Zat secara umum merupakan segala sesuatu
yang memiliki massa dan menepati ruang dimana maksud dari menempati ruang
adalah memiliki volume.
artikel ini disalin lengkap dari: http://softilmu.blogspot.co.id/2015/11/Pengertian-Konsep-Wujud-Perubahan-Zat-Adalah.html
halaman utama website: http://softilmu.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Setelah mengetahui pengertian zat, pasti kalian bertanya-tanya apa saja sih
wujud zat yang ada di Bumi? Berdasarkan partikel-partikel penyusunnya, ahli
fisika dapat membedakan antara zat padat, zat cair, dan gas. Tiga wujud inilah
yang ada di Bumi. Zat padat, misalnya meja belajar, jelas memiliki massa dan di
dalam ruang belajar memerlukan ruang atau tempat tertentu. Zat cair, misalnya
air, jelas memiliki massa dan memerlukan ruang dalam gelas. Apakah gas juga
memiliki massa dan menempati ruang? Gas menempati ruang dapat dilihat pada
balon yang ditiup sehingga menggelembung. Bentuk balon yang menggelembung
menunjukkan ada udara di dalamnya. Artinya, udara menempati ruang dalam balon.
Agar sobat lebih mengerti wujud zat, berikut penjelasan wujud zat secara
terpisah.
1. Zat Padat
Zat padat merupakan zat yang bentuknya, volumenya, dan massanya tetap.
Ciri-ciri zat padat adalah:
- Bentuk, volume, dan massanya tetap
- Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan
- Partikelnya tidak dapat bergerak bebas
PARTIKEL ZAT PADAT |
- Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat
- Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksi yang mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah, besi kayu, batu dll.
2. Zat Cair
Zat cair cenderung mudah bergerak karena letak partikelnya yang agak
jarang. Ciri zat cair adalah :
- Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap
- Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikelnya renggang.
PARTIKEL ZAT CAIR |
- Partikelnya dapat bergerak bebas.
- Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah.
- Lemahnya gaya tarik menarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan wadahnya.
3. Gas
Ciri gas adalah :
- Bentuk, volume selalu berubah mengikuti wadah dan ruangnya.
- Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat berjauhan.
PARTIKEL GAS |
- Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah.
- Pergerakan partikel acak dan cepat
- Lemahnya gata tarik menarik antar partikel pada zat gas menyebabkan bentuk dan volume zat gas selalu berubah ubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya.
Wujud zat sangat relatif. Zat padat
bisa berubah menjadi cair atau gas. Demikian pula sebaliknya. Wujud zat sangat
dipengaruhi oleh susunan partikel dan gerak partikelnya. Susunan dan gerak
partikel dipengaruhi oleh suhu. Semakin suhunya dinaikkan, gerak partikel akan
semakin aktif.
Pada wujud padat, gerak partikel hanya bergetar. Tetapi apabila suhu benda
dinaikkan, partikel tidak hanya bergetar, hingga bisa berpindah tempat. Hal
inilah yang menyebabkan zat menjadi meleleh / mencair / melebur. Apabila suhu
terus dinaikkan, partikel akan semakin aktif bergerak, hingga zat berubah wujud
menjadi gas.
Benda dikatakan berbentuk padat, cair, atau gas hanya pada kondisi suhu
kamar / normal (kurang lebih 24oC). Air misalnya, pada suhu tersebut akan
berbentuk cair. Tetapi pada suhu 100oC air akan mendidih kemudian menguap
berbentuk gas. Demikian pula pada suhu 0oC, air akan membeku berbentuk padat
(es).
Setiap zat bisa berubah wujud. Perubahan wujud ini dapat terjadi secara
kimia maupun fisika. Perbedaan mendasar antara kedua perubahan wujud ini adalah
prosesnya. Dimana proses secara kimia lebih kompleks jika dijelaskan lebih
mendetail.
1. Perubahan
secara Kimia
Perubahan ini merupakan proses perubahan suatu zat yang menghasilkan jenis
zat yang baru. Ciri-ciri terjadinya proses perubahan secara kimia adalah
terjadinya perubahan warna, suhu, terjadinya endapan, dan terjadinya
pembentukan gas.
Contohnya seperti :
- Kayu (zat awal) dibakar menjadi nyala api, asap, arang dan abu (zat baru).
PERUBAHAN KIMIA KARENA PEMBAKARAN |
- Peragian atau Proses Fermentasi
PERUBAHAN KIMIA KARENA FREGMENTASI |
- Korosi (Proses pengkaratan)
PERUBAHAN KIMIA KARENA PENGKARATAN |
- Pelapukan
PERUBAHAN KIMIA KARENA PELAPUKAN |
2. Perubahan
secara Fisika
PERUBAHAN WUJUD ZAT SECARA FISIKA |
Perubahan fisika
adalah kebalikan dari perubahan kimia dimana perubahan wujud zat yang tidak
disertai dengan terbentuknya zat baru. Salah satu contoh perubahan secara
fisika adalah es yang mencair, lilin yang meleleh, air yang membeku dan
lainnya. Perubahan secara fisika pun memiliki cirinya yaitu tidak menghasilkan
zat baru, dapat kembali ke wujud semula, dapat berubah wujud dan kelarutan. Ada
beberapa proses perubahan fisika :
- Mencair, peristiwa dimana perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Proses ini memerlukan kalor (energi panas). Contohnya es yang kembali menjadi air.
PERUBAHAN FISIKA : MENCAIR |
- Membeku, peristiwa dimana adanya perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan kalor. Contohnya air menjadi es.
- Mengembun, peristiwa perubahan wujud zat menjadi cair, proses ini melepaskan energi kalor. Contohnya pengembunan.
PERUBAHAN FISIKA : PENGEMBUNAN |
- Menguap, peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi zat dan memerlukan energi panas. Contohnya air yang dimasak lambat laun akan menguap.
PERUBAHAN FISIKA PENGUAPAN |
- Menyublim, peristiwa dimana terjadinya perubahan wujud dari padat menjadi gas. Proses ini memerlukan energi panas. Contohnya habisnya kapur barus perlahan-lahan.
- Mengkristal, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contohnya gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi dengan metode kristalisasi.
D. MASSA JENIS
ZAT
Jika anda pernah bermain kelereng, kalian pasti mengetahui tekstur
kelereng, berat kelereng, kepadatan kelereng. Lalu bandingkanlah dengan bola
gabus. Perbedaan antara keduanya cukup kentara. Kerapatan molekul-molekul
kelereng lebih tinggi daripada kerapatan molekul-molekul gabus. Kerapatan
inilah yang disebut massa jenis. Atau pengertian secara konsepnya adalah
perbandingan massa benda dengan volume benda tersebut. Massa jenis dilambangkan
dengan simbol ρ (rho) yang merupakan salah satu huruf yunani. Secara matematis,
massa jenis dapat ditulis :
Dimana,
ρ
= Massa Jenis Zat (kg/m3)
m = Massa Benda (kg)
V = Volume Benda (m3)
Jadi, untuk menentukan massa jenis suatu zat cukup mengukur massa dan
volumenya. Untuk benda padat yang bentuknya teratur volumenya dapat dihitung
dengan menggunakan rumus, sedangkan massanya dapat diukur dengan neraca atau
timbangan. Untuk benda padat yang bentuknya tidak teratur volumenya dapat
diukur dengan menggunakan gelas ukur, sedangkan massanya dapat diukur dengan neraca
atau timbangan. Untuk menentukan massa jenis zat cair, volumenya dapat diukur
dengan menggunakan gelas ukur, sedangkan massanya dapat diukur dengan neraca
atau timbangan.
Berikut tabel massa jenis berbagi zat:
MASSA JENIS BERBAGAI ZAT |
E. GAYA TARIK
MENARIK ANTAR PARTIKEL DAN MENISKUS ZAT
Gaya tarik menarik padatiap partikel memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal
ini dipengaruhi oleh jarak antar partikel yang bersangkutan. Makin jauh jarak
antar partikel maka makin kecil gaya tarik menariknya. Gaya ini terbagi atas
dua yaitu kohesi dan adhesi. Gaya tarik menarik antara partikel zat yang
sejenis disebut Kohesi. Contoh kohesi yaitu partikel air pada tetesan hujan. Lain
halnya dengan gaya tarik menarik antara partikel zat yang tidak sejenis yang disebut
Adhesi.
Contoh adhesi yaitu antar partikel kaca dan partikel air.
Karena adanya gaya tarik menarik ini, terjadi peristiwa Meniskus permukaan
zat cair. Meniskus merupakan peristiwa melengkungnya permukaan zat cair
karena pengaruh gaya adhesi dan kohesi. Meniskus terbagi atas dua bentuk :
1. Meniskus
Cekung
Meniskus ini merupakan bentuk permukaan zat cair yang cekung. Contohnya
seperti permukaan air pada pipa kapiler. Penyebab kecekungan ini adalah gaya
kohesi lebih kecil dari pada gaya adhesi. Akibat lainnya yaitu zat dapat
membasahi dinding wadahnya dan tetesan airnya tidak membentuk bangun seperti
bola.
MENISKUS CEKUNG |
2. Meniskus
Cembung
Meniskus cembung merupakan keadan permukaan zat cair di dalam bejana yang
berbentuk cembung. Contohnya seperti permukaan air raksa pada pipa kapiler.
Penyebab kecembungan ini adalah gaya kohesi lebih besar dari pada gaya adhesi.
Akibat lainnya yaitu zat tidak dapat membasahi dinding wadahnya dan tetesan
membentuk bangun seperti bola.
MENISKUS CEMBUNG |
F. KAPILARITAS
DAN TEGANGAN PERMUKAAN
Kapilaritas adalah
peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler atau pipa
sangat kecil (pipa dengan diameter yang sangat kecil). Perhatikan gambar
berikut:
KAPILARITAS DAN TEGANGAN PERMUKAAN |
Air yang berada
pada pipa kapiler akan naik lebih tinggi karena adhesi air dengan dinding pipa
kapiler lebih besar daripada kohesi antar-air. Sedangkan raksa akan semakin
turun karena kohesi raksa lebih besar daripada adhesi raksa dengan pipa
kapiler.
Tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan
zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh selaput
yang elastis. Hal ini menyebabkan benda benda yang ringan dapat mengapung dan
butir-butir air dapat membola, lihatlah gambar dibawah ini.
TEGANGAN PERMUKAAN |
artikel ini disalin lengkap dari: http://softilmu.blogspot.co.id/2015/11/Pengertian-Konsep-Wujud-Perubahan-Zat-Adalah.html
halaman utama website: http://softilmu.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment