Emas yang dijual terkadang bilangan karat
yang dimiliki tidak tidak menunjukan kadar emas yang seharusnya. Untuk
mencegah hal ini berikut beberapa cara sederhana yang dapat digunakan
untuk menguji kemurnian emas:
1. gosoklah emas yang akan dibeli pada jubin porselin. Setelah digosok jika terbentuk lapisan hitam maka itu adalat pirit yang dilapisi emas pada bagian atas atau hanya pirit dan sebaliknya jika setelah digosok terbentuk warna kuning maka itu adalah emas. pirit adalah senyawaan dari besi dengan belerang dengan warna kuning serta memiliki kilau seperti emas. pirit memiliki rumus kimia FeS2.
2. Dekatkan magnet pada batang atau potongan emas kemudian perhatikan apakah batang emas atau potongan emas ditarik emas. pengujian dengan cara ini sangat tergantung pada kadar emasnya. Jika emas yang memiliki bilangan karat tinggi misalnya emas 17 atau 18 karat, maka tarikan magnet akan sangat kecil, hal ini disebabkan emas dengan bilangan karat tinggi unsur pengotor yang ditambahkan sangat ssedikit. Jadi unsur pengotor atau unsur yang ditambahkan inilah yang ditarik magnet. Emas sendiri tidak ditarik oleh magnet.
3. Gosoklah batang emas pada kaca atau gelas, jika emas yang diuji mampu menggores kaca atau gelas maka itu bukan emas atau emas yang memiliki kemurnian sangat rendah.
4. Tetesilah emas dengan H2S jika terbentuk warna hitam maka kemurnian emas tersebut sangat rendah.
5. Untuk mengetahui tingkat kemurnian emas secara teliti dapat menggunakan peralatan X-Ray Fluorescence (XRF) dan niductivity Couple Plasma Optical Emission Spectrometer (ICP-OES), walaupun sedikit lebih mahal.
JENIS-JENIS EMAS
Seperti yang telah disinggunag pada bagian terdahulu emas merupakan unsur yang sangat lunak. Emas dengan kemurnian tinggi (24K) sangat mudah untuk dibengkokan tetapi sangat mematahkan atau memutuskan emas. Hal ini disebabkan atom-atom penyusun emas terikat sangat kuat.
Salah satu cara yang banyak digunakan adalah Mencampur emas dengan logam lain yang disebut alloi. Alloi dapat dilakukan dengan meleburkan atau melelehkan emas terlebih dahulu kemudian ditambahkan lelehan unsur yang akan dipadukan. Syarat utama terbentuknya alloi adalah logam yang ditambahkan, baik unsur logam maupun nonlogam, tidak bereaksi dengan logam yang dijadikan logam induk, dalam hal ini emas adalah logam induknya. Selain dengan cara ini emaspun sering dilapisi pada logam-logam lain dengan cara elektrokimia yang disebut penyepuhan atau elektoplating.
Emas Putih
Emas putih (white gold) merupakan salah satu aloi emas yang banyak digunakan sebagai perhiasan. Emas putih yang digunakan merupak aloi dari emas dengan nikel atau dengan paladium. Selain itu kadang mengandung perak, tembaga dan zink dalam jumlah kecil. Sekarang nikel jarang digunakan karena dapat memberikan reaksi tertentu pada orang yang menggunakan perhiasan dari emas putih.
Sekarang emas putih yang banyak digunakan sebagai perhiasan merupakan aloi dari emas dengan perak dan paladium. Dan untuk menghasilkan kilau putih yang lebih bagus emas putih seringkali dilapisi dengan rodium (Rh). Seperti pada emas kuning (yellow gold) kandungan emas pada emas putih juga dinyatakan sebagai karat, dimana kandungan emas pada emas putih 18 karat sama dengan kandung emas pada emas kuning 18 karat.
Perbedaan Emas Putih dan Platina
Dalam kehidupan sehari-hari istilah emas putih sering ditujukan pada platina. Hal ini disebabkan platina memiliki kilau yang menarik menyerupai kilau emas putih. Namun sebenarnya emas putih berbeda dengan platina, karena emas putih masih mengandung emas kuning yang konsentrasinya tergantung pada bilangan karat yang dimiliki. Platina merupakan unsur kimia dengan lambang Pt dengan nomor atom 78 dan memiliki titik didih 3800ºc dan titik leleh 1772ºC.
Platina dan emas putih kini paling banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan. Hal ini disebabkan selain menarik, kedua logam tersebut memiliki sifat mulia yakni sukar bereaksi sehingga kilau yang dihasilkan seolah-olah tidak berubah dari waktu ke waktu.
Berikut beberapa perbedaan antara emas putih dengan platina:
1. Platina memiliki kilau yang lebih menarik dari emas putih. Namun kilau emas putih akan sama seperti platina jika emas putih dilapisi rhodium.
2. Platina lebih berat dan lebih keras dari emas putih.
3. Platina lebih tahan lama dibanding emas putih.
Emas Ungu
Emas ungu atau emas lembayung merupakan aloi antara emas dengan dengan aluminium. Emas ungu yang diproduksi biasnya memiliki kadar 18K atau mengandung 79% emas selebihnya berupa aluminium.
Emas Biru
Emas biru merupakan aloi antara emas dengan indium. Selain itu, emas biru dapat diperoleh dari aloi antara emas dengan besi. Dengan konsentrasi emas 75% dan besi 25%.
Emas Hitam
Emas hitam dapat diperoleh dengan beberapa cara yakni
a. Melapisis emas dengan rhodium hitam atau ruthenium.
b. Aloi antara emas dengan kobalt atau kromium. Jenis emas ini sangat sukar untuk dioksidasi. Oleh sebab itu, kilau yang dihasilkanpun sangat stabil dalam kurun waktu yang lama.
Beberapa aloi dari emas seperti yang teryera pada Tabel.
Berikut beberapa sifat dan pemakaian emas:
1. Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
2. Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.
3. Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70% emas dan 30% paladium.
4. Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker.
5. Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
Emas dikatakan sangat tidak reaktif karena pada kondisi biasa tidak
bereaksi dengan sebagian besar pereaksi dan unsur-unsur yang lain. Asam
sulfat pekat, asam fluorida, asam klorida, oksigen, nitrogen, halogen,
selenium, karbon dan hidrogen pada suhu kamar tidak bereaksi dengan
emas, tetapi pada suhu tinggi sekitar 150 ºC emas dapat bereaksi dengan
brom dan uap air.
Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)
Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Cara Sederhana Pengujian Emas
Emas yang dijual terkadang bilangan karat yang dimiliki tidak tidak menunjukan kadar emas yang seharusnya. Untuk mencegah hal ini berikut beberapa cara sederhana yang dapat digunakan untuk menguji kemurnian emas:
1. gosoklah emas yang akan dibeli pada jubin porselin. Setelah digosok jika terbentuk lapisan hitam maka itu adalat pirit yang dilapisi emas pada bagian atas atau hanya pirit dan sebaliknya jika setelah digosok terbentuk warna kuning maka itu adalah emas. pirit adalah senyawaan dari besi dengan belerang dengan warna kuning serta memiliki kilau seperti emas. pirit memiliki rumus kimia FeS2.
2. Dekatkan magnet pada batang atau potongan emas kemudian perhatikan apakah batang emas atau potongan emas ditarik emas. pengujian dengan cara ini sangat tergantung pada kadar emasnya. Jika emas yang memiliki bilangan karat tinggi misalnya emas 17 atau 18 karat, maka tarikan magnet akan sangat kecil, hal ini disebabkan emas dengan bilangan karat tinggi unsur pengotor yang ditambahkan sangat ssedikit. Jadi unsur pengotor atau unsur yang ditambahkan inilah yang ditarik magnet. Emas sendiri tidak ditarik oleh magnet.
3. Gosoklah batang emas pada kaca atau gelas, jika emas yang diuji mampu menggores kaca atau gelas maka itu bukan emas atau emas yang memiliki kemurnian sangat rendah.
4. Tetesilah emas dengan H2S jika terbentuk warna hitam maka kemurnian emas tersebut sangat rendah.
5. Untuk mengetahui tingkat kemurnian emas secara teliti dapat menggunakan peralatan X-Ray Fluorescence (XRF) dan niductivity Couple Plasma Optical Emission Spectrometer (ICP-OES), walaupun sedikit lebih mahal.
artikel ini disalin lengkap dari: https://hudawaudchemistry.wordpress.com/sebaiknya-anda-tahu/cara-sederhana-mengujian-emas/
halaman utama website: https://hudawaudchemistry.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
1. gosoklah emas yang akan dibeli pada jubin porselin. Setelah digosok jika terbentuk lapisan hitam maka itu adalat pirit yang dilapisi emas pada bagian atas atau hanya pirit dan sebaliknya jika setelah digosok terbentuk warna kuning maka itu adalah emas. pirit adalah senyawaan dari besi dengan belerang dengan warna kuning serta memiliki kilau seperti emas. pirit memiliki rumus kimia FeS2.
2. Dekatkan magnet pada batang atau potongan emas kemudian perhatikan apakah batang emas atau potongan emas ditarik emas. pengujian dengan cara ini sangat tergantung pada kadar emasnya. Jika emas yang memiliki bilangan karat tinggi misalnya emas 17 atau 18 karat, maka tarikan magnet akan sangat kecil, hal ini disebabkan emas dengan bilangan karat tinggi unsur pengotor yang ditambahkan sangat ssedikit. Jadi unsur pengotor atau unsur yang ditambahkan inilah yang ditarik magnet. Emas sendiri tidak ditarik oleh magnet.
3. Gosoklah batang emas pada kaca atau gelas, jika emas yang diuji mampu menggores kaca atau gelas maka itu bukan emas atau emas yang memiliki kemurnian sangat rendah.
4. Tetesilah emas dengan H2S jika terbentuk warna hitam maka kemurnian emas tersebut sangat rendah.
5. Untuk mengetahui tingkat kemurnian emas secara teliti dapat menggunakan peralatan X-Ray Fluorescence (XRF) dan niductivity Couple Plasma Optical Emission Spectrometer (ICP-OES), walaupun sedikit lebih mahal.
JENIS-JENIS EMAS
Seperti yang telah disinggunag pada bagian terdahulu emas merupakan unsur yang sangat lunak. Emas dengan kemurnian tinggi (24K) sangat mudah untuk dibengkokan tetapi sangat mematahkan atau memutuskan emas. Hal ini disebabkan atom-atom penyusun emas terikat sangat kuat.
Salah satu cara yang banyak digunakan adalah Mencampur emas dengan logam lain yang disebut alloi. Alloi dapat dilakukan dengan meleburkan atau melelehkan emas terlebih dahulu kemudian ditambahkan lelehan unsur yang akan dipadukan. Syarat utama terbentuknya alloi adalah logam yang ditambahkan, baik unsur logam maupun nonlogam, tidak bereaksi dengan logam yang dijadikan logam induk, dalam hal ini emas adalah logam induknya. Selain dengan cara ini emaspun sering dilapisi pada logam-logam lain dengan cara elektrokimia yang disebut penyepuhan atau elektoplating.
Emas Putih
Emas putih (white gold) merupakan salah satu aloi emas yang banyak digunakan sebagai perhiasan. Emas putih yang digunakan merupak aloi dari emas dengan nikel atau dengan paladium. Selain itu kadang mengandung perak, tembaga dan zink dalam jumlah kecil. Sekarang nikel jarang digunakan karena dapat memberikan reaksi tertentu pada orang yang menggunakan perhiasan dari emas putih.
Sekarang emas putih yang banyak digunakan sebagai perhiasan merupakan aloi dari emas dengan perak dan paladium. Dan untuk menghasilkan kilau putih yang lebih bagus emas putih seringkali dilapisi dengan rodium (Rh). Seperti pada emas kuning (yellow gold) kandungan emas pada emas putih juga dinyatakan sebagai karat, dimana kandungan emas pada emas putih 18 karat sama dengan kandung emas pada emas kuning 18 karat.
Perbedaan Emas Putih dan Platina
Dalam kehidupan sehari-hari istilah emas putih sering ditujukan pada platina. Hal ini disebabkan platina memiliki kilau yang menarik menyerupai kilau emas putih. Namun sebenarnya emas putih berbeda dengan platina, karena emas putih masih mengandung emas kuning yang konsentrasinya tergantung pada bilangan karat yang dimiliki. Platina merupakan unsur kimia dengan lambang Pt dengan nomor atom 78 dan memiliki titik didih 3800ºc dan titik leleh 1772ºC.
Platina dan emas putih kini paling banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan. Hal ini disebabkan selain menarik, kedua logam tersebut memiliki sifat mulia yakni sukar bereaksi sehingga kilau yang dihasilkan seolah-olah tidak berubah dari waktu ke waktu.
Berikut beberapa perbedaan antara emas putih dengan platina:
1. Platina memiliki kilau yang lebih menarik dari emas putih. Namun kilau emas putih akan sama seperti platina jika emas putih dilapisi rhodium.
2. Platina lebih berat dan lebih keras dari emas putih.
3. Platina lebih tahan lama dibanding emas putih.
Emas Ungu
Emas ungu atau emas lembayung merupakan aloi antara emas dengan dengan aluminium. Emas ungu yang diproduksi biasnya memiliki kadar 18K atau mengandung 79% emas selebihnya berupa aluminium.
Emas Biru
Emas biru merupakan aloi antara emas dengan indium. Selain itu, emas biru dapat diperoleh dari aloi antara emas dengan besi. Dengan konsentrasi emas 75% dan besi 25%.
Emas Hitam
Emas hitam dapat diperoleh dengan beberapa cara yakni
a. Melapisis emas dengan rhodium hitam atau ruthenium.
b. Aloi antara emas dengan kobalt atau kromium. Jenis emas ini sangat sukar untuk dioksidasi. Oleh sebab itu, kilau yang dihasilkanpun sangat stabil dalam kurun waktu yang lama.
Beberapa aloi dari emas seperti yang teryera pada Tabel.
Jenis Emas | Penyusun (% massa) | Jenis emas | Penyusun (% massa) |
Emas biru 18K | 75 emas 25 besi |
STERLING SILVER | 92.5 emas 7.5 tembaga |
Emas putih-1 | 90 emas 10 palladium |
||
Emas kuning 14K | 58 emas 4-28 perak 14-28 tembaga |
Emas putih -2 | 75-85 emas 8-10 nikel 2-9 seng |
Emas kuning 18K | 75 emas 10-20 perak 5-15 tembaga |
Emas putih-14Kt A | 58.3 emas 17 perak 17 tembaga 7.6 seng |
Emas kuning 22K | 92 emas 4.2 perak 4.2 tembaga |
Emas putih-14Kt B | 59 emas 25.5 tembaga 12.3 nikel 3.2 seng |
Emas hijau 18K | 75 emas 11-15 perak 13-0 cadmium |
Emas putih-18K | 75 emas 18.5 perak 1 tembaga 5.5 seng |
Emas merah 18K | 75 emas 25 tembaga |
||
Berikut beberapa sifat dan pemakaian emas:
1. Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
2. Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.
3. Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70% emas dan 30% paladium.
4. Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker.
5. Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
|
Padat | |
|
+1 dan +3 | |
|
18,3 g/cm3 | |
|
2809 °C | |
|
1064,18 °C | |
|
kubus pusat muka |
Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)
Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Cara Sederhana Pengujian Emas
Emas yang dijual terkadang bilangan karat yang dimiliki tidak tidak menunjukan kadar emas yang seharusnya. Untuk mencegah hal ini berikut beberapa cara sederhana yang dapat digunakan untuk menguji kemurnian emas:
1. gosoklah emas yang akan dibeli pada jubin porselin. Setelah digosok jika terbentuk lapisan hitam maka itu adalat pirit yang dilapisi emas pada bagian atas atau hanya pirit dan sebaliknya jika setelah digosok terbentuk warna kuning maka itu adalah emas. pirit adalah senyawaan dari besi dengan belerang dengan warna kuning serta memiliki kilau seperti emas. pirit memiliki rumus kimia FeS2.
2. Dekatkan magnet pada batang atau potongan emas kemudian perhatikan apakah batang emas atau potongan emas ditarik emas. pengujian dengan cara ini sangat tergantung pada kadar emasnya. Jika emas yang memiliki bilangan karat tinggi misalnya emas 17 atau 18 karat, maka tarikan magnet akan sangat kecil, hal ini disebabkan emas dengan bilangan karat tinggi unsur pengotor yang ditambahkan sangat ssedikit. Jadi unsur pengotor atau unsur yang ditambahkan inilah yang ditarik magnet. Emas sendiri tidak ditarik oleh magnet.
3. Gosoklah batang emas pada kaca atau gelas, jika emas yang diuji mampu menggores kaca atau gelas maka itu bukan emas atau emas yang memiliki kemurnian sangat rendah.
4. Tetesilah emas dengan H2S jika terbentuk warna hitam maka kemurnian emas tersebut sangat rendah.
5. Untuk mengetahui tingkat kemurnian emas secara teliti dapat menggunakan peralatan X-Ray Fluorescence (XRF) dan niductivity Couple Plasma Optical Emission Spectrometer (ICP-OES), walaupun sedikit lebih mahal.
artikel ini disalin lengkap dari: https://hudawaudchemistry.wordpress.com/sebaiknya-anda-tahu/cara-sederhana-mengujian-emas/
halaman utama website: https://hudawaudchemistry.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment