Kita tahu sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang keadaan alam sekitar.
Rainbow on Titan adalah pelangi yang terjadi di permukaan satelit saturnus yang bernama Titan, dimana keadaan permukaan titan adalah lembap dan basah.
Pelangi di matahari Halo adalah pelangi yang mengelilingi matahari pada siang hari atau bisa juga terjadi pada malam hari disekitar bulan (gehana bulan parsial).
Fire rainbow hanya dapat terlihat dalam kondisi awan cirrus yang bertindak sebagai prisma berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahrai menyorot ketika mereka berada di ketinggian 56-58 derajat.
Monbows adalah mitra untuk pelangi lunar, mereka sukar untuk dilihat karena badai hujan harus berlalu terlebih dahulu dan ketika bulan purnama yag terang tiding terhalang oleh awan.
Sinar matahari cerah, tetesan air ditangguhkan dan sudut yang tepat dari penampakan adalah tiga komponen yang diperlukan untuk melihat salah satu karya alam yang paling indah.
artikel ini disalin lengkap dari: http://priscilaputri.blogspot.com/2012/04/pelangi-berdasarkan-teori-fisika.html
halaman utama website: http://priscilaputri.blogspot.com/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
Salah satu bidang sains yang berhubungan erat dengan alam
sekitar adalah fisika.
Fisika mempelajari keadaan alam secara sistematis dan
meruntun, fisika dapat menjelaskan berbagai keadaan alam dalam kehidupan
sehari-hari.
Para ahli fisika lah yang
mempelajari dan mendalami sifat-sifat di alam dengan berbagai bidang, dimulai
dari partikel submikroskopis yang membentuk segala fisika partikel hingga
sifat-sifat materi alam semesta sebagai kesatuan kosmos.
Fenomena alam merupakan suatu kejadian tetap tanpa adanya
gangguan dari lingkungan luar sekitar. Contoh mudah untuk menjelaskan keadaan
alam tetap seprti mengalirnya air dari tempat tinggi ke tempat rendah, karena
tidak pernah ditemukan sebelumnya air mengalir dari daerah bawah menuju daerah
yang lebih tinggi.
Karena merupakan
kejadian yang selalu tetap, maka dari itu fenomena alam dapat dimengerti
oleh logika manusia.
Logika manusia sendiripun dapat memahami logika atas
fenomena alam ini karena menggunakan ilmu fisika, maka kita bisa katakan ilmu
fisika tidak bertentangan dengan fenomena alam.
Salah satu fenomena alam sederhana yang sering kita temui
dan lihat dalam kehidupan sehari-hari dimana berkaitan dengan ilmu fisika
adalah Pelangi, fenomena alam yang sangat indah dengan berbagai warna berbentuk
melengkung, pemandangan yang tak akan pernah membuat kita bosan untuk
melihatnya. Contoh fenomena alam yang mudah untuk dimengerti yang akan dibahas
dalam artikel ini.
Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya
yang sejajar yang tampak di langit atau medium lain, terjadi karena adanya
pembiasaan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi terjadi karena cahaya
yang merupakan gelombang pada saat melalui air mengalami perubahan panjang
gelombang.
Pelangi dapat terjadi saat hujan bersamaan dengan matahari
bersinar,
kita dapat meilhat pelangi apabila kita melihat kearah yang membelakangi
matahari, dimana kita berada di antara matahari dan tetesan air, maka kita dan
pusat busur pelangi berada dalam satu garis lurus, maka warna-warna pelangi
akan terlihat jelas dan tegas.
Atau dapat juga di sekitar air terjun yang deras, karena
percikan air di sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari
cahaya matahari yang bersinar.
Dalam ilmu fisika, Pelangi dapat dijelaskan sebagai suatu
peristiwa pembiasaan cahaya. Pembiasan cahaya terjadi setiap saat selama cahaya
melewati satu medium ke medium lain. Dalam kondisi pelangi adalah ketika cahaya
melewati udara menuju air.
Pembiasaan cahaya merupakan proses terurainya suatu warna
menjadi beberapa warna lainnya atau disebut juga dengan spektrum warna melalui
suatu medium tertentu.
Di pelangi, proses terurainya cahaya terjadi ketika cahaya
matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air.
Proses terjadinya pelangi terjadi karena cahaya matahari,
dimana cahaya matahari merupakan cahaya polikromatik atau cahaya yang terdiri
dari banyak warna.
Warna putih cahaya matahari sebenarnya merupakan gabungan
dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Mata manusia hanya dapat melihat tujuh warna dari spektrum
yang dihasilkan oleh pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu.
Panjang gelombang pada warna-warna ini membentuk pita
garis-garis parallel.
Ketika cahaya
matahari melewati butiran air, dimana butiran air ini berperan sebagai
prisma kaca. Ketika di dalam air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda
memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya.
Beberapa dari cahaya ini kemudia di pantulkan dari sisi yang
jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda,
tergantung pada warna nya, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya,
penentuan warna-warna ini berdasarkan panjang gelombangnya. Dimana merah paling
atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Juga adanya peristiwa dispersi, pemantulan, dan pembiasan
cahaya terjadi di tiap-tiap butir air hujan yang sangat banyak sehingga pelangi
tampak melingkar di langit. Berkas sinar merah membentuk sudut 42 derajat atau
50 derajat terhadap berkas sinar matahari yang jatuh pada butiran air hujan.
Berkas sinar ungu membentuk sudut 40 derajat atau 53 derajat. Pengamat yang
membelakangi matahari akan melihat atau menerima sinar merah dan ungu sebatas
sudut antara 42 derajat, 40 derajat, 50 derajat, dan 53 derajat sesuai dengan
lengkungan bumi.
Tidak semua orang mengetahui bahwa pelangi memiliki berbagai
macam jenis, namun ketika kita mengetahui nya, kita dapat membedakan
jenis-jenis pelangi yang terjadi karena setiap jenisnya menampakan gejala alam
yag berbda-beda.
Pelangi berlipat
ganda atau pelangi bertumpuk yang sering diartikan dengan pelangi di dalam
pelangi.
Menurut ilmu fisika, pelangi jenis ini dapat terjadi karena
adanya interferensi atau paduan warna. Interferensi ada yang bersifat
konstruktif sehingga mmeberikan spektrum warna kuat dan bersifat detruktif
sehingga menyebabkan spektrum berwarna pucat yang berada di bagian terdalam,
maka dari itu semakin dalam semakin pucatlah warna pelangi ini.
Reflected-reflection
rainbow, dari namanya-pun telah dapat kita ketahui bahwa pelangi jenis ini mengalami
pemantulan dan juga dipantulkan oleh dua macam fenomena.
Ada kalanya pelangi terjadi di atas permukaan air,
permukaaan air inilah yang menjadi medium untuk pelangi yang memantul dan
dipantulkan karena butiran-butiran air hujan yang kemudian dipantulkan menjauhi
permukaan air, akibatnya akan timbul pelangi yang memantul dibawah ufuk.
Pada umumnya, pelangi jenis ini sulit untuk dilihat secara
jelas, karena pelangi ini hanya akaan terihat di permukaan air yang tenang
dengan hanya sebagian sisi yang terlihat.
Sedangkan satu fenomena lagi, jika cahaya matahari belum
mencapai titik-titik air hujan dan dipantulkan menjauhi permukaan air.
Biasanya, pelangi ini terjadi pada permukaam air yang cukup luas dan tenang,
serta dekat degan curahan titik-titik hujan.
Circumhorizontal arc.
adalah pelangi yang membentuk lengkungan melingkar horizontal di awan yang
sebenarnya merupakan mengkristalnya butiran es. Fenomena ini pun sejatinya
hnyalah fenomena yang menyerupai pelangi dan dinamakan halo.
Rainbow on Titan adalah pelangi yang terjadi di permukaan satelit saturnus yang bernama Titan, dimana keadaan permukaan titan adalah lembap dan basah.
Pelangi di matahari Halo adalah pelangi yang mengelilingi matahari pada siang hari atau bisa juga terjadi pada malam hari disekitar bulan (gehana bulan parsial).
Terjadi ketika musim hujan karena pembiasaan cahaya matahari
oleh uap air yang berkumpul dibawah atmosfer. Kita dapat melihat warna-warna
pelangi ini dengan jelas pada pagi atau sore hari karena matahari masih berada
di sudut yang rendah.
Jenis-jenis pelangi secara singkat juga dapat dibedakan atas
beberapa macam, misalnya:
Classic Rainbow
yang terdiri dari enam warna yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu.
Intesnsitas warna-warna ini karena berbagai kondisi atmosfer dan waktu
Circular Rainbow
adalah pelangi yang benar-benar terlihat seperti lingkaran sempurna
Secondary Rainbow
yang biasanya tipis dan berwarna redup dibandingkan dengan pelangi primer.
Pelangi ini terkenal karena spektrum yang ditampilkan terbalik dengan urutan
pelangi primer
Red Rainbow
biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika. Tetesan cahaya oranye
mencerminkan dan membiaskan air, maka dari itu pelangi dengan unjung merah
sangat
Sundogs berwarna
merah dibagian dalam dan ungu dibagian luar. Dibuat ketika matahari bersinar
melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Semakin tebal konsentrasi kristal
es di udara, semakin tebal pula strukurturnya.
Fogbows terlihat
ketika sumber cahaya berada dibelakang pengamat, itupun kabut dibelakang
pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari dapat bersinar mealalui
kabut.
Waterfall Rainbow
terjadi karena kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara di atmosfer
secara terus menerus.
Fire rainbow hanya dapat terlihat dalam kondisi awan cirrus yang bertindak sebagai prisma berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahrai menyorot ketika mereka berada di ketinggian 56-58 derajat.
Monbows adalah mitra untuk pelangi lunar, mereka sukar untuk dilihat karena badai hujan harus berlalu terlebih dahulu dan ketika bulan purnama yag terang tiding terhalang oleh awan.
Sinar matahari cerah, tetesan air ditangguhkan dan sudut yang tepat dari penampakan adalah tiga komponen yang diperlukan untuk melihat salah satu karya alam yang paling indah.
artikel ini disalin lengkap dari: http://priscilaputri.blogspot.com/2012/04/pelangi-berdasarkan-teori-fisika.html
halaman utama website: http://priscilaputri.blogspot.com/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
No comments:
Post a Comment