Rangkaian Konverter
dari DC (arus searah) ke DC pada sistem tenaga listrik dewasa ini
memang sangat dibutuhkan. Hal tersebut dapat kita jumpai pada berbagai
alat elektronik rumah tangga disekitar kita. Salah satu alat yang
berhubungan dengan tegangan DC tersebut diantaranya adalah konverter DC
ke DC. Dengan rangkaian konverter DC ke DC tersebut, kita dapat membuat
dan juga memiliki konverter yang dapat menyuplai sistem catu daya pada
mobil. Rangkaian ini merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika
daya yang dapat berfungsi sebagai mengkorversi tegangan masukan searak
konstan menjadi tegangan keluaran searah yang bisa divariasikan
berdasarkan perubahan duty cycle pada rangkaian control.
Sumber tegangan DC dari dari konverter DC ke DC bisa diperoleh dari baterai ataupun dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor yang dapat mengurangi riak (ripple). Secara garis besar, rangkaian konverter DC ke DC ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu tipr linier dan juga tipe peralihan (switching). Pengubah daya DC ke DC dengan tipe peralihan atau yang dikenal juga dengan DC chopper ini dapat dimanfaatkan, terutama dalam penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan beban.
Komponen yang digunakan dalam menjalankan fungsi penghubung tersebut
yaitu switch (solid state electronic switch), misalnya seperti
Thyristor, IGBT, MOSFET dan GTO. Berdasarkan pada arah aliran arus
tegangannya, DC chopper diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu DC
Chopper kelas A, DC Chopper kelas B, DC Chopper kelas C, DC Chopper
kelas D dan DC Chopper kelas E. Rangakaian konverter DC ke DC secara
garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yakni yang
terisolasi dan tak terisolasi, atau dengan istilah direct converter
untuk tak terisolasi dan indirect converter untuk terisolasi.
DC Chopper sendiri memiliki kelebihan, yaitu pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pada pemakaian komponen yang lebih kecil. Akan tetapi dalam penggunaan switching pada DC chopper tersebut dapat menimbulkan adanya harmonisasi pada sisi number ataupun pada sisi keluarannya itu sendiri.
artikel ini disalin lengkap dari: https://blograngkaianelektronika.wordpress.com/2014/02/18/rangkaian-konverter/
halaman utama website: https://blograngkaianelektronika.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Sumber tegangan DC dari dari konverter DC ke DC bisa diperoleh dari baterai ataupun dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor yang dapat mengurangi riak (ripple). Secara garis besar, rangkaian konverter DC ke DC ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu tipr linier dan juga tipe peralihan (switching). Pengubah daya DC ke DC dengan tipe peralihan atau yang dikenal juga dengan DC chopper ini dapat dimanfaatkan, terutama dalam penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan beban.
Gambar Skema Rangkaian Konverter
DC Chopper sendiri memiliki kelebihan, yaitu pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pada pemakaian komponen yang lebih kecil. Akan tetapi dalam penggunaan switching pada DC chopper tersebut dapat menimbulkan adanya harmonisasi pada sisi number ataupun pada sisi keluarannya itu sendiri.
artikel ini disalin lengkap dari: https://blograngkaianelektronika.wordpress.com/2014/02/18/rangkaian-konverter/
halaman utama website: https://blograngkaianelektronika.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment