Dasarnya adalah prinsip induksi elektromagnetik. Berbeda
dengan lampu fluorecent biasa yang menggunakan elektroda untuk mengubah tenaga
listrik menjadi energi untuk kerja, lampu induksi membuat kombinasi antara sirkuit
dan plasma beserta penggunaan inti-luar,
untuk menghasilkan arus elektromagnetik.
Yang disebut sebagai inti-luar ini fungsinya mirip dengan
kumparan primier pada sebuah trafo.
Sedangkan tabung-tertutup fungsinya sama
dengan kumparan sekunder pada trafo. Ballast listrik dapat terpisah dari tabung
sejauh 0-20 m (?) tergantung dari kebutuhan. Ketika disambungkan dengan tenaga
listrik, ballast akan menghasilkan arus AC dengan frekuensi lebih dari 1,5 MHz,
yang lalu membangkitkan medan magnit AC dalam area keluaran.
Berdasarkan hukum Faraday mengenai induksi elektromagnetik,
perubahan medan magmentik akan menghasilkan arus bangkitan (induced current).
Lalu kemudian membuat campuran uap yang terdiri dari uap merkuri bertekanan
rendah dan keluaran gas mulia, memancarkan sinar ultra violet 253,7 mm. Hal ini
membuat fosfor berubah menjadi sinar yang kasat mata.
Karena dalam hal ini tidak ada elektroda yang ringkih,
tabung tidak mempunyai komponen yang mudah rusak. Oleh karenanya masa hidupnya
menjadi tergantung dari umur ballast-nya. Sebuah lampu induksi, dengan demikian
akan mempunyai masa hidup yang sangat-sangat panjang, lebih dari 60.000 jam.
Lampu induksi sangat dianjurkan untuk dipakai pada
tempat-tempat yang berbahaya dimana pekerjaan penggantian lampu merupakan hal
yang sangat mahal dan sangat berbahaya, seperti di terowongan, jalan dengan lalu
lintas yang cepat, flyover interchange, subway, pabrik yang berlangit-langit tinggi,
hall, atau stadion.
Di samping itu, sebagai lampu fluorecent yang tidak
mempunyai elektroda, lampu induksi memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
efisiensi yang tinggi (80 lumen per watt); dapat mulai menyala dengan segera
setiap waktu, dapat mulai menyala pada temperatur rendah (minus 26 derajat
Cecius), tidak ada flicker; dapat digunakan dengan listrik DC (misalnya untuk
lampu darurat).
Karena tidak mempunyai elektroda, lampu induksi tidak akan
terpengaruh oleh frekuensi switching.
Bentuk lampunya yang seperti cincin, membuatnya cocok untuk
semua jenis fixture. Dan, sebanyak 99,6% materialnya dapat di daur ulang,
sehingga bersifat ramah lingkungan.
Sudah pasti, lampu induksi akan menjadi makin penting dalam
pasar perlampuan di masa yang akan datang.
artikel ini disalin lengkap dari: http://lampu-induksi.blogspot.co.id/2012/10/apa-yang-dimaksud-dengan-lampu-induksi.html
halaman utama website: http://lampu-induksi.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment