Manusia pada
dasarnya selalu ingin tahu. Sejak zaman dahulu manusia telah berusaha
mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta
dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dari fakta-fakta yang ditemukan dan dikumpulkan kemudian disusun menjadi
dasar teori. Teori tersebut digunakan untuk memahami gejala-gejala alam dan
kemasyarakatan yang lain.
A. Metode Tradisional (Cara
Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan)
Cara kuno
atau tradisional digunakan untuk memperoleh pengetahuan sebelum ditemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Beberapa cara
kuno ini adalah:
1. Cara Coba-coba
(Trial and Error)
Cara ini
digunakan sebelum ditemukannya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban. Jika ada masalah atau persoalan, maka seseorang akan berupaya
memecahkan masalah tersebut dengan coba-coba saja. Jika berhasil maka
kemungkinan besar akan diulangi lagi, tetapi jika tidak berhasil maka akan
dicari cara yang lain hingga masalah itu terpecahkan, walaupun mungkin pada
percobaan kelima baru terselesaikan. Oleh karena itu cara ini disebut dengan
metode trial (coba) dan error (gagal atau salah).
Metode ini
telah digunakan oleh manusia dalam waktu yang relatif lama untuk menyelesaikan
berbagai persoalan hidup, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui
suatu cara yang terstruktur untuk mengatasi masalahnya.
Salah satu
contoh dari refleksi metode ini adalah ditemukannya kina sebagai obat malaria.
Seorang yang menderita malaria dulu sebelum ditemukannya obat mencoba berbagai
kemungkinan untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, tetapi selalu gagal. Pada
suatu hari, saat ia menjelajahi hutan untuk mencari obat, ia haus dan meminum
air parit yang jernih namun terasa sangat pahit. Anehnya, setelah minum air itu
beberapa waktu kemudian ia merasa baikan dan sembuh. Akhirnya ia melakukan
penyelidikan tentang air parit tersebut dan menemukan pohon kina yang tumbang
terendam ke dalam parit tersebut. Ia mengambil kesimpulan bahwa kulit kayu kina
dapat dijadikan sebagai obat malaria.
2. Cara Kekuasaan dan
Otoritas
Dari sejarah
diketahui bahwa kekuasaan raja adalah mutlak, sehingga apa pun yang keluar dari
mulut raja adalah kebenaran yang mutlak dan harus diterima oleh masyarakat atau
rakyatnya. Pada saat gereja mempunyai otoritas yang mutlak di Eropa, ada suatu
pendapat bahwa dunia itu datar, bukan bulat seperti teori yang kita anut
sekarang ini. Pendapat ini harus diterima oleh masyarakat waktu itu, kalau
tidak maka akan dihukum.
3. Berdasarkan
Pengalaman Pribadi
Satu pepatah
mengatakan pengalaman adalah guru terbaik. Pepatah ini bermaksud bahwa
pengalaman itu adalah satu sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu, pengalaman
pribadi pun digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
Contohnya
adalah saat seseorang demam, kemudian dia minum air daun pepaya kemudian
sembuh. Maka kemudian saat dia menderita demam lagi, ia akan mengulangi minum
air daun pepaya tersebut dengan maksud agar demamnya sembuh. Bahkan mungkin ia
akan menyebarkan pengetahuannya bahwa air daun pepaya dapat menyembuhkan demam.
Semua
pengalaman pribadi dapat menjadi sumber pengetahuan, namun tidak semua orang
dapat menarik kesimpulan yang benar dari pengalamannya. Dibutuhkan kemampuan
berpikir kritis dan logis untuk dapat menarik kesimpulan yang benar.
4. Melalui Berpikir
Sejalan
dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut
berkembang. Dalam memperoleh pengetahuan manusia menggunakan jalan pikirannya
baik melalui induksi ataupun deduksi.
Induksi dan
deduksi pada dasarnya merupakan cara berpikir secara tidak langsung melalui
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga
dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan khusus ke umum dinamakan induksi. Sedangkan jika
penarikan kesimpulan dari umum ke khusus maka dinamakan deduksi.
B. Metode Modern (Cara Modern dalam
Memperoleh Pengetahuan)
Cara modern
dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini
disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi
penelitian (research methodology).
Cara ini
mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Ia adalah tokoh yang
mengembangkan metode berpikir induktif. Mula-mula ia mengadakan pengamatan
langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil
pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan serta ditarik kesimpulan umum.
Metode berpikir induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dilanjutkan
oleh Deobold van Dallen. Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh menarik
kesimpulan dilakukan dengan observasi langsung dan membuat catatan-catatan
terhadap semua fakta yang berhubungan dengan objek yang diamati. Pencatatan ini
mencakup tiga hal pokok, yakni:
- Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
- Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
- Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
artikel ini disalin lengkap dari: http://softilmu.blogspot.co.id/2015/12/metode-penelitian-cara-dapat-pengetahuan.html
halaman utama website: http://softilmu.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment