba yang hidup di laut akan tetapi mereka memiliki testa atau
cangkang pelindung. kebanyakan dari testa memiliki lapisan dinding yang
rapat namun terdapat pula testa yang berpori. bentuknya pun
bermacam-macam ada yang silinder seperti tabung dan ada pula yang
berbentuk bilik spiral.
Source: Google Images |
Rata-rata ukuran dari foraminifera adalah 0,05 cm namun ada juga yang
ukurannya cukup besar hingga 8cm. Makhluk ini bergerak dengan
memanfaatkan pseudopodia yang muncul pada apertur (bagian testa yang
terbuka). Foraminifera berkembang biak baik secara aseksual dan seksual.
Seluruh sitoplasma yang ada dimanfaatkan untuk membentuk sel anak
akibatnya sel induk akan mati serelah berkembang biak.
Makanan utama dari Foraminifera adalah diatom dan bakteri. Apabila mati,
testanya akan tenggelam dan bersatu membentuk tanag globigerina.
Endapan cangkang inilah yang dijadikan petunjuk oleh para ahli untuk
mencari sumber minyak di bumi.
Radiolaria
Makhluk ini bersifat uniseluler layaknya amoeba akan tetapi ia
dilengkapi dengan eksoskeleton yang juga disebut sebagai testa. Testa
pada radiolaria agak berbeda dengan Foraminifera karena berbentuk bulat
simetris dengan lebar beberapa milimeter. Bagian pelindung ini pada
umumnya terbentuk dari silika dengan permukaan yang terdapat tonjolan
tonjolan.
Source: Google Images |
Radiolaria mberkembang biak dengan cara melakukan pembelahan inti yang
disertai dengan pemisahan sitoplasma dan testa. Ketika radiolaria mati
maka cangkangnya akan membentuk lapisan tanah radiolaria di dalam laut.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.gudangbiologi.com/2015/12/penjelasan-dan-ciri-ciri-sarcodina-amoeba-foraminifera-radiolaria.html
halaman utama website: http://www.gudangbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment