1.1 Latar belakang
Tembaga, perak dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama untuk pembuatan mata uang logam. Empat alasan utama yaitu ketiga logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat dapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, bersifat tidak reaktif secara kimiawi, dan menjadi sangat berharga khususnya karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.
Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kerak bumi, Cu~68 ppm, Ag~0,08 ppm, dan Au~0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat, seperti biji tembaga pirit, kalkopirit (chalcholite) yaitu tembaga (I), besi (III), sulfida, CuFeS2 , tembaga glance kalkosit (chalcorite), Cu2S, kuprit (Cuprite), Cu2O, dan malasit (malacite), Cu2CO3(OH)2. Mineral yang lebih jarang yaitu turkuis (turquoise) batu permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. Perak terdapat banyak sebagai bijih sulfida, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S, tanduk perak (horn silver), AgCl, yang diduga berasal dari reduksi bijih sulfida oleh air garam, banyak ditemui di Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat sebagai telurida dengan kwarsa atau pirit.
Beberapa sifat ketiga logam golongan 11 ditunjukkan pada tabel berikut:
Logam tembaga, perak dan emas ketiganyamengadopsi struktur kubus
pusat muka, fcc, dengan elektron valensi satu. Paduan logam ini dengan
logam-logam disebelah kanannya dalam tabel periodik unsur, misalnya zn,
akan menaikkan konsentrasi elektron menurut metode W.Hume-Rothery dalam
paduan utama fase-a yang dapat dilukiskan sebagai larutan padatan fcc
logam M dalam Cu, Ag, atau Au. Jika konsentrasi elektron mendekati 1,5
struktur fcc menjadi kurang stabil dari pada struktur bcc sehingga
paduan mengkristal sebagai fase-b, misalnya kuningan-b, CuZn. Kenaikkan
konsentrasi elektron lebih lanjut menghasilkan struktur yang lebih
kompleks, kuningan fase-g, dengan formula Cu5Zn8. Paduan logam ini mempunyai konsentrasi elektron:
TEMBAGA (Cu)
Banyakterdapatdalamkeadaanbebas
a. Terdapatdalambijih :Kalkopirit /CuFeS; Malasit /Cu2(OH)2CO3 ; Kuprit /Cu2O; Kalkosit/ Cu2S
b. Pengolahan :
Bijih yang mengandungtembagabebasmula-muladihancurkanlaludipisahkandaribatureja (gangue).Kemudiandipanaskansehinggatembagamencairdanterpisah.
Bijih yang berupaoksidaataukarbonatbiasanyadipisahkandenganmelarutkannya
dalamasamsulfat. TembagadipisahkandarilarutanTembaga (II) Sulfat yang terbentukdenganelektrolisis.
Bijihsulfidabiasanyamengandungkurangdari 10% tembaga.Bijihsulfidainimula-muladihancurkan, lalusenyawatembagadipisahkandenganpengapungan (floatasi).Bijihpekattersebut dipanggang di bawahtitiklelehuntukmengeringkandanuntukmengoksidasikansebagianbelerang. Campuran yang tersisa, yang mengandung Cu2S, FeS, dan SiO2kemudiandicairkanbersama-samadengan CaCO3 sebagaifluks.Fluksiniakanmengikatbesidan SiO2.
CaCO3 + SiO2 CaSiO3 + CO2
FeS + SiO2 FeSiO3 + FeSiO3
CaSiO3 dan FeSiO3 yang terbentukakanmembentukterak yang mengapungkeatas. Setelahterakinidikeluarkan, ditiupkanlagiudarakedalamtanur yang akanmengubah Cu2S menjadi Cu2O. Kemudian Cu2O yang terbentuksegeraakanmereduksi Cu2S yang lain membentuktembaga.
2Cu2S + 3 O2 2Cu2O + 2SO2
2Cu2O + Cu2S 6Cu + SO2
Dari proses di atasdiperolehtembagatakmurnibatangan. Pemurnianselanjutnyadilakukandenganelektrolisis yang dapatmenghasilkantembaga 99,95%. Kotoranpadaanodamengandung Ag, Au, dan Pt.
c. Sifat-sifat :
¨ Penghantar (kabel) listrikdankomponenelektronika
¨ Peralatanrumahtangga
¨ Paduanlogam/aliase :Kuningan (60-82%Cu & 18-40%Zn), Perunggu (70-95%Cu, 1-25%Zn & 1-18% Sn), Perunggualuminium (90-98%Cu, 2-8%Al), Perak Jerman (50-60% Cu, 20% Zn, 20-25% Ni)
¨ Selongsongpelurudankomponenpersenjataan yang lain
¨ Dalampersenyawaannya, terusi/ blue vitriol CuSO4.5H2O, digunakanuntukmembunuhjamur (sebagaifungisida)
Perak (Ag)
Sejarah
Kata Latin untukperakadalah Argentum.Perak telahdikenalsejakzamankuno.Hal inidisebutkandalamKejadian.Pembuanganterak di Asia Kecil dan di pulau-pulau di Laut Aegean menunjukkanbahwamanusiabelajaruntukperakterpisahdarimemimpinpadaawal 3000 SM
Sumber
Perak terjadi native danbijihsepertiargentit (Ag 2 S) dantandukperak (AgCl); timah ,timah-seng, tembaga , emas, bijihtembaga-nikeldanmerupakansumberutama. Meksiko, Kanada, Peru, danAmerikaSerikatadalahprodusenutamaperak di belahanbumibarat.Sebagianbesarditemukandalamkeadaanbebassebagaibutiran yang biasanyatercampurdenganemasdantembaga.
Produksi
v Perak jugapulihselamapemurnianelektrolitdaritembaga . Perak haluskomersialmengandungsetidaknya 99,9% perak. Kemurnian 99,999% + tersediasecarakomersial.
v Produksiperakpadaumumnyadiperolehsebagaihasilsampinganpadapengolahanlogam lain.
Pengolahanperakdaribijihnyaseringdilakukandengan proses yang disebuthidrometallurgi, yaitupemisahansuatulogamdaricampurannyadenganmelarutkannyadalam air sebagaisenyawakomplekskemudianmengendapkannyasebagaiunsurbebasdengansuatureduktor.
Denganadanyaudara, perakdansemuasenyawaperakdapatlarutdalamsianidalogam alkali sebagai ion Ag(CN)2– : disianoargetat (I)
Contoh :
4 Ag(s) + 8CN–(aq) + O2 (g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2–(aq) + 4OH–(aq)
4 Ag(s) + 8CN–(aq) + O2 (g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2–(aq) + 2 S(s) + 4OH–(aq)
AgCl(s) + 2CN–(aq) Ag(CN)2–(aq) + Cl–(aq)
Perak kemudiandibebaskandenganmenambahkansengataualuminiumsebagaireduktor
2Ag(CN)2–(aq) + Zn(s) 2 Ag(s) + Zn(CN)4–(aq)
Sifat-sifat :
SifatFisikadan Kimia
Kegunaan Perak dalamKehidupan
Endapanperakmenghitamkan film sehinggamenghasilkan film negatif
Perak sudahtersediasecarakomersialsehinggatidakbiasanyadiperlukanuntukmempersiapkanperak di laboratorium.Namunpembentukanlogamperakmungkindidemonstrasikandalamreaksimemuaskan di manalogamtembagadicelupkankedalamlarutanperaknitrat, AgNO 3.
Emas (Au)
(Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin: aurum). Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: ‘aurum’) dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, “malleable”, dan “ductile”. Emas yang terdapat di alam umumnya berupa butiran-butiran halus bersama tembaga, perak dan kadang bersama logam-logam golongan platina. Hal ini dimungkinkan kemiripan sifat dari unsur-unsur tersebut. Selain itu emas sering diperoleh dalam bentuk senyawaan sebagai mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas : [Xe] 4f14 5d10 6s1
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Sifat dan kegunaan emas
Emas sejak diketahui hingga saat ini selalu dinilai sebagai barang berharga. Berdasarkan peraturan pemerintahan bahan galian emas termasuk golongan logam vital bersama perak dan platina.Emas dalam keadaan murni merupakan suatu logam yang sangat lunak. Untuk mengatasi ini maka emas dicampur dengan logam-logam lain. Umumnya logam yang ditambahkan adalah tembaga dan perak. Emas yang berwarna merah mengandung tembaga sedangkan emas putih mengandung paladium dan nikel. Paduan antara suatu logam dengan unsur logam atau nonlogam disebut alloi.
Kemurnian emas dinyatakan dengan karat. Bilangan karat menunjukan bagian emas yang terdapat di dalam paduan logam. Emas 24 karat adalah 100% emas murni tanpa bahan tambahan. Sedangkan emas 18 karat artinya didalam emas tersebut terdapat 18/24 emas murni atau dalam emas tersebut terdapat 75% emas murni. Sisa dari 75% adalah jumlah bahan yang ditambahkan.
Emas yang biasa dijual dipasaran kualitasnya sangat tergantung pada perusahaan yang memproduksinya. Terutama untuk emas-emas yang diperoleh dengan cara pelapisan atau yang disebut penyepuhan. Hal ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana cincin atau gelang emas yang kilaunya memudar. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya membeli emas atau gelang dari tempat atau perusahaan yang dipercaya, walaupun harganya sedikit lebih mahal.
Berikut beberapa sifat dan pemakaian emas:
1. Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
2. Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.
3. Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70% emas dan 30% paladium.
4. Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker. 198Audenganparuhwaktuselama 2.7 haridandigunakanuntukterapikankerdanpenyakitlainnya. Disodium aurothiomalatediberikanmelaluilewatotot (intramuscularly) sebagaiterapi arthritis.
5. Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui. (perawatan kecantikan)
6. Mata Uang
7. Perhiasan (Emasmurniterlalulunaksehinggadicampurdengantembagaatauperakataulogamlain). Emaskuningatauemasmerahdibuatdengandicampurtembaga, emasputihmengandungpaladium, nikel, atauseng.
8. Sebagaijaminanmoneter
9. Senyawaemas yang paling banyakadalahauric chloridedanchlorauric acid, yang terakhirbanyakdigunakandalambidangfotografiuntukmembuattintadanbayanganperak.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
Emas dikatakan sangat tidak reaktif karena pada kondisi biasa tidak
bereaksi dengan sebagian besar pereaksi dan unsur-unsur yang lain. Asam
sulfat pekat, asam fluorida, asam klorida, oksigen, nitrogen, halogen,
selenium, karbon dan hidrogen pada suhu kamar tidak bereaksi dengan
emas, tetapi pada suhu tinggi sekitar 150 ÂșC emas dapat bereaksi dengan
brom dan uap air.
Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)
Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Emas (I) Oksida, Au2O adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi +1. Seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan :
3 Au+(aq)―→ 2 Au(s) +Au3+(aq)
Salah satu senyawa emas yang paling umum dikenal yaitu emas (III) klorida, AuCl3, dapat dibuat langsung denga mereaksikan kedua unsur bersama menurut persamaan :
2 Au(s) + 3 Cl2(g) ―→ 2 AuCl3 (S)
Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroklorida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat(III), [AuCl4]–, suatu ion yang merupakan salah satu kompenen dalam “emas cair” yaitu suaru campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas bila dipanaskan.
PengolahanBijiEmas
Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu
1. Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilanukuran, pinggilingan, amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.
2. Cara mekanik. Cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah yang masih menempel pada emas.
PENGOLAHAN BIJIH EMAS SECARAKIMIA
Bijih emas yang diperoleh berupa batuan yang sangat besar sehingga perlu dilakukan pengecilan. Setelah bijih emas dikecilkan dilanjutkan pada tahap penggilingan. Pada tahap ini biasanya dilakukan dengan sebuah alat yang disebut ballmill. Ballmill merupakan suatu penggiling dengan bola-bola besi dengan ukuran tertentu. bijih emas yang diperoleh dimasukan kemudian digiling sampai halus sehingga emas terlepas dari tanah. Setelah emas terlepas dari ikatannya dilanjutkan dengan proses pengayakan. Proses pengayakan didasarkan pada perbedaan massa jenis. Dimana emas yang memiliki massa jenis lebih besar dari tanah berada dibagian bawah, sedangkan tanah berada dibagian atas sehingga dapat dibuang.
Gambar ballmill
Hasil pengayakan ditambah air kemudian dialirkan di atas lembaran tembaga yang bagian atasnya telah diberi Hg. Aliran air menyebabkan butiran emas dan perak atau logam-logam lain melekat pada raksa sedangkan air, tanah dan kotoran-kotoran yang lain terus mengalir. Campuran emas, perak maupun logam lain ini disebut amalgam. Amalgam yang terbentuk dikumpulkan pada saat-saat tertentu untuk proses selanjutnya sedangkan Hg yang tidak ada amalgam dikembalikan untuk digunakan kembali. Hg ini masih mengandung emas dan perak yang dapat dimurnikan dengan proses sianidasi.
Amalgam yang terbentuk selanjutnya dilakukan proses penyulingan. Proses penyulingan ini bertujuan memisahkan emas, perak atau logam-logam lain dari raksa. Raksa yang bersifat volatil dengan titik didih 37 °C sedangkan amalgam memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni sekitar 1000 °C. Melalui penyulingan ini raksa dapat diperoleh kembali setelah mengalami pengembunan pada kondensor. Residu yang diperoleh dari penyulingan masih mengadung emas yang dapat dimurnikan dengan proses elektrolisis.
PRINSIP-PRINSIP PEMURNIAN
Prosessianidasi dilakukan menggunakan larutan NaCN encer. Bahan yang akan diolah dapat berupa bijih emas yang telah digiling atau Hg dari proses amalgamasi. Proses ini didasarkan pada sifat emas dan perak yang dapat larut dalam garam sianida dengan adanya oksigen. Larutan yang terbentuk kemudian ditambahkan serbuk seng untuk mengendapkan emas dan perak. Proses penambahan seng ini disebut proses Merill Crowe. Berikut adalah reaksi yang terjadi dari setiap proses:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
NaAg(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Ag(s)
NaAu(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Au(s)
Sebenarnya selain seng aluminumpun dapat digunakan untuk mengendapkan emas dan perak namun harganya relatif lebih mahal, sehingga pengendapan lebih sering digunakan seng. Selain aluminium logam alkali dan alkali tahan misalnya natrium dan magnesium dapat pula digunakan untuk mengendapkan emas dan perak, namun larutan dari proses sianidasi mengandung air dalam jumlah yang cukup banyak, maka akan terjadi reaksi yang hebat apabila ditambahkan logam alkali maupun logam alkali tanah.
Pengendapan yang terbentuk berkaitan dengan deretvolta atau deret atau urutankereaktifanlogam, dimana logam-logam yang berada disebelah kiri dapat mereduksi (mengantikan) logam-logam yang ada disebelah kanannya dalam senyawaannya. Deretvoltaatauderetkereaktifanlogamadalah sebagai berikut:
Emas yang diperoleh melalui proses amalgasi atau sianidasi belum
dalam keadaan murni karena masih bercampur dengan logam lain. Umumnya
perak, arsen, tembaga dan mungkin logam-logam yang lain yang dapat
direduksi oleh seng berdasarkan urutan kereaktifan logam. Untuk
memperoleh emas murni umumnya dilakukan dengan proses elektrolisis.
Pada tahap ini emas yang diperoleh dilarutkan lagi dalam NaCN kemudian dielektrolisis, reaksi yang terjadi pada tahap pelarutan adalah sebagai berikut:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Pada proses elektrolisis digunakan emas murni sebagai anoda dan emas kotor sebagai katoda. Selama proses elektrolisis berlangsung ion-ion emas akan bergerak menuju anoda kemudian mengendap pada batangan emas murni yang digunakan sebagia anoda. Reaksi yang terjadi pada tahap elektrolisis adalah sebagai berikut:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Produk yang diperoleh dari proses elektrolisis, emas dan perak masih bersatu sehingga perlu dilakukan elektrolisis berlanjut untuk memisahkan emas dan perak. Pemisahan emas dan perak dapat dilakukan melalui dua tahap.
Tahappertama: campuran emas dan perak dimasukan ke dalam kain kanvas. Kain kanvas ini bertindak sebagai pembungkus sekaligus sebagai anoda pada proses elektrolisis. Katoda digunakan perak murni sedangkan elektrolitnya digunakan perak nitrat encer yang telah diasamkan dengan asam nitrat. Selama proses elektrolisis berlangsung perak pada anoda akan larut dalam dalam elektrolit dan bergerak menuju katoda. Pada katoda ion Ag2+ direduksi menjadi padatan Ag yang akan melekat pada katoda. Padatan perak yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian dicetak. Perak yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian 99,9%. Berikut reaksi yang terjadi di ruang katoda dan anoda:
Katoda : Ag2+ + 2e ―→ Ag
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(l) + 4H+(l) + 4e
Dari proses elektrolisis di atas emas tidak ikut melarut karena emas menempati urutan paling rendah dalam seri elektrokimia. Emas yang diperoleh dari proses elektrolisi perak di atas belum dalam keadaan murni karena masih mengandung sedikit perak. Untuk memperoleh emas murni maka dilakukan elektrolisis pada tahap kedua.
Tahapkedua: pada tahap ini emas yang diperoleh dari proses elektrolisis perak di atas dijadikan sebagai anoda, katoda menggunakan emas murni sedangkan yang bertindak sebagai elektrolit adalah larutan aurik klorida (AuCl3) yang telah diasamkan dengan asam klorida. Selama proses elektrolisis berlangsung emas dari anoda, larut dalam elektrolit membentuk ion Au3+ yang bergerak menuju katoda. Pada katoda ion Au3+ direduksi menjadi padatan emas yang akan melekat pada katoda. Emas yang terbentuk diambil secara periodik, dicuci kemudian dicetak. Emas yang diperoleh melalui cara ini mempunyai kemurnian 99,95%. Berikut rekasi yang terjadi di ruang katoda dan anoda:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Pada proses elektrolisis perak yang masih terkandung dalam emas ikut larut dalam elektrolit tetapi akan segera bereaksi dengan klorida dari elektrolit membentuk padatan AgCl yang dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
artikel ini disalin lengkap dari: https://ayu4ict.wordpress.com/2012/12/02/unsur-tembaga-emas-dan-perak/
halaman utama website: https://ayu4ict.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Tembaga, perak dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama untuk pembuatan mata uang logam. Empat alasan utama yaitu ketiga logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat dapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, bersifat tidak reaktif secara kimiawi, dan menjadi sangat berharga khususnya karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.
Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kerak bumi, Cu~68 ppm, Ag~0,08 ppm, dan Au~0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat, seperti biji tembaga pirit, kalkopirit (chalcholite) yaitu tembaga (I), besi (III), sulfida, CuFeS2 , tembaga glance kalkosit (chalcorite), Cu2S, kuprit (Cuprite), Cu2O, dan malasit (malacite), Cu2CO3(OH)2. Mineral yang lebih jarang yaitu turkuis (turquoise) batu permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. Perak terdapat banyak sebagai bijih sulfida, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S, tanduk perak (horn silver), AgCl, yang diduga berasal dari reduksi bijih sulfida oleh air garam, banyak ditemui di Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat sebagai telurida dengan kwarsa atau pirit.
Beberapa sifat ketiga logam golongan 11 ditunjukkan pada tabel berikut:
Karakterisatika | 29Cu | 47Ag | 79Au |
Konfigurasi elektron | [Ar] 3d10 4s1 | [Kr] 4d10 5s1 | [Xe] 4f14 5d10 6s1 |
Elektronegativitas | 1,9 | 1,9 | 2,4 |
Jari-jari metalik / pm(koordinasi 12) | 128 | 144 | 144 |
Jari-jari ionik / pm | 73 (+2); 77 (+1) | 115 (+1) | 137 (+1) |
Energi ionisasi pertama / kj.mol-1 | 745,3 | 730,8 | 889,9 |
Titik leleh / 0C | 1083 | 961 | 1064 |
Titik didih / 0C | 2570 | 2155 | 2808 |
Densitas (20 0C) / g cm-3 | 8,95 | 10,49 | 19,32 |
TEMBAGA (Cu)
Banyakterdapatdalamkeadaanbebas
a. Terdapatdalambijih :Kalkopirit /CuFeS; Malasit /Cu2(OH)2CO3 ; Kuprit /Cu2O; Kalkosit/ Cu2S
b. Pengolahan :
Bijih yang mengandungtembagabebasmula-muladihancurkanlaludipisahkandaribatureja (gangue).Kemudiandipanaskansehinggatembagamencairdanterpisah.
Bijih yang berupaoksidaataukarbonatbiasanyadipisahkandenganmelarutkannya
dalamasamsulfat. TembagadipisahkandarilarutanTembaga (II) Sulfat yang terbentukdenganelektrolisis.
Bijihsulfidabiasanyamengandungkurangdari 10% tembaga.Bijihsulfidainimula-muladihancurkan, lalusenyawatembagadipisahkandenganpengapungan (floatasi).Bijihpekattersebut dipanggang di bawahtitiklelehuntukmengeringkandanuntukmengoksidasikansebagianbelerang. Campuran yang tersisa, yang mengandung Cu2S, FeS, dan SiO2kemudiandicairkanbersama-samadengan CaCO3 sebagaifluks.Fluksiniakanmengikatbesidan SiO2.
CaCO3 + SiO2 CaSiO3 + CO2
FeS + SiO2 FeSiO3 + FeSiO3
CaSiO3 dan FeSiO3 yang terbentukakanmembentukterak yang mengapungkeatas. Setelahterakinidikeluarkan, ditiupkanlagiudarakedalamtanur yang akanmengubah Cu2S menjadi Cu2O. Kemudian Cu2O yang terbentuksegeraakanmereduksi Cu2S yang lain membentuktembaga.
2Cu2S + 3 O2 2Cu2O + 2SO2
2Cu2O + Cu2S 6Cu + SO2
Dari proses di atasdiperolehtembagatakmurnibatangan. Pemurnianselanjutnyadilakukandenganelektrolisis yang dapatmenghasilkantembaga 99,95%. Kotoranpadaanodamengandung Ag, Au, dan Pt.
c. Sifat-sifat :
- Tembagamurniberwarnakuningkemerahan, relatiflunak, mudahdibengkokkan, dapatdibuatlembaran-lembaran tipis, sertapenghantarpanasdanlistrik yang baik
- Memilikisifatumumlogam
- Tergolonglogam yang kurangaktif
¨ Penghantar (kabel) listrikdankomponenelektronika
¨ Peralatanrumahtangga
¨ Paduanlogam/aliase :Kuningan (60-82%Cu & 18-40%Zn), Perunggu (70-95%Cu, 1-25%Zn & 1-18% Sn), Perunggualuminium (90-98%Cu, 2-8%Al), Perak Jerman (50-60% Cu, 20% Zn, 20-25% Ni)
¨ Selongsongpelurudankomponenpersenjataan yang lain
¨ Dalampersenyawaannya, terusi/ blue vitriol CuSO4.5H2O, digunakanuntukmembunuhjamur (sebagaifungisida)
Perak (Ag)
Sejarah
Kata Latin untukperakadalah Argentum.Perak telahdikenalsejakzamankuno.Hal inidisebutkandalamKejadian.Pembuanganterak di Asia Kecil dan di pulau-pulau di Laut Aegean menunjukkanbahwamanusiabelajaruntukperakterpisahdarimemimpinpadaawal 3000 SM
Sumber
Perak terjadi native danbijihsepertiargentit (Ag 2 S) dantandukperak (AgCl); timah ,timah-seng, tembaga , emas, bijihtembaga-nikeldanmerupakansumberutama. Meksiko, Kanada, Peru, danAmerikaSerikatadalahprodusenutamaperak di belahanbumibarat.Sebagianbesarditemukandalamkeadaanbebassebagaibutiran yang biasanyatercampurdenganemasdantembaga.
Produksi
v Perak jugapulihselamapemurnianelektrolitdaritembaga . Perak haluskomersialmengandungsetidaknya 99,9% perak. Kemurnian 99,999% + tersediasecarakomersial.
v Produksiperakpadaumumnyadiperolehsebagaihasilsampinganpadapengolahanlogam lain.
Pengolahanperakdaribijihnyaseringdilakukandengan proses yang disebuthidrometallurgi, yaitupemisahansuatulogamdaricampurannyadenganmelarutkannyadalam air sebagaisenyawakomplekskemudianmengendapkannyasebagaiunsurbebasdengansuatureduktor.
Denganadanyaudara, perakdansemuasenyawaperakdapatlarutdalamsianidalogam alkali sebagai ion Ag(CN)2– : disianoargetat (I)
Contoh :
4 Ag(s) + 8CN–(aq) + O2 (g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2–(aq) + 4OH–(aq)
4 Ag(s) + 8CN–(aq) + O2 (g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2–(aq) + 2 S(s) + 4OH–(aq)
AgCl(s) + 2CN–(aq) Ag(CN)2–(aq) + Cl–(aq)
Perak kemudiandibebaskandenganmenambahkansengataualuminiumsebagaireduktor
2Ag(CN)2–(aq) + Zn(s) 2 Ag(s) + Zn(CN)4–(aq)
Sifat-sifat :
SifatFisikadan Kimia
- Atom Nomor: 47
- Atom Simbol: Ag
- Atom Berat: 107.868
- ElektronKonfigurasi: [Kr] 5s 1 4d 10
- Atom Radius: 203 am
- Melting Point: 961,78 ° C
- TitikDidih: 2155 ° C
- OksidasiSerikat: 1
- Perak murniberwarnaputihdansangatmengilap
- Penghantarlistrik yang sangatbaik (Dayahantarlistrikperakjauhlebihbaikdibandingkantembagakarenahambatanjenisperakjauhlebihkecildibandingkantembaga. Akan tetapi, tembagalebihbanyakdigunakansebabperaklebihmahaldaripadatembaga)
- Tahankorosi, danmudahditempa
- Logam yang tidakreaktifdantidakteroksidasiolehoksigen di udara
Kegunaan Perak dalamKehidupan
- Mata uang, medali, perhiasan, barangkerajinan
- Fotografi (Senyawaperak, yaituAgBrdanAgI, digunakanuntukmembuat film fotodankertasfotokarenamudahdiuraikanolehcahaya).
Endapanperakmenghitamkan film sehinggamenghasilkan film negatif
- Bahanpenambalgigi
- Industripenyepuhan (elektroplating). Logam yang akandisepuhdigunakansebagaikatode (kutubnegatif) danperaksebagai anode (kutubpositif), sedangkanelektrolit yang digunakanadalah Na[Ag(CN)2]
- Cat Perak
- Anti bakteri
- Pembuatancerminperak
Perak sudahtersediasecarakomersialsehinggatidakbiasanyadiperlukanuntukmempersiapkanperak di laboratorium.Namunpembentukanlogamperakmungkindidemonstrasikandalamreaksimemuaskan di manalogamtembagadicelupkankedalamlarutanperaknitrat, AgNO 3.
Emas (Au)
(Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin: aurum). Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: ‘aurum’) dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, “malleable”, dan “ductile”. Emas yang terdapat di alam umumnya berupa butiran-butiran halus bersama tembaga, perak dan kadang bersama logam-logam golongan platina. Hal ini dimungkinkan kemiripan sifat dari unsur-unsur tersebut. Selain itu emas sering diperoleh dalam bentuk senyawaan sebagai mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas : [Xe] 4f14 5d10 6s1
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Sifat dan kegunaan emas
Emas sejak diketahui hingga saat ini selalu dinilai sebagai barang berharga. Berdasarkan peraturan pemerintahan bahan galian emas termasuk golongan logam vital bersama perak dan platina.Emas dalam keadaan murni merupakan suatu logam yang sangat lunak. Untuk mengatasi ini maka emas dicampur dengan logam-logam lain. Umumnya logam yang ditambahkan adalah tembaga dan perak. Emas yang berwarna merah mengandung tembaga sedangkan emas putih mengandung paladium dan nikel. Paduan antara suatu logam dengan unsur logam atau nonlogam disebut alloi.
Kemurnian emas dinyatakan dengan karat. Bilangan karat menunjukan bagian emas yang terdapat di dalam paduan logam. Emas 24 karat adalah 100% emas murni tanpa bahan tambahan. Sedangkan emas 18 karat artinya didalam emas tersebut terdapat 18/24 emas murni atau dalam emas tersebut terdapat 75% emas murni. Sisa dari 75% adalah jumlah bahan yang ditambahkan.
Emas yang biasa dijual dipasaran kualitasnya sangat tergantung pada perusahaan yang memproduksinya. Terutama untuk emas-emas yang diperoleh dengan cara pelapisan atau yang disebut penyepuhan. Hal ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana cincin atau gelang emas yang kilaunya memudar. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya membeli emas atau gelang dari tempat atau perusahaan yang dipercaya, walaupun harganya sedikit lebih mahal.
Berikut beberapa sifat dan pemakaian emas:
1. Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
2. Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.
3. Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70% emas dan 30% paladium.
4. Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker. 198Audenganparuhwaktuselama 2.7 haridandigunakanuntukterapikankerdanpenyakitlainnya. Disodium aurothiomalatediberikanmelaluilewatotot (intramuscularly) sebagaiterapi arthritis.
5. Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui. (perawatan kecantikan)
6. Mata Uang
7. Perhiasan (Emasmurniterlalulunaksehinggadicampurdengantembagaatauperakataulogamlain). Emaskuningatauemasmerahdibuatdengandicampurtembaga, emasputihmengandungpaladium, nikel, atauseng.
8. Sebagaijaminanmoneter
9. Senyawaemas yang paling banyakadalahauric chloridedanchlorauric acid, yang terakhirbanyakdigunakandalambidangfotografiuntukmembuattintadanbayanganperak.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
|
Padat | |
|
+1 dan +3 | |
|
18,3 g/cm3 | |
|
2809 °C | |
|
1064,18 °C | |
|
kubus pusat mukastruktur kristal emas |
Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)
Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Emas (I) Oksida, Au2O adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi +1. Seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan :
3 Au+(aq)―→ 2 Au(s) +Au3+(aq)
Salah satu senyawa emas yang paling umum dikenal yaitu emas (III) klorida, AuCl3, dapat dibuat langsung denga mereaksikan kedua unsur bersama menurut persamaan :
2 Au(s) + 3 Cl2(g) ―→ 2 AuCl3 (S)
Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroklorida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat(III), [AuCl4]–, suatu ion yang merupakan salah satu kompenen dalam “emas cair” yaitu suaru campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas bila dipanaskan.
PengolahanBijiEmas
Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu
1. Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilanukuran, pinggilingan, amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.
2. Cara mekanik. Cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah yang masih menempel pada emas.
PENGOLAHAN BIJIH EMAS SECARAKIMIA
Bijih emas yang diperoleh berupa batuan yang sangat besar sehingga perlu dilakukan pengecilan. Setelah bijih emas dikecilkan dilanjutkan pada tahap penggilingan. Pada tahap ini biasanya dilakukan dengan sebuah alat yang disebut ballmill. Ballmill merupakan suatu penggiling dengan bola-bola besi dengan ukuran tertentu. bijih emas yang diperoleh dimasukan kemudian digiling sampai halus sehingga emas terlepas dari tanah. Setelah emas terlepas dari ikatannya dilanjutkan dengan proses pengayakan. Proses pengayakan didasarkan pada perbedaan massa jenis. Dimana emas yang memiliki massa jenis lebih besar dari tanah berada dibagian bawah, sedangkan tanah berada dibagian atas sehingga dapat dibuang.
Gambar ballmill
Hasil pengayakan ditambah air kemudian dialirkan di atas lembaran tembaga yang bagian atasnya telah diberi Hg. Aliran air menyebabkan butiran emas dan perak atau logam-logam lain melekat pada raksa sedangkan air, tanah dan kotoran-kotoran yang lain terus mengalir. Campuran emas, perak maupun logam lain ini disebut amalgam. Amalgam yang terbentuk dikumpulkan pada saat-saat tertentu untuk proses selanjutnya sedangkan Hg yang tidak ada amalgam dikembalikan untuk digunakan kembali. Hg ini masih mengandung emas dan perak yang dapat dimurnikan dengan proses sianidasi.
Amalgam yang terbentuk selanjutnya dilakukan proses penyulingan. Proses penyulingan ini bertujuan memisahkan emas, perak atau logam-logam lain dari raksa. Raksa yang bersifat volatil dengan titik didih 37 °C sedangkan amalgam memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni sekitar 1000 °C. Melalui penyulingan ini raksa dapat diperoleh kembali setelah mengalami pengembunan pada kondensor. Residu yang diperoleh dari penyulingan masih mengadung emas yang dapat dimurnikan dengan proses elektrolisis.
PRINSIP-PRINSIP PEMURNIAN
Prosessianidasi dilakukan menggunakan larutan NaCN encer. Bahan yang akan diolah dapat berupa bijih emas yang telah digiling atau Hg dari proses amalgamasi. Proses ini didasarkan pada sifat emas dan perak yang dapat larut dalam garam sianida dengan adanya oksigen. Larutan yang terbentuk kemudian ditambahkan serbuk seng untuk mengendapkan emas dan perak. Proses penambahan seng ini disebut proses Merill Crowe. Berikut adalah reaksi yang terjadi dari setiap proses:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
NaAg(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Ag(s)
NaAu(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Au(s)
Sebenarnya selain seng aluminumpun dapat digunakan untuk mengendapkan emas dan perak namun harganya relatif lebih mahal, sehingga pengendapan lebih sering digunakan seng. Selain aluminium logam alkali dan alkali tahan misalnya natrium dan magnesium dapat pula digunakan untuk mengendapkan emas dan perak, namun larutan dari proses sianidasi mengandung air dalam jumlah yang cukup banyak, maka akan terjadi reaksi yang hebat apabila ditambahkan logam alkali maupun logam alkali tanah.
Pengendapan yang terbentuk berkaitan dengan deretvolta atau deret atau urutankereaktifanlogam, dimana logam-logam yang berada disebelah kiri dapat mereduksi (mengantikan) logam-logam yang ada disebelah kanannya dalam senyawaannya. Deretvoltaatauderetkereaktifanlogamadalah sebagai berikut:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Ni Co Sn Pb H Cu Hg Ag Pt Au |
Pada tahap ini emas yang diperoleh dilarutkan lagi dalam NaCN kemudian dielektrolisis, reaksi yang terjadi pada tahap pelarutan adalah sebagai berikut:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Pada proses elektrolisis digunakan emas murni sebagai anoda dan emas kotor sebagai katoda. Selama proses elektrolisis berlangsung ion-ion emas akan bergerak menuju anoda kemudian mengendap pada batangan emas murni yang digunakan sebagia anoda. Reaksi yang terjadi pada tahap elektrolisis adalah sebagai berikut:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Produk yang diperoleh dari proses elektrolisis, emas dan perak masih bersatu sehingga perlu dilakukan elektrolisis berlanjut untuk memisahkan emas dan perak. Pemisahan emas dan perak dapat dilakukan melalui dua tahap.
Tahappertama: campuran emas dan perak dimasukan ke dalam kain kanvas. Kain kanvas ini bertindak sebagai pembungkus sekaligus sebagai anoda pada proses elektrolisis. Katoda digunakan perak murni sedangkan elektrolitnya digunakan perak nitrat encer yang telah diasamkan dengan asam nitrat. Selama proses elektrolisis berlangsung perak pada anoda akan larut dalam dalam elektrolit dan bergerak menuju katoda. Pada katoda ion Ag2+ direduksi menjadi padatan Ag yang akan melekat pada katoda. Padatan perak yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian dicetak. Perak yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian 99,9%. Berikut reaksi yang terjadi di ruang katoda dan anoda:
Katoda : Ag2+ + 2e ―→ Ag
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(l) + 4H+(l) + 4e
Dari proses elektrolisis di atas emas tidak ikut melarut karena emas menempati urutan paling rendah dalam seri elektrokimia. Emas yang diperoleh dari proses elektrolisi perak di atas belum dalam keadaan murni karena masih mengandung sedikit perak. Untuk memperoleh emas murni maka dilakukan elektrolisis pada tahap kedua.
Tahapkedua: pada tahap ini emas yang diperoleh dari proses elektrolisis perak di atas dijadikan sebagai anoda, katoda menggunakan emas murni sedangkan yang bertindak sebagai elektrolit adalah larutan aurik klorida (AuCl3) yang telah diasamkan dengan asam klorida. Selama proses elektrolisis berlangsung emas dari anoda, larut dalam elektrolit membentuk ion Au3+ yang bergerak menuju katoda. Pada katoda ion Au3+ direduksi menjadi padatan emas yang akan melekat pada katoda. Emas yang terbentuk diambil secara periodik, dicuci kemudian dicetak. Emas yang diperoleh melalui cara ini mempunyai kemurnian 99,95%. Berikut rekasi yang terjadi di ruang katoda dan anoda:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Pada proses elektrolisis perak yang masih terkandung dalam emas ikut larut dalam elektrolit tetapi akan segera bereaksi dengan klorida dari elektrolit membentuk padatan AgCl yang dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
artikel ini disalin lengkap dari: https://ayu4ict.wordpress.com/2012/12/02/unsur-tembaga-emas-dan-perak/
halaman utama website: https://ayu4ict.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment