Unsur golongan III A
yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium. Yang mana unsur yang
segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatu unsur dalam sistem
periodik maka, nomor atom dan jari-jari atomnya makin besar sedangkan
keelektronegatifan dan energi ionisasinya makin kecil dan begitu pula
sebaliknya.
alam golongan ini,
boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam
golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat dengan
unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini adalah
dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam
hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai
sebagai senyawa kationik karena tingginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk
senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2 untuk menghasilkan
struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
B. Penemuan
boron
Boron ditemukan oleh
ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard,
French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada
tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron
berasal dari bahasa arab yaitu ³Buraq´ dan bahasa Persia yaitu ³Burah´ dan
akhirnya disebut dengan Borat. Pada tahun 1909 William Weintraub mampu
memproduksi boron dengan kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida dengan
hidrogen. Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi
bentuk baru boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah
tim yang dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang
terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma
boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.
Sumber-sumber penting
boron adalahraso rite (kernite) dantincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat
ditemukan di gurun Mojave.T i ncal merupakan sumber penting boron dari Mojave.
Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey Boron muncul secara alami
sebagai campuran isotop10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron
murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uapboron triklorida atau
tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron
yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecoklatan dan dapat
dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
C.
Pembuatan
/ sintesis dari boron dan reaksinya
1.
Reduksi B2O3 dengan magnesium
2. Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn (~900
°C) atau hydrogen.
Asam boraks (H3BO3)
dapat dibuat dengan merekasikan boraks dengan asam-asam kuat. Cara lain adalah
dengan hidrolisis halide boraks. Asam boraks yang diperoleh berbentuj
kristal-jarum putih. Satuan antara satu molekul lainnya terkait secara
bersama-sama oleh adanya ikatan hydrogen yang membentuk lapisan-lapisan tak
terhingga sehingga kristalnya sangat rapuh dan mudah pecah. Asam boraks cukup
larut dalam
air
dan merupakan asam lemah dalam artikonsep asam basa Lewis.Pada dasarnya ada dua
proses untuk memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
a.
Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara
mereaksikan granular borak dengan larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan
ketentuan 3 bagian granular borak (Na2B4O7 .10 H2O), 1 bagian asam sulfat
(H2SO4) dan 12 bagian air (H2O). Untuk lebih jelasnya, proses pembuatannya akan
diuraikan di bawah ini.
Pertama-tama memasukkan semua bahan yang diperlukan
ke dalam reactor dan ditambahkan 1 bagian asam sulfat (H2SO4).dengan
perbandingan 3 bagian granular borak (Na2B4O7 .10 H2O) dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang
digunakan adalah 800C dengan tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam.
Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator untuk
mengurangi kandungan
air,
sehingga didapatkan sebuah larutan jenuh. Setelah itu dimasukkan ke dalam
kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam borat kemudian disaring untuk
memisahkan kristal asam borat dengan larutan sodium sulfat di dalam centrifuge.
Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer untuk mengalami proses
pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat. Adapun reaksi yang terjadi
didalam reaktor adalah sebagai berikut :
Na2B4O7 .10 H2O + H2SO4 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O
Na2B4O7 .10 H2O + H2SO4 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O
b.
Proses Ekstraksi
Liquid-liquid
Pada proses ini digunakan bahan baku berupa brine
yang mengandung sodium dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam borat
digunakan proses ekstraksi liquid-liquid dengan menggunakan pelarut kerosene
yang merupakan ekstraktant organic pada ekstraksi fase ringan yang kaya akan
garam-garam alkali dari komplek anionic diol borak. Sedangkan fase berat banyak
mengandung sludge yang merupakan limbah. Kemudian fase ringan tersebut
dimasukkan ke dalam striper dan dikontakkan dengan steam untuk merecovery,6
pelarut, dalam striper juga ditambahkan larutan asam sulfat.
Hasil atas pada striper adalah pelarut kerosene
sedangkan pada bagian bawah adalah asam borat yang masih mengandung sodium dan
potassium sulfat. Sodium dan potassium sulfat yang masih terlarut dihilangkan
dari larutan dengan cara melewatkan kedalam kolom karbon aktif untuk
mendapatkan larutan asam borat, setelah itu larutan asam borat dimasukkan ke
dalam evaporator dan dilanjutkan kristaliser untuk mendapatkan kristal asam
borat.
D. Sifat
– sifat boron
Secara umum
a.
Boron termasuk unsure semi logam
b.
Tidak terdapat dalam keadaan bebas
dialam
c.
Bisa membentuk ikatan kovalen
Sifat fisika
a.
Symbol boron : B
b.
Phasa : padat
c.
Berat jenis : 2,34g/cm3
d.
Volume atom : 4,6cm3/mol
e.
Titik leleh : 2349K
f.
Titik didih : 4200K
g.
Kalor lebur : 50,2 kj/mol
h.
Kalor uap : 480 kj/mol
i.
Struktur Kristal : rombohedral
Sifat kimia
a.
Radius kovalen : 82 pm
b.
Elektronegatifitas : 2,04
c.
Avinitas electron : 26,7 kl mol-1
E. Senyawa
– senyawa popular yang berikatan dengan boron
1.
Asam borat H2BO3
Asam
orto – borat atau asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :
BX3(s)
+ 3H2O(l) → H3BO3(s) + 3HX(aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
2.
Asam tetrafluoroborat, HBF4
Larutan
asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat kedalam larutan
asam HBF4 menurut persamaan reaksi :
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2
H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya
tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai
larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
F. Kegunaan
boron
a.
Boron dalam bentuk amorf digunakan pada
roket sebagai alat penyala
b.
Borat atau asam borat digunakan sebagai
anti septic ringan
c.
Senyawa boron digunakan sebagai pelapis
baja pada kulkas dan mesin cuci
d.
Hidrida dari boron kadang – kadang
digunakan sebagai bahan bakar roket
e.
Isotop boron digunakan sebagai control
pada reactor nuklir
artikel ini disalin lengkap dari:
halaman utama website:
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
No comments:
Post a Comment