Menurut teori partikel, setiap zat
tersusun atas partikel-partikel zat. Partikel-partikel tersebut selalu
dalam keadaan bergetar dan bergerak. Jadi, sebenamya setiap zat selalu
dalam keadaan bergetar (getaran alamiah). Padahal getaran merupakan
sumber bunyi. Namun, kenyataannya bunyi yang dihasilkan oleh getaran
partikel benda tidak dapat kita dengar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
setiap bunyi dapat kita dengar. Kita hanya dapat mendengar bunyi yang
mempunyai frekuensi tertentu. Bunyi yang dapat kita dengar dinamakan bunyi audio (audiosonik).
Bunyi audio (audiosonik) mempunyai frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Jadi,
kita akan dapat mendengar suatu bunyi jika frekuensi bunyi tersebut
berkisar antara 20 Hz – 20.000 Hz.
artikel ini disalin lengkap dari: http://informasiana.com/bunyi-daerah-frekuensi-bunyi/
halaman utama website: http://informasiana.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Bunyi yang mempunyai frekuensi di
bawah 20 Hz atau di atas 20.000 Hz tidak dapat kita dengar. Bunyi yang
frekuensinya di bawah 20 Hz dinamakan bunyi infra (infrasonik). Beberapa hewan seperti jangkrik dan anjing dapat mendengar bunyi ini. Adapun bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz dinamakan bunyi ultra (ultrasonik).
Beberapa hewan seperti kelelawar dan ikan lumba-lumba dapat mendengar
bunyi ini. Karena dapat memancarkan dan menangkap getaran ultra,
kelelawar tidak pernah menabrak benda-benda di depannya walaupun terbang
di malam gelap. Pada saat terbang kelelawar memancarkan getaran ultra.
Getaran ini akan dipantulkan jika mengenai benda-benda yang berada di
depannya. Gelombang pantul tersebut dapat ditangkap oleh kelelawar.
Dengan memperhitungkan selang waktu antara ketika memancarkan getaran
(gelombang) ultra dan ketika menangkapnya kembali secara insting,
kelelawar yang sedang terbang selalu dapat menghindari tabrakan.
Di antara bunyi yang dapat kita
dengar, ada yang enak didengar dan ada yang tidak enak. Suatu bunyi akan
enak didengar jika frekuensinya teratur. Bunyi yang mempunyai frekuensi
teratur disebut nada. Tinggi rendahnya nada tergantung pada
frekuensinya, sedangkan kuat lemahnya nada ditentukan oleh amplitudnya.
Contoh nada antara lain bunyi alat musik, seperti seruling, gitar,
piano, dan biola; suara orang menyanyi; dan suara kicau burung. Berbagai
jenis nada dapat dideteksi (diamati) dengan garpu tala.
Sekian materi tentang Bunyi: Daerah Frekuensi Bunyi, semoga bermanfaat.
artikel ini disalin lengkap dari: http://informasiana.com/bunyi-daerah-frekuensi-bunyi/
halaman utama website: http://informasiana.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment