Pada generasi sporofit,
tumbuhan gimnosperma menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan
megaspore. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit dan berisi
serbuk sari. Setelah dilepas, butir-butir serbuk sari berkembang menjadi
sperma. Sementara itu, megaspore berkembang menjadi megagametofit. Pada
saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji.
Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, maka biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.
artikel ini disalin lengkap dari: http://haryati-1992.blogspot.co.id/2011/12/daur-hidup-gimnosperma.html
halaman utama website: http://haryati-1992.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, maka biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.
klik untuk zoom |
artikel ini disalin lengkap dari: http://haryati-1992.blogspot.co.id/2011/12/daur-hidup-gimnosperma.html
halaman utama website: http://haryati-1992.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment