Semacam remote control,
jadi listrik dialirkan secara nirkabel melalui antena. Betapa konyolnya hal itu, ketika SMP saya ingin memiliki mobil remote
control namun belum mempunyai cukup uang untuk membelinya. Lebih
konyol lagi, saking pengennya remote control, saya kemudian
bereksperimen dengan menghubungkan kutub batere dengan magnet di satu
sisi dan di sisi lainnya saya hubungkan magnet yang lain ke motor listrik pada mobil, dengan harapan aliran listrik akan terpancar melalui
magnet.
Ternyata apa yang saya lakukan itu bisa diimplementasikan dengan menggunakan sistem induksi dengan memanfaatkan medan magnetis untuk memindahkan energi tanpa kabel. Penerapan yang paling banyak dijumpai saat ini adalah wireless charging pada ponsel, dimana ponsel tidak terhubung langsung pada charger melalui kabel, akan tetapi cukup diletakkan pada jarak yang cukup dekat agar induksi magnet charger bisa menjangkau kumparan pada ponsel.
Jadi, bagaimana cara kerja wireless charging ini? Jika Anda ingat pelajaran mengenai trafo atau transformator di SMP, cara kerja wireless charging sedikit banyak menyerupai cara kerja transformator: aliran listrik diubah menjadi medan magnet pada kumparan primer dan diubah kembali menjadi aliran listrik pada kumparan sekunder. Hal yang membedakan adalah medan magnet diinduksikan dengan media inti besi pada transformator, sedangkan pada wireless charging media induksinya adalah ruang udara.
Kumparan primer (sebagai charger) pada wireless charging ponsel biasanya berbentuk papan atau silinder tipis seperti pada ponsel iPhone, Nokia Lumia atau Palm Touchstone, sedangkan kumparan sekunder terletak pada bagian belakang ponsel. Untuk melakukan pengisian baterai, ponsel diletakkan pada area medan magnet kumparan primer untuk bisa menerima induksi magnetiknya.
Nih gambar wireless power transfer
artikel ini disalin lengkap dari: http://sinelectronic.blogspot.co.id/2013/03/prinsip-teknologi-wireless-charging.html
halaman utama website: http://sinelectronic.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Ternyata apa yang saya lakukan itu bisa diimplementasikan dengan menggunakan sistem induksi dengan memanfaatkan medan magnetis untuk memindahkan energi tanpa kabel. Penerapan yang paling banyak dijumpai saat ini adalah wireless charging pada ponsel, dimana ponsel tidak terhubung langsung pada charger melalui kabel, akan tetapi cukup diletakkan pada jarak yang cukup dekat agar induksi magnet charger bisa menjangkau kumparan pada ponsel.
Induksi magnetik pada transformator |
Jadi, bagaimana cara kerja wireless charging ini? Jika Anda ingat pelajaran mengenai trafo atau transformator di SMP, cara kerja wireless charging sedikit banyak menyerupai cara kerja transformator: aliran listrik diubah menjadi medan magnet pada kumparan primer dan diubah kembali menjadi aliran listrik pada kumparan sekunder. Hal yang membedakan adalah medan magnet diinduksikan dengan media inti besi pada transformator, sedangkan pada wireless charging media induksinya adalah ruang udara.
Kumparan primer (sebagai charger) pada wireless charging ponsel biasanya berbentuk papan atau silinder tipis seperti pada ponsel iPhone, Nokia Lumia atau Palm Touchstone, sedangkan kumparan sekunder terletak pada bagian belakang ponsel. Untuk melakukan pengisian baterai, ponsel diletakkan pada area medan magnet kumparan primer untuk bisa menerima induksi magnetiknya.
Nih gambar wireless power transfer
artikel ini disalin lengkap dari: http://sinelectronic.blogspot.co.id/2013/03/prinsip-teknologi-wireless-charging.html
halaman utama website: http://sinelectronic.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment