Sebelum
masuk ke siklus hidup gurita/octopus, mari kita samakan persepsi dulu
apa yang saya maksud gurita. Gurita/octopus berbeda dengan
sotong/cuttlefish atau cumi/squid meskipun ada kemiripan. Contoh nyata
salah persepsi antara gurita & cumi yaitu Squidward.
Perbedaan
cumi, sotong, dan gurita sudah terlihat dari bentuk telur. Telur cumi
bentuknya lebih lonjong dan memanjang mirip kapsul, telur sotong
bentuknya mirip buah pinang, dan telur gurita lebih oval mirip buah
anggur.
Begitu menetas pun, kita masih bisa melihat perbedaannya.
Begitu
dewasa pun, mereka mengembangkan keunikan masing2. Cumi punya gigi yang
berbentuk mirip paruh burung, dan biasa dijadikan makanan di Vietnam.
Cuma
sotong yang punya tulang cangkang dalam tubuhnya. Biasanya sering kita
temukan di pinggir pantai. Jadi setelah sotong mati, semua bagian tubuh
terurai tanpa sisa kecuali cangkangnya ini. Cangkang ini biasanya
dimanfaatkan pecinta burung sebagai makanan burung kesayangannya karena
mengandung kalsium tinggi.
Dan terakhir gurita, punya alat penghisap di sepanjang lengannya.
Begitu mati pun, nasib mereka berbeda-beda. Cumi sering kita temukan berakhir di rumah makan padang.
Sotong, sering berkamuflase sebagai juhi/jerky setelah wafat.
Dan
yang paling kasihan, gurita berakhir di rumah makan Jepang/Korea. Di
jepang, mereka sering dibikin sushi atau takoyaki setelah diolah.
Ok,
saya anggap persepsi kita udah sama. Yang mana gurita sudah sama-sama
tau, jadi kita bisa lanjut di next post tentang daur hidup
gurita/octopus yang sebenarnya.
Anatomi
Gurita (Octopus vulgaris)
memiliki 8 lengan dengan alat penghisap berupa bulatan cekung di
sepanjang lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan
menangkap mangsa. Gurita bergerak dengan cara berenang dengan kepala di
depan diikuti dengan lengan-lengannya.
Seperti
kebanyakan hewan invertebrata, gurita tidak memiliki tulang rangka
dalam, meskipun ada beberapa invertebrata yang memiliki tulang cangkang
di dalam tubuhnya seperti sotong. Gurita juga tidak memiliki tulang
rangka luar untuk melindungi organ tubuhnya, meskipun ada spesies dari
kelas yang sama (cephalopoda : hewan yang letak kakinya di kepala) yang
memiliki cangkang luar, seperti Nautilus. Karena tersusun dari otot,
tubuh gurita sangat fleksibel dan mampu menyelipkan diri di antara
bebatuan sempit di dasar laut.
Sistem Pernafasan
Gurita
memiliki 3 bagian jantung , 2 untuk memompa darah ke 2 cabang insang
dan 1 bagian untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah gurita
mengandung protein Hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut
oksigen. Dibandingkan dengan Hemoglobin yang kaya dengan zat besi,
Hemosianin kurang efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut
dalam plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah gurita
berwarna biru pucat. Gurita bernafas dengan menyedot air ke dalam
rongga mantel melalui kedua buah insang dan disemburkan keluar melalui
funnel.
Sistem Pertahanan Diri
Gurita
memiliki 3 mekanisme pertahanan diri: tinta, kamuflase dan memutuskan
lengan (autotomi). Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan
paling cerdas di antara semua hewan invertebrata.
Sistem Pencernaan
Gurita
menangkap dan meremukkan mangsa dengan lengan berpenghisapnya. Mereka
juga memiliki paruh untuk mengunyah mangsanya sehingga lebih mudah
dicerna.
Sistem Reproduksi
Gurita
jantan meletakkan sperma ke dalam mantel gurita betina menggunakan
lengan khusus yang disebut hectocotylus. Beberapa bulan setelah masa
kawin, gurita jantan akan mati. Setelah dibuahi, 2 bulan kemudian gurita
betina akan bertelur (dapat mencapai 200.000 butir) dan menggantung
kumpulan telur berbentuk kapsul membentuk untaian di langit-langit
sarang. Induk gurita sangat peduli terhadap telurnya. Mereka akan
menjaga sarang dari predator dan dengan lembut mengipaskan arus air agar
telur-telurnya tidak kekurangan oksigen. Gurita betina tidak makan
selama merawat telurnya (hingga 6 bulan). Tidak lama setelah telur-telur
menetas, induk gurita akan mati.
Setelah
telur menetas, larva gurita akan melayang bersama kawanan plankton
sambil memangsa copepod, larva kepiting & larva bintang laut sampai
cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut.
Gurita
muda meningkatkan berat badan sebesar 5 persen setiap hari. Gurita
remaja tumbuh dengan kecepatan yang cepat, karena rentang hidup gurita
yang singkat. Sebagian besar spesies gurita hidup antara 12-18 bulan dan
berkembang biak sekali seumur hidup. Gurita raksasa Pasifik Utara
(beratnya bisa mencapai 40 kg) mampu hidup hingga 5 tahun dalam kondisi
lingkungan ideal.
Setelah berumur antara 1-2 tahun, gurita dewasa siap untuk kawin. Siklus pun berulang.artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2011/04/29/daur-hidup-guritaoctopus-part-1/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment