Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Odonata
Family: Libellulidae
Genus: Libellula
Spesies: Depressa
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Odonata
Family: Libellulidae
Genus: Libellula
Spesies: Depressa
capung |
Proses kawin capung dewasa bisa berlangsung berjam-jam dan dapat dilakukan dalam keadaan terbang.
Sebelum
bertelur, induk capung akan mencari perairan yang bebas polusi dan
dilengkapi tumbuhan air untuk tempat berlindung anak-anaknya nanti.
Adanya tumbuhan air juga menjanjikan ada banyak mikroorganisme air lain
yang dapat hidup di sana sebagai sumber makanan calon larva capung.
Setelah menemukan habitat yang pas, induk capung akan bertelur pada
permukaan air. Induk capung dapat meletakkan telur hingga 100.000 butir.
Telur-telur
capung ini diselimuti lendir yang licin jika dipegang. Telur capung
akan menetas menjadi larva setelah dua hari hingga satu minggu. Di
negara beriklim lebih dingin, telur capung membutuhkan waktu lebih lama
untuk menetas.
VIDEO: Telur Capung Menetas
Setelah
menetas, larva capung hidup dan berkembang di dasar perairan.
Larva/tempayak capung yang juga dikenal dengan nama kini-kini bernafas
di dalam air dengan menggunakan insang internal. Meskipun merupakan
makhluk air pada fase ini, larva capung masih dapat hidup bila
dipindahkan di darat berjam-jam lamanya. Selama fase ini, larva capung
akan sering berganti kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa.
Sebagian
besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa (bisa hingga 4
tahun lamanya). Nimfa capung dengan kemampuan berenangnya yang gesit,
hidup sebagai predator air yang ganas. Nimfa capung berukuran besar
bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Jika mangsa
jarang ditemukan, nimfa capung tidak segan memakan sesamanya (kanibal).
Sama seperti saat menjadi larva, nimfa capung masih sering berganti
kulit (hingga 12 kali).
Setelah
tumbuh sempurna, pada cuaca yang tepat, nimfa akan keluar dari air
untuk mencari tumbuhan atau bebatuan untuk menyelesaikan metamorfosis
menjadi capung dewasa. Nimfa akan mengelupaskan kulit lamanya dan
berubah menjadi capung muda. Kulit nimfa yang ditinggalkan ini disebut
exuvia. Metamorfosis capung termasuk metamorfosis tidak sempurna karena
tidak melewati fase pupa/kepompong.
Setelah
dewasa, capung biasanya dapat hidup selama dua bulan. Jika beruntung,
capung dewasa mampu hidup maksimal hingga empat bulan. Capung dewasa,
meskipun tidak seganas saat menjadi nimfa, masih merupakan predator bagi
serangga yang lebih kecil seperti nyamuk. Namun pada fase ini, capung
dewasa lebih sering menjadi mangsa. Musuh utama capung di alam liar
adalah: burung, bunglon, belalang sembah (mantis), dan kadal air.
Peran/Manfaat Capung
-
Sebagai pemburu hama tanaman, seperti ngengat & walang sangit
-
Sebagai bioindikator air bersih, karena nimfa capung tidak akan dapat hidup di air yang sudah tercemar & perairan yang tidak ada tumbuhannya.
-
Nimfa capung memakan jentik-jentik nyamuk yang dapat menularkan penyakit berbahaya seperti malaria & demam berdarah.
artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2011/04/12/siklus-hidup-capung/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment