Seorang teman pernah berkata, “sebelum menikah aku ingin melihat
cincin saturnus”. Romantis? Mungkin seperti itulah bayangan orang ketika
mendengar kata cincin. Biar bagaimanapun cincin memang selalu
dikonotasikan dengan sesuatu yang terkait dengan hubungan romantisme
manusia. Lain di bumi, lain pula di Tata Surya.
Cincin tidak hanya dimiliki manusia di bumi untuk dikenakan, planet-planet dalam Tata Surya pun ada yang mengenakan cincin yang eksotis. Yang paling terkenal adalah Saturnus. Tapi jangan salah, Saturnus bukan satu-satunya planet yang punya cincin. Masih ada Jupiter, Uranus dan Neptunus. Keempat planet gas raksasa di Tata Surya ini dikelilingi oleh cincin yang unik. Cincin di planet, pertama kali ditemukan oleh Galileo pada tahun 1610 saat ia mengamati Saturnus. Saat itu ia meyakini ada dua buah bulan raksasa yang mengorbit planet cantik tersebut. Tapi yang menarik bulan itu tampaknya tetap terhadap si planet sangat berbeda dengan ke-4 satelit Jupiter yang ia amati sebelumnya. Tahun 1612, saat melakukan pengamatan Saturnus Galileo malah menemukan kalau kedua bulan itu hilang. Sejak itu ada banyak penjelasan mengapa kedua bulan itu bisa bertumbuh, mengecil, bahkan menghilang setiap 15 tahun.
Bulan Maret 1977, okultasi bintang SAO 158687 mengungkap keberadaan
cincin tipis dan buram di Uranus, dan sejak saat itu terjadilah tahun
keemasan penemuan cincin di planet-planet Tata Surya. Penemuan
berikutnya terjadi tahun 1979 saat pesawat ruang angkasa Voyager I
berhasil memotret cincin tipis dan luas di Jupiter. Dan di tahun 1984,
saat terjadi okultasi bintang, ditemukan juga cincin Neptunus yang
tampak seperti busur yang tak sempurna. Semenjak itu, dengan
perkembangan teknologi, citra-citra tajam beresolusi tinggi dari setiap
cincin berhasil dipotret dan digunakan dalam penelitian.
Namun ternyata, cincin tak hanya dimiliki oleh planet. Satelit pun bisa memilikinya. Tahun 2005, saat Cassini melakukan fly-by, ia berhasil menemukan cincin di salah satu satelit Saturnus, yakni Rhea. Tidak mengherankan karena Saturnus beserta satelit-satelitnya memang bisa digambarkan sebagai representasi Tata Surya mini di dalam tata Surya kita.
Pada akhirnya kita bisa mengetahui struktur dan kondisi di setiap cincin. Sesuatu yang mungkin jadi misteri di masa berabad-abad lampau.
artikel ini disalin lengkap dari: http://langitselatan.com/2008/05/29/sejarah-cincin-di-tata-surya/
halaman utama website: http://langitselatan.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Saturnus dan cincinnya. Kredit Gambar : NASA |
Cincin tidak hanya dimiliki manusia di bumi untuk dikenakan, planet-planet dalam Tata Surya pun ada yang mengenakan cincin yang eksotis. Yang paling terkenal adalah Saturnus. Tapi jangan salah, Saturnus bukan satu-satunya planet yang punya cincin. Masih ada Jupiter, Uranus dan Neptunus. Keempat planet gas raksasa di Tata Surya ini dikelilingi oleh cincin yang unik. Cincin di planet, pertama kali ditemukan oleh Galileo pada tahun 1610 saat ia mengamati Saturnus. Saat itu ia meyakini ada dua buah bulan raksasa yang mengorbit planet cantik tersebut. Tapi yang menarik bulan itu tampaknya tetap terhadap si planet sangat berbeda dengan ke-4 satelit Jupiter yang ia amati sebelumnya. Tahun 1612, saat melakukan pengamatan Saturnus Galileo malah menemukan kalau kedua bulan itu hilang. Sejak itu ada banyak penjelasan mengapa kedua bulan itu bisa bertumbuh, mengecil, bahkan menghilang setiap 15 tahun.
Gambaran Saturnus dan cincinnya dalam orbit Saturnus berdasarkan model Huygens. Referensi Huygens, C. 1659. Systema Saturnium |
Namun ternyata, cincin tak hanya dimiliki oleh planet. Satelit pun bisa memilikinya. Tahun 2005, saat Cassini melakukan fly-by, ia berhasil menemukan cincin di salah satu satelit Saturnus, yakni Rhea. Tidak mengherankan karena Saturnus beserta satelit-satelitnya memang bisa digambarkan sebagai representasi Tata Surya mini di dalam tata Surya kita.
Pada akhirnya kita bisa mengetahui struktur dan kondisi di setiap cincin. Sesuatu yang mungkin jadi misteri di masa berabad-abad lampau.
artikel ini disalin lengkap dari: http://langitselatan.com/2008/05/29/sejarah-cincin-di-tata-surya/
halaman utama website: http://langitselatan.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment