Materi kita kali adalah tentang Bunyi: Cepat Rambat Bunyi.
Pernahkah anda memperhatikan cahaya kilat petir dan gemuruh bunyi
petir? Jika kita perhatikan dari jarak yang cukup jauh, kita akan
mendengar bunyi petir setelah beberapa saat terlihat cahaya kilat petir.
Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat memerlukan waktu atau dengan
kecepatan tertentu.
Ketika kilat terjadi, timbul bunyi yang sangat keras. Getaran yang menimbulkan bunyi tersebut menggetarkan udara di sekitamya. Akibatnya, terjadilah gelombang di udara.
artikel ini disalin lengkap dari: http://informasiana.com/bunyi-cepat-rambat-bunyi/
halaman utama website: http://informasiana.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Ketika kilat terjadi, timbul bunyi yang sangat keras. Getaran yang menimbulkan bunyi tersebut menggetarkan udara di sekitamya. Akibatnya, terjadilah gelombang di udara.
Gelombang tersebut adalah gelombang longitudinal. Jika
gelombang tersebut masuk ke telinga, kita akan mendengar bunyi. Jadi,
bunyi merupakan gelombang yang merambat di udara dalam bentuk gelombang
longitudinal. Ingat, udara yang dilalui bunyi tidak ikut merambat
bersama bunyi (energi bunyi). Ia hanya bergetar membentuk rapatan dan
renggangan. Kecepatan bergetar udara tidak sama dengan cepat rambat
bunyi. Gelombang longitudinal termasuk gelombang mekanik. Oleh karena
itu, dalam perambatannya memerlukan medium (zat perantara). Tanpa medium
bunyi tidak dapat merambat. Jika suatu bunyi tidak dapat merambat,
bunyi tersebut tidak dapat didengar. Itulah sebabnya di bulan atau ruang
angkasa tidak ada bunyi. Hal ini akibat dari tidak adanya atmosfer di
bulan atau ruang angkasa (ruang hampa udara). Selain itu, suatu bunyi
juga tidak dapat didengar jika bunyi tersebut tidak masuk ke telinga.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa syarat terjadinya bunyi ada tiga macam, yaitu ada
sumber bunyi, medium, dan pendengar (penerima). Dari contoh peristiwa
bunyi petir di atas dapat kita ketahui bahwa bunyi memerlukan waktu
tertentu dalam menempuh suatu jarak. Jika jarak yang ditempuh bunyi s
dan waktu yang diperlukan t, cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan:
v = s / t
dengan,
- v = cepat rambat bunyi (m/s),
- s = jarak tempuh bunyi (m), dan
- t = waktu. yang diperlukan (s)
Telah kita ketahui bersama bahwa bunyi
merambat memerlukan medium. Medium apa sajakah yang dapat dilalui
bunyi? Setiap hari, kita selalu bercakap-cakap. Ketika hujan, kita
sering mendengar petir. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat
melalui udara. Akan tetapi, pada jarak yang cukup jauh kita tidak dapat
mendengar pembicaraan orang atau kicauan burung. Mengapa hal ini dapat
terjadi? Selain itu, kita juga sering melihat orang sedang bertelepon.
Hal ini menunjukkan bahwa bunyi juga dapat merambat melalui kawat
telepon, meskipun dalam bentuk lain. Bahkan, cepat rambatnya jauh lebih
besar daripada melalui udara. Itulah sebabnya, kita dapat bercakap-cakap
dengan orang yang berada di tempat yang sangat jauh.
Dari kenyataan seperti di atas dapat
disimpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui suatu medium dengan
kecepatan tertentu. Cepat rambat bunyi akan berubah jika melalui medium
yang berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cepat rambat bunyi
bergantung pada medium yang dilaluinya. Khusus dalam medium udara,
bunyi mempunyai dua sifat khas. Cepat rambat bunyi tidak bergantung pada tekanan udara. Artinya, jika terjadi perubahan tekanan udara, cepat rambat bunyi tidak berubah. Cepat rambat bunyi bergantung
pada suhu. Makin tinggi suhu udara, makin besar cepat rambat bunyi.
Pada tempat yang tinggi, cepat rambat bunyi lebih rendah. Hal itu karena
suhu udara di tempat itu lebih rendah, bukan karena tekanan.
artikel ini disalin lengkap dari: http://informasiana.com/bunyi-cepat-rambat-bunyi/
halaman utama website: http://informasiana.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment