Echidna/Spiny
Anteater adalah 1 dari 2 mamalia primitif yang bertelur/monotremes
(satunya lagi : Platypus). Ada 2 jenis Echidna, Echidna bermoncong
pendek (Tachyglossus aculeatus) dan Echidna bermoncong panjang (
Zaglossus bruijni).
artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2011/05/13/siklus-hidup-echidna/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Echidna
adalah hewan nokturnal (lebih aktif pada malam hari), namun terkadang
suka keluar pada siang hari jika cuaca tidak terlalu terik, terutama
pada saat musim dingin (winter). Echidna biasanya hidup soliter
(menyendiri). Meskipun berduri, mereka bukan dari keluarga landak.
Morfologi & Deskripsi Fisik
Echidna memiliki duri panjang diselingi rambut yang menutup tubuhnya. Fungsi duri ini adalah sebagai perisai pelindung/alat pertahanan diri. Lengan mereka kuat dan pendek, dilengkapi dengan 5 buah cakar tajam di tiap lengan. Cakar ini mereka gunakan untuk menggaruk batang pohon mati atau menggali gundukan tanah dalam rangka mencari makanan favorit mereka : rayap. Moncong panjang mereka berfungsi untuk mendeteksi bau makanan, predator, dan echidna lainnya. Di dalam moncong ini terdapat lidah panjang (sekitar 18 cm) yang sangat lengket, berguna untuk menangkap rayap & serangga lainnya. Echidna tidak mempunyai gigi sama sekali, mereka sering menelan mangsa mereka hidup-hidup. Ukuran Echidna dewasa bervariasi dengan panjang tubuh antara 30-55 cm, panjang ekor antara 7-9 cm, berat tubuh antara 3-6 kg. Echidna jantan dewasa biasanya memiliki berat tubuh 6 kg, dan yang betina 4,5 kg.
Echidna memiliki duri panjang diselingi rambut yang menutup tubuhnya. Fungsi duri ini adalah sebagai perisai pelindung/alat pertahanan diri. Lengan mereka kuat dan pendek, dilengkapi dengan 5 buah cakar tajam di tiap lengan. Cakar ini mereka gunakan untuk menggaruk batang pohon mati atau menggali gundukan tanah dalam rangka mencari makanan favorit mereka : rayap. Moncong panjang mereka berfungsi untuk mendeteksi bau makanan, predator, dan echidna lainnya. Di dalam moncong ini terdapat lidah panjang (sekitar 18 cm) yang sangat lengket, berguna untuk menangkap rayap & serangga lainnya. Echidna tidak mempunyai gigi sama sekali, mereka sering menelan mangsa mereka hidup-hidup. Ukuran Echidna dewasa bervariasi dengan panjang tubuh antara 30-55 cm, panjang ekor antara 7-9 cm, berat tubuh antara 3-6 kg. Echidna jantan dewasa biasanya memiliki berat tubuh 6 kg, dan yang betina 4,5 kg.
Makanan
Menu makan Echidna yaitu : semut, rayap, belatung, dan cacing. Saat makan menggunakan lidah lengket mereka, tidak jarang banyak kotoran seperti tanah atau remah kayu yang ikut menempel. Tapi semua kotoran ini akan dikeluarkan kembali dalam bentuk kotoran.
Menu makan Echidna yaitu : semut, rayap, belatung, dan cacing. Saat makan menggunakan lidah lengket mereka, tidak jarang banyak kotoran seperti tanah atau remah kayu yang ikut menempel. Tapi semua kotoran ini akan dikeluarkan kembali dalam bentuk kotoran.
Habitat dan Distribusi
Echidna dapat ditemukan di Australia, New Guinea, dan Tasmania. Mereka dapat hidup hampir di segala jenis habitat seperti padang rumput, hutan, daerah berbatu, pegunungan bersalju hingga dataran berpasir. Pada saat cuaca dingin, Echidna akan melakukan hibernasi agar bisa tetap hidup. Saat cuaca panas ekstrim, Echidna berlindung di dalam liang, di antara celah batu, atau di dalam batang pohon mati.
Echidna dapat ditemukan di Australia, New Guinea, dan Tasmania. Mereka dapat hidup hampir di segala jenis habitat seperti padang rumput, hutan, daerah berbatu, pegunungan bersalju hingga dataran berpasir. Pada saat cuaca dingin, Echidna akan melakukan hibernasi agar bisa tetap hidup. Saat cuaca panas ekstrim, Echidna berlindung di dalam liang, di antara celah batu, atau di dalam batang pohon mati.
Predator
Echidna memiliki beberapa musuh alami seperti dingo, elang, goanna, dan rubah.
Echidna memiliki beberapa musuh alami seperti dingo, elang, goanna, dan rubah.
Tapi terkadang mereka juga ditemukan mati terlindas mobil. Ketika terancam, Echidna akan menggulung tubuhnya menjadi bola duri.
Siklus Hidup
Musim kawin Echidna adalah antara bulan Juli dan Agustus. Selama masa itu, induk betina mengembangkan lipatan kulit dan otot, yang membentuk kantong sementara yang akan digunakan untuk melindungi dan membawa telur-nya. Echidna jantan dewasa memiliki penis dengan 4 kepala.
Musim kawin Echidna adalah antara bulan Juli dan Agustus. Selama masa itu, induk betina mengembangkan lipatan kulit dan otot, yang membentuk kantong sementara yang akan digunakan untuk melindungi dan membawa telur-nya. Echidna jantan dewasa memiliki penis dengan 4 kepala.
Dua minggu setelah kawin, Echidna akan meletakkan satu butir telur lunak di lipatan kulit mereka.
Telur akan menetas setelah 10 hari masa inkubasi. Bayi
Echidna berukuran panjang hanya 1,5 cm. Bayi Echidna terlahir buta dan
gundul. Bayi ini akan tinggal di kantong dan terus menyusu selama 2
sampai 3 bulan.
Echidna
tidak memiliki puting susu, susu induk akan merembes keluar di kulit
dari kelenjar susu. Dan air rembesan inilah yang akan dihisap oleh sang
bayi. Bayi Echidna memiliki kemampuan pertumbuhan yang luar biasa,
mereka dapat meningkatkan berat badan sampai dengan 500 kali lipat dalam
45 hari pertama kehidupan.
Setelah
bayi mulai menumbuhkan duri (sekitar 55 hari setelah menetas), dia
tidak lagi tinggal di lipatan kulit induknya dan mulai berpindah ke
liang, namun akan terus menyusu selama 6 bulan ke depan, sambil
diperkenalkan dengan makanan baru seperti semut dan rayap.
Echidna dapat hidup selama sekitar 30-40 tahun, tetapi ada juga Echidna yang hidup hingga 50 tahun di penangkaran.
artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2011/05/13/siklus-hidup-echidna/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment