Mengapa kita selalu melihat sisi bulan yang sama setiap kali kita
menatapnya? Jika kita melakukan pengamatan pada bulan maka kita akan
temukan bahwa bulan selalu menampakkan sisi yang sama terhadap kita
(bumi). Penjelasan intuitif bahwa bulan yang mengitari bumi tidak
berotasi pada sumbunya sehingga wajah yang sama selalu menghadap bumi,
bukanlah penjelasan yang benar.
Bulan melakukan rotasi pada sumbunya. Tapi rotasinya persis secepat dia mengorbit bumi. Artinya, jika bulan telah berotasi 10% dari satu putaran rotasi penuh, maka bulan juga telah mengitari bumi 10% dari satu keliling penuh dengan periode atau waktu yang sama.
Kita bisa mendemonstrasikannya dengan mudah. Ambil sebuah obyek bulat seperti bola atau balon. Berilah satu tanda pada sisi bola, peganglah bola tersebut dengan tangan, dan tahan bola dengan sisi bertanda di depan wajah. Sekarang, putar bola tersebut 50%. Tanda tadi sekarang harus berada di sisi yang berlawanan, dan seharusnya tidak lagi terlihat oleh mata. Jika bola ini adalah bulan, maka bola itu juga akan melakukan perjalanan mengelilingi kepala kita (anggap saja bumi) sejauh 50% dari orbitnya selama periode yang sama. Jadi tanpa perlu mengubahnya, taruhlah bola yang diputar 50% tadi di belakang kepala. Sekarang, balikkan kepala, maka akan terlihat sisi bola yang bertanda. Fenomena yang sama juga bertanggung jawab untuk fakta bahwa kita hanya melihat satu wajah bulan. Tapi mengapa hal ini terjadi?
Jika rotasi obyek dan orbitnya terhubungkan secara langsung, seperti dalam kasus bulan, fenomena ini disebut sebagai rotasi serempak (synchronous rotation), karena rotasi bulan sinkron/serempak dengan orbitnya, dengan rasio 1:1. Dalam kasus bulan, rotasi ini sinkron karena gravitasi Bumi dan fenomena yang dikenal sebagai penguncian pasang (tidal locking) atau penguncian gravitasi (gravitational locking).
Bagaimana tidal locking bekerja?
Penguncian pasang terjadi sebagai akibat dari gaya gravitasi yang bekerja pada tonjolan pasang (tidal bulges) bulan. Tonjolan pasang adalah tonjolan (lihat gambar) pada bulan yang diciptakan oleh gravitasi bumi yang bekerja pada permukaan bulan. Gaya gravitasi ini menyebabkan permukaan bulan terdekat dengan bumi untuk menonjol keluar, yang menyebabkan bentuk bulan terdistorsi menjadi bola elips.
Sekarang, jika bulan tidak berotasi, gambar diatas ini akan akurat - tapi sebenarnya ada rotasi. Sebelumnya perlu diketahui bahwa gambar di atas adalah pandangan top-down. Hal ini sangat penting untuk penjelasan berikutnya. Jadi bayangkan bahwa di tengah-tengah lingkaran bumi pada gambar, kita dapat melihat Kutub Utara ada di tengahnya. Sekarang mari kita bayangkan bahwa bulan tersebut berputar searah jarum jam ...
Jadi jika bulan berputar searah jarum jam, maka tonjolan ini akan bergerak bersama dengan rotasi searah jarum jam, yang menyebabkan tonjolan tidak sejajar lagi dengan sumbu Bulan-Bumi (garis putus-putus di atas). Periksa gambar berikutnya untuk ilustrasi.
Karena tonjolan tidak sejajajar lagi dengan sumbu Bumi-Bulan mengakibatkan ada bagian dari tonjolan yang lebih dekat ke Bumi daripada bagian lainnya. Karena gravitasi lebih lemah pada bagian yang jauh dan lebih kuat pada bagian yang dekat, Bumi menarik pada bagian dekat tonjolan lebih dari kuat dari menarik pada bagian yang jauh dari tonjolan.
Seperti yang kita lihat dalam gambar di atas, tarikan pada tonjolan B menyebabkan Bulan untuk memutar berlawanan arah jarum jam di sekitar poros (sumbu "vertikal" di tengah Bulan). Gaya rotasi berlawanan arah jarum jam ini, yang disebut torsi, menentang, memperlambat, dan akhirnya mencapai keseimbangan dengan rotasi alami bulan yang searah jarum jam. Ekuilibrium atau titik keseimbangan tercapai ketika rotasi Bulan diperlambat ke titik di mana tonjolan tidak lagi miring. Setelah tonjolan ini sejajar dengan sumbu Bumi-Bulan (garis putus-putus dalam gambar di atas), tidak ada gaya rotasi bersih (torsi) yang dihasilkan oleh gravitasi bumi pada tonjolan yang berbeda. Akibatnya kekuatan kontra-rotasi berhenti, dan Bulan tidak lagi melambat, lalu proses diatas berulang lagi.
Proses diatas adalah bagaimana Bumi dapat memperlambat Bulan ke titik penguncian pasang tapi tidak memperlambatnya lebih dari itu. Lihatlah gambar dibawah untuk melihat apa yang tampak penguncian pasang telah dicapai sistem.
Itulah mengapa wajah yang sama dari Bulan selalu hadir di langit. Ini adalah kondisi Bulan sekarang. Penguncian pasang adalah kekuatan yang berlaku untuk semua benda, termasuk Bumi. Bahkan Bulan adalah dalam proses mengunci pasang Bumi sehingga suatu saat, satu muka Bumi akan selalu menunjuk ke arah bulan. Namun proses ini memerlukan waktu miliaran tahun, sehingga kemungkinan planet kita tidak dapat bertahan hidup cukup lama untuk terjadinya peristiwa ini, tetapi efeknya adalah bahwa rotasi bumi terus-menerus melambat. Akibatnya, setiap hari akan lebih panjang daripada hari sebelumnya. Hari ini lebih panjang dari kemaren, dan besok akan lebih panjang dari hari ini. Berikut gambar lainnya untuk membantu mengilustrasikan.
Setelah sebuah obyek terkunci secara gravitasional (ter tidal lock) kepada obyek lain, maka obyek tersebut akan seperti itu selamanya, kecuali ada gaya dari luar yang mengganggunya. Hanya butuh beberapa ratus juta tahun untuk bulan terkunci secara gravitasional ke Bumi, tapi karena bumi jauh lebih besar, proses sebaliknya (Bumi terkunci pasang ke bulan) masih berlangsung.
Tidak ada planet di tatasurya kita yang cukup dekat dengan matahari sehingga mengalami penguncian pasang. Tetapi banyak bulan yang mengalami penguncian pasang ke planet mereka. Hanya satu "planet" yang mengalami penguncian pasang, tapi ke bulannya bukan ke matahari. Pasangan Pluto-Charon adalah pasangan yang saling mengunci pasang, karena masing-masing memiliki tarikan gravitasi yang cukup kuat terhadap lainnya dan mereka cukup dekat satu sama lain.
Penguncian pasang sebenarnya cukup umum terjadi di alam semesta - jika ada obyek berada dalam orbit obyek lain, di mana saja di alam semesta, maka akhirnya akan terjadi penguncian pasang. Namun, jika orbit sangat elips mereka mungkin tidak terjebak dalam rasio rotasi:orbit 1:1. Merkurius misalnya, mengalami penguncian pasang ke matahari dengan rasio 3:2. Itu berarti bahwa 1 hari siderial Merkurius (1 kali rotasi) lamanya adalah 2/3 tahun Mercurean, yang adalah 58 hari 15 jam 30 menit di bumi. Sedangkan dari matahari terbit ke matahari terbit berikutnya di merkurius, lamanya 2 tahun mercurean, 1 tahun siang, 1 tahun malam yang lamanya tiap tahun adalah 88 hari bumi.
Jadi kalau definisi penguncian pasang adalah satu sisi obyek selalu
menghadap ke obyek lain yang di orbitinya, maka merkurius bukanlah kasus
tidal locking, karena rasionya bukan 1:1.
Planet apakah yang mengalami penguncian pasang ke bintangnya?
Planet-planet di luar tata surya kita banyak yang mengalami penguncian pasang ke bintangnya. Salah satunya adalah Planet Gliese 581g. Planet ini sebenarnya mengorbit bintang Gliese 581 di zona layak huni bintang tersebut. Gliese 581g memiliki tiga sampai empat kali massa Bumi, dan padat (berbatu), serta mengorbit sekitar 0,146 AU dari bintang Gliese 581.
Namun karena planet ini mengalami penguncian pasang, maka planet ini
selalu menyajikan wajah yang sama menghadap ke bintangnya, Gliese 581.
Panjang hari sidereal Gliese 581g pun akan tepat sesuai dengan panjang
tahunnya, yang berarti akan terjadi siang terus menerus di salah satu
sisinya dan malam terus menerus di sisi lain dari permukaannya.
Penguncian pasang juga planet ini tidak memiliki kemiringan aksial
(axial tilt) dan karena itu tidak ada musim dalam arti konvensional.
Dengan satu sisi planet selalu menghadap bintang, planet ini memiliki dua suhu ekstrim. Panas terik di sisi terangnya dan dingin di sisi gelap jika transportasi panas atmosfer terbatas. Persediaan atmosfer senyawa volatil seperti air dan karbon dioksida kemudian bisa secara permanen membeku di sisi gelap. Namun, kepadatan atmosfer planet Gliese 581g diharapkan akan cenderung membuat moderat situasi ekstrem ini.
Satu lagi contoh eksoplanet yang mengalami penguncian pasang adalah Planet Corot 7b. COROT-7b (diberi nama sesuai dengan teleskop Prancis yang menemukannya) juga disebut "Super-Earth" yang mengorbit sebuah bintang yang letaknya sekitar 480 tahun cahaya dari Bumi. Massa planet ini lima kali massa Bumi dan besarnya hampir dua kali Bumi. Tapi planet ini sama sekali tidak mirip Bumi.
COROT-7b mengorbit hanya 2,5 juta km dari bintang induknya (jelas bukan
di zona layak huni), atau 23 kali lebih dekat daripada Merkurius ke
matahari dalam sistem tata surya kita. Kedekatan ini menyebabkan suhu
pada sisi planet yang menghadap bintang mencapai 2.200 derajat Celcius.
Planet ini mengalami Tidal Lock, sehingga sisi yang sama selalu
menghadap bintangnya (sama seperti bulan yang hanya menyajikan satu
wajah ke bumi). Sisi yang membelakangi bintang mengalami gelap sepanjang
waktu, dan suhunya sangat dingin sekitar minus 210 derajat C.
_____________________________________________________________________________________________________
Sekarang bayangkan jika bumi kita mengalami tidal lock ke matahari, maka salah satu sisi bumi akan mengalami siang terus menerus selamanya dan sisi lainnya akan malam selamanya. Bisakah kita (manusia) merubah hal tersebut jika itu terjadi pada bumi kita? Oleh karenanya Tuhan telah memberitahu kita, betapa beruntungnya kita hidup di sebuah planet yang dihamparkan, ditundukkan dan diberkahi yaitu bumi. Namun sedikit sekali dari kita yang menyadari dan lebih sedikit lagi dari kita yang bersukur kepadaNYA...
Setelah anda membaca dan memahami mengenai penguncian gravitasi atau tidal lock ini, mudah-mudahan anda akan lebih tergugah saat membaca ayat 71-73 surat Al Qashash yang diturunkan 1400 tahun yang lalu ini:
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Bulan melakukan rotasi pada sumbunya. Tapi rotasinya persis secepat dia mengorbit bumi. Artinya, jika bulan telah berotasi 10% dari satu putaran rotasi penuh, maka bulan juga telah mengitari bumi 10% dari satu keliling penuh dengan periode atau waktu yang sama.
Kita bisa mendemonstrasikannya dengan mudah. Ambil sebuah obyek bulat seperti bola atau balon. Berilah satu tanda pada sisi bola, peganglah bola tersebut dengan tangan, dan tahan bola dengan sisi bertanda di depan wajah. Sekarang, putar bola tersebut 50%. Tanda tadi sekarang harus berada di sisi yang berlawanan, dan seharusnya tidak lagi terlihat oleh mata. Jika bola ini adalah bulan, maka bola itu juga akan melakukan perjalanan mengelilingi kepala kita (anggap saja bumi) sejauh 50% dari orbitnya selama periode yang sama. Jadi tanpa perlu mengubahnya, taruhlah bola yang diputar 50% tadi di belakang kepala. Sekarang, balikkan kepala, maka akan terlihat sisi bola yang bertanda. Fenomena yang sama juga bertanggung jawab untuk fakta bahwa kita hanya melihat satu wajah bulan. Tapi mengapa hal ini terjadi?
Jika rotasi obyek dan orbitnya terhubungkan secara langsung, seperti dalam kasus bulan, fenomena ini disebut sebagai rotasi serempak (synchronous rotation), karena rotasi bulan sinkron/serempak dengan orbitnya, dengan rasio 1:1. Dalam kasus bulan, rotasi ini sinkron karena gravitasi Bumi dan fenomena yang dikenal sebagai penguncian pasang (tidal locking) atau penguncian gravitasi (gravitational locking).
Kiri: Bulan berotasi pada sumbunya dengan waktu yang sama dengan mengelilingi (mengorbit) bumi. Kanan: Bulan mengorbit bumi dengan tidak berotasi pada sumbunya |
Bagaimana tidal locking bekerja?
Penguncian pasang terjadi sebagai akibat dari gaya gravitasi yang bekerja pada tonjolan pasang (tidal bulges) bulan. Tonjolan pasang adalah tonjolan (lihat gambar) pada bulan yang diciptakan oleh gravitasi bumi yang bekerja pada permukaan bulan. Gaya gravitasi ini menyebabkan permukaan bulan terdekat dengan bumi untuk menonjol keluar, yang menyebabkan bentuk bulan terdistorsi menjadi bola elips.
Sekarang, jika bulan tidak berotasi, gambar diatas ini akan akurat - tapi sebenarnya ada rotasi. Sebelumnya perlu diketahui bahwa gambar di atas adalah pandangan top-down. Hal ini sangat penting untuk penjelasan berikutnya. Jadi bayangkan bahwa di tengah-tengah lingkaran bumi pada gambar, kita dapat melihat Kutub Utara ada di tengahnya. Sekarang mari kita bayangkan bahwa bulan tersebut berputar searah jarum jam ...
Jadi jika bulan berputar searah jarum jam, maka tonjolan ini akan bergerak bersama dengan rotasi searah jarum jam, yang menyebabkan tonjolan tidak sejajar lagi dengan sumbu Bulan-Bumi (garis putus-putus di atas). Periksa gambar berikutnya untuk ilustrasi.
Karena tonjolan tidak sejajajar lagi dengan sumbu Bumi-Bulan mengakibatkan ada bagian dari tonjolan yang lebih dekat ke Bumi daripada bagian lainnya. Karena gravitasi lebih lemah pada bagian yang jauh dan lebih kuat pada bagian yang dekat, Bumi menarik pada bagian dekat tonjolan lebih dari kuat dari menarik pada bagian yang jauh dari tonjolan.
Seperti yang kita lihat dalam gambar di atas, tarikan pada tonjolan B menyebabkan Bulan untuk memutar berlawanan arah jarum jam di sekitar poros (sumbu "vertikal" di tengah Bulan). Gaya rotasi berlawanan arah jarum jam ini, yang disebut torsi, menentang, memperlambat, dan akhirnya mencapai keseimbangan dengan rotasi alami bulan yang searah jarum jam. Ekuilibrium atau titik keseimbangan tercapai ketika rotasi Bulan diperlambat ke titik di mana tonjolan tidak lagi miring. Setelah tonjolan ini sejajar dengan sumbu Bumi-Bulan (garis putus-putus dalam gambar di atas), tidak ada gaya rotasi bersih (torsi) yang dihasilkan oleh gravitasi bumi pada tonjolan yang berbeda. Akibatnya kekuatan kontra-rotasi berhenti, dan Bulan tidak lagi melambat, lalu proses diatas berulang lagi.
Proses diatas adalah bagaimana Bumi dapat memperlambat Bulan ke titik penguncian pasang tapi tidak memperlambatnya lebih dari itu. Lihatlah gambar dibawah untuk melihat apa yang tampak penguncian pasang telah dicapai sistem.
Itulah mengapa wajah yang sama dari Bulan selalu hadir di langit. Ini adalah kondisi Bulan sekarang. Penguncian pasang adalah kekuatan yang berlaku untuk semua benda, termasuk Bumi. Bahkan Bulan adalah dalam proses mengunci pasang Bumi sehingga suatu saat, satu muka Bumi akan selalu menunjuk ke arah bulan. Namun proses ini memerlukan waktu miliaran tahun, sehingga kemungkinan planet kita tidak dapat bertahan hidup cukup lama untuk terjadinya peristiwa ini, tetapi efeknya adalah bahwa rotasi bumi terus-menerus melambat. Akibatnya, setiap hari akan lebih panjang daripada hari sebelumnya. Hari ini lebih panjang dari kemaren, dan besok akan lebih panjang dari hari ini. Berikut gambar lainnya untuk membantu mengilustrasikan.
Setelah sebuah obyek terkunci secara gravitasional (ter tidal lock) kepada obyek lain, maka obyek tersebut akan seperti itu selamanya, kecuali ada gaya dari luar yang mengganggunya. Hanya butuh beberapa ratus juta tahun untuk bulan terkunci secara gravitasional ke Bumi, tapi karena bumi jauh lebih besar, proses sebaliknya (Bumi terkunci pasang ke bulan) masih berlangsung.
Dibawah ini Video Penjelasannya
Tidak ada planet di tatasurya kita yang cukup dekat dengan matahari sehingga mengalami penguncian pasang. Tetapi banyak bulan yang mengalami penguncian pasang ke planet mereka. Hanya satu "planet" yang mengalami penguncian pasang, tapi ke bulannya bukan ke matahari. Pasangan Pluto-Charon adalah pasangan yang saling mengunci pasang, karena masing-masing memiliki tarikan gravitasi yang cukup kuat terhadap lainnya dan mereka cukup dekat satu sama lain.
Penguncian pasang sebenarnya cukup umum terjadi di alam semesta - jika ada obyek berada dalam orbit obyek lain, di mana saja di alam semesta, maka akhirnya akan terjadi penguncian pasang. Namun, jika orbit sangat elips mereka mungkin tidak terjebak dalam rasio rotasi:orbit 1:1. Merkurius misalnya, mengalami penguncian pasang ke matahari dengan rasio 3:2. Itu berarti bahwa 1 hari siderial Merkurius (1 kali rotasi) lamanya adalah 2/3 tahun Mercurean, yang adalah 58 hari 15 jam 30 menit di bumi. Sedangkan dari matahari terbit ke matahari terbit berikutnya di merkurius, lamanya 2 tahun mercurean, 1 tahun siang, 1 tahun malam yang lamanya tiap tahun adalah 88 hari bumi.
Evolusi dan Rotasi Merkurius. Garis kecil merah menunjukkan lokasi yang sama di Merkurius |
Planet apakah yang mengalami penguncian pasang ke bintangnya?
Planet-planet di luar tata surya kita banyak yang mengalami penguncian pasang ke bintangnya. Salah satunya adalah Planet Gliese 581g. Planet ini sebenarnya mengorbit bintang Gliese 581 di zona layak huni bintang tersebut. Gliese 581g memiliki tiga sampai empat kali massa Bumi, dan padat (berbatu), serta mengorbit sekitar 0,146 AU dari bintang Gliese 581.
Gambaran Artist dari bintang Gliese 581 dan planet Gliese 581g |
Dengan satu sisi planet selalu menghadap bintang, planet ini memiliki dua suhu ekstrim. Panas terik di sisi terangnya dan dingin di sisi gelap jika transportasi panas atmosfer terbatas. Persediaan atmosfer senyawa volatil seperti air dan karbon dioksida kemudian bisa secara permanen membeku di sisi gelap. Namun, kepadatan atmosfer planet Gliese 581g diharapkan akan cenderung membuat moderat situasi ekstrem ini.
Satu lagi contoh eksoplanet yang mengalami penguncian pasang adalah Planet Corot 7b. COROT-7b (diberi nama sesuai dengan teleskop Prancis yang menemukannya) juga disebut "Super-Earth" yang mengorbit sebuah bintang yang letaknya sekitar 480 tahun cahaya dari Bumi. Massa planet ini lima kali massa Bumi dan besarnya hampir dua kali Bumi. Tapi planet ini sama sekali tidak mirip Bumi.
Gambaran artist dari COROT-7b |
_____________________________________________________________________________________________________
Sekarang bayangkan jika bumi kita mengalami tidal lock ke matahari, maka salah satu sisi bumi akan mengalami siang terus menerus selamanya dan sisi lainnya akan malam selamanya. Bisakah kita (manusia) merubah hal tersebut jika itu terjadi pada bumi kita? Oleh karenanya Tuhan telah memberitahu kita, betapa beruntungnya kita hidup di sebuah planet yang dihamparkan, ditundukkan dan diberkahi yaitu bumi. Namun sedikit sekali dari kita yang menyadari dan lebih sedikit lagi dari kita yang bersukur kepadaNYA...
Setelah anda membaca dan memahami mengenai penguncian gravitasi atau tidal lock ini, mudah-mudahan anda akan lebih tergugah saat membaca ayat 71-73 surat Al Qashash yang diturunkan 1400 tahun yang lalu ini:
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment