Tumbuhan kentang ini berasal dari Amerika Selatan dan sudah
dibudidayakan oleh para penduduk di sana sejak ribuan tahun yang lalu.
Tanaman ini adalah herba, alias tanaman pendek dan tidak memiliki kayu,
semusim dan sangat suka dengan iklim yang sejuk. Kentang ini juga sangat
cocok untuk ditanam di dataran tinggi serta di daerah yang beriklim
tropis. Bunga dari tanaman kentang ini sempurna dan tersusuk secara
majemuk. Ukurannya pun cukuplah besar, dan memiliki diameter rata-rata
sekitar 3 cm. warna dari bunga kentang ini adalah ungu sampai denga
putih.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum tuberosum L.
Bunga tanaman kentang berjenis kelamin dua (bunga sempurna), yang
tersusun dalam karangan bunga dan tumbuh pada ujung batang, dengan tiap
karangan memiliki 7-15 kuntum bunga. Mahkota bunganya berbentuk terompet
yang bagian atasnya berbentuk bintang. Warna bunga kentang beraneka
macam, ada yang putih, merah muda, ungu atau biru
Warna buah kentang bervariasi mulai hijau tua sampai keunguan, berbentuk
bulat, berdiameter kurang lebih 2,5 cm dan berongga dua. Buah
mengandung sekitar 500 bakal biji, tetapi yang dapat berkembang menjadi
biji hanya berkisar antara 10 – 300 biji. Biji kentang berwarna coklat
muda (krem), berdiameter kurang lebih 0,5 milimeter dan mempunyai masa
dormansi lebih kurang 6 bulan (Hartus, 2001).
Morfologi Tanaman Kentang
Daun
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun. Daunnya terletak
berselang-seling pada batang tanaman. Daun berbentuk oval agak bulat dan
meruncing, dan bertulang daun menyirip seperti duri ikan. Daun
berkerut-kerut dan permukaan bagian bawah daun berbulu. Warna daun hijau
muda sampai hijau tua hingga kelabu. Ukuran daun sedang dengan tangkai
pendek. Daun tanaman berfungsi sebagai tempat proses asimilasi dalam
rangka pembentukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Hasil fotosintesis atau asimilasi digunakan dalam pertumbuhan vegetatif,
pertumbuhan generatif, respirasi, dan persediaan makanan (Samadi,
2007).
Batang
Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung varietasnya,
tidak berkayu, dan bertekstur agak keras. Batang kentang umumnya lemah
sehingga mudah roboh bila terkena angin kencang. Warna batang umumnya
hijau tua dengan pigmen ungu. Batang bercabang-cabang dan setiap cabang
ditumbuhi oleh daun-daun yang rimbun. Permukaan batang halus. Ruas
batang tempat tumbuhnya cabang mengalami penebalan. Diameter batang
kecil dengan panjang mencapai 1,2 m. Batang tanaman berfungsi sebagai
jalan zat hara dari tanah ke daun, juga untuk menyalurkan hasil
fotosintesis dari daun ke bagian tanaman yang lain (Sa-madi, 2007).
Akar
Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
tunggang bisa menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar
serabut tumbuh menyebar kearah samping dan menembus datar. Akar tanaman
berwarna keputih-putihan dan berukuran sangat kecil. Akar tanaman
berfungsi untuk me- nyerap zat-zat hara yang diperlukan tanaman untuk
memperkokoh berdirinya tan- taman
Bunga
Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada juga yang tidak
ber-bunga,tergantung varietasnya. Warna bunga bervariasi, kuning atau
ungu. Kentang varietas Desiree berbunga ungu, varietas Cipanas,
Segunung, dan Cosima bunga dan be-nang sarinya berwarna kuning sedangkan
putiknya berwarna putih. Bunga kentang tumbuh dari ketiak daun teratas.
Jumlah tandan bunga juga bervariasi. Bunga kentang berjenis kelamin
dua. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan
biji. Buah berbentuk buni dan di dalamnya terdapat banyak biji.
Umbi
Umbi kentang terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Umbi
berfungsi untuk menyimpan bahan makanan sepeti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Ukuran, bentuk, dan warna umbi kentang
bermacam-macam, tergantung varietasnya. Bentuk umbi ada yang bulat,
oval agak bulat, dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna
kuning, putih, dan merah. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan
perkembangbiakan, yang selanjutnya akan dapat menjadi tanaman baru.
Selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung solanin. Zat ini
bersifat racun berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin tidak dapat
hilang apabila umbi tersembul keluar dari tanah dan terkena sinar
matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solanin berwarna
hijau walaupun telah tua.
artikel ini disalin lengkap dari: http://duniaplant.blogspot.com/2015/04/definisi-tanaman-kentang-dan.html
halaman utama website: http://duniaplant.blogspot.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment