Sukses pendaratan kapsul penelitian Philae yang beratnya 100 kg yang dilepaskan dari wahana ruang angkasa Rosetta di
permukaan komet Churyumov-Gerasimenko menjadi tonggak sejarah baru
dalam misi antariksa. Inilah pendaratan pertama kapsul peneliti di
sebuah komet yang jaraknya dari bumi sekitar 500 juta kilometer.
Rosetta yang diluncurkan 10 tahun lalu, terus memburu komet yang diberi nama kode 67P/C-G itu. Walau pendaratan tidak mulus, para ilmuwan di pusat pengendali di Darmstadt, Jerman melaporkan posisi Philae relatif stabil. Pendaratan kapsul peneliti di sebuah komet amat sulit dan berbahaya, karena benda langit itu terus memancarkan gas dan debu yang bisa merusak kapsul pendarat.
Melacak asal mula kehidupan
Tugas utama laboratorium ruang angkasa Philae adalah melacak asal usul materi serta kehidupan di bumi. Triliunan komet yang mengorbit di seputar tata surya, diyakini oleh para ilmuwan tidak mengalami perubahan material sejak awal mula terbentuknya tata surya. Inilah kapsul waktu, yang diharap memberi penegasan dan bukti dari awal mula kehidupan.
Sejauh ini para ilmuwan meyakini, komet adalah pembawa blok materi yang memungkinkan kehidupan di permukaan bumi, yakni unsur organik serta air. Diketahui, komet mengandung asam amino, yakni komponen penting penyusun protein serta sel-sel hidup.
Jika Philae berhasil menemukan asam amino yang tepat serta partikel air di permukaan komet, ini akan menjadi bukti penting bahwa kehidupan di planet bumi kemungkinan besar berasal dari komet yang jatuh di awal mula pembentukan planet tempat bermukim manusia itu. Sebelum pendaratan, para ilmuwan menegaskan, komet Churyumov-Gerasimenko atau "churi" berbau telur busuk, karena mengandung asam sulfat.
Kumpulkan data
Sesaat setelah mendarat, Philae langsung melakukan penelitian materi di permukaan komet. Ada 10 instrumen di laboratorium pendarat itu, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, medan magnet listrik serta temperatur. Sementara di wahana antariksa Rosetta terdapat 11 instrumen penelitian lainnya.
Semua data yang dikumpulkan Philae langsung ditransfer ke Rosetta dan selanjutnya wahana antariksa itu yang memancarkannya ke bumi. Kapsul pendarat dilengkapi baterai yang untuk tahap pertama bisa beroperasi sekitar 64 jam, dan diyakini mencukupi untuk transfer data dalam volume amat besar. Selain itu kapsul juga dilengkapi panel surya yang bisa memperpanjang operasi baterai hingga 5 bulan.
Rosetta akan terus mengorbit komet Churyumov-Gerasimenko selama dua tahun lagi, dan di akhir misinya, wahana juga akan didaratkan ke permukaan komet untuk melakukan penelitian akhir asal mula jagat raya dan kehidupan di bumi.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.dw.com/id/rosetta-melacak-awal-mula-kehidupan/a-18060043
halaman utama website: http://www.dw.com/id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Rosetta yang diluncurkan 10 tahun lalu, terus memburu komet yang diberi nama kode 67P/C-G itu. Walau pendaratan tidak mulus, para ilmuwan di pusat pengendali di Darmstadt, Jerman melaporkan posisi Philae relatif stabil. Pendaratan kapsul peneliti di sebuah komet amat sulit dan berbahaya, karena benda langit itu terus memancarkan gas dan debu yang bisa merusak kapsul pendarat.
Melacak asal mula kehidupan
Tugas utama laboratorium ruang angkasa Philae adalah melacak asal usul materi serta kehidupan di bumi. Triliunan komet yang mengorbit di seputar tata surya, diyakini oleh para ilmuwan tidak mengalami perubahan material sejak awal mula terbentuknya tata surya. Inilah kapsul waktu, yang diharap memberi penegasan dan bukti dari awal mula kehidupan.
Sejauh ini para ilmuwan meyakini, komet adalah pembawa blok materi yang memungkinkan kehidupan di permukaan bumi, yakni unsur organik serta air. Diketahui, komet mengandung asam amino, yakni komponen penting penyusun protein serta sel-sel hidup.
Jika Philae berhasil menemukan asam amino yang tepat serta partikel air di permukaan komet, ini akan menjadi bukti penting bahwa kehidupan di planet bumi kemungkinan besar berasal dari komet yang jatuh di awal mula pembentukan planet tempat bermukim manusia itu. Sebelum pendaratan, para ilmuwan menegaskan, komet Churyumov-Gerasimenko atau "churi" berbau telur busuk, karena mengandung asam sulfat.
Kumpulkan data
Sesaat setelah mendarat, Philae langsung melakukan penelitian materi di permukaan komet. Ada 10 instrumen di laboratorium pendarat itu, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, medan magnet listrik serta temperatur. Sementara di wahana antariksa Rosetta terdapat 11 instrumen penelitian lainnya.
Semua data yang dikumpulkan Philae langsung ditransfer ke Rosetta dan selanjutnya wahana antariksa itu yang memancarkannya ke bumi. Kapsul pendarat dilengkapi baterai yang untuk tahap pertama bisa beroperasi sekitar 64 jam, dan diyakini mencukupi untuk transfer data dalam volume amat besar. Selain itu kapsul juga dilengkapi panel surya yang bisa memperpanjang operasi baterai hingga 5 bulan.
Rosetta akan terus mengorbit komet Churyumov-Gerasimenko selama dua tahun lagi, dan di akhir misinya, wahana juga akan didaratkan ke permukaan komet untuk melakukan penelitian akhir asal mula jagat raya dan kehidupan di bumi.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.dw.com/id/rosetta-melacak-awal-mula-kehidupan/a-18060043
halaman utama website: http://www.dw.com/id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment