Kultur jaringan merupakan suatu
metode perbanyakan tanaman yang dilakukan secara vegetatif, yakni
membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat yang
identik dengan induknya. Di dalam kultur jaringan, bagian tumbuhan yang sering
digunakan untuk diisolasi sehingga bagian-bagian tersebut menjadi bagian yang
dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap ialah
protoplasma, sel, serta jaringan atau organ serba steril. Agar bagian-bagian
tersebut menjadi sesuai harapan, maka bagian-bagian tersebut harus ditumbuhkan
pada media buatan yang steril, dalam botol steril, dan kondisi yang aseptik.
PRINSIP
KULTUR JARINGAN
Dalam upaya memperbanyak tanaman yang identik
dengan induknya, teknik kultur jaringan mengadopsi prinsip perkembangbiakan
vegetatif secara aseptik. Maksudnya secara aseptik ialah, teknik ini dilakukan
pada tempat yang steril seperti tabung kultur dengan media dan kondisi tertentu
yang kemudian di pindahkan ke lingkungan hidup luar apabila telah tumbuh secara
lengkap. Teori yang mendasari teknik ini ialah teori sel oleh Schwann dan Schleiden tentang sifat toripotensi sel, yaitu setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan infomasi genetik dan
perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman
utuh jika kondisinya sesuai.
Dapat disimpulkan bahwasanya, semua organisme
baru yang behasil ditumbuhkan dengan teknik kultur jaringan akan memiliki sifat
yang sama persis dengan sifat induknya.
TIPE
KULTUR JARINGAN
Istilah kultur jaringan merupakan sebutan umum
bagi semua proses perkembangbiakan tanaman secara vegetatif dan bersifat
aseptik yang memanfaatkan botol/wadah yang tembus cahaya. Dalam pelaksanaanya,
terdapat beberapa teknik kultur ini, diantaranya:
a. Kultur Haploid
Kultur haploid merupakan kultur yang
memanfaatkan bagian reproduksi dari tanaman sebagai eksplannya, seperti kepala
sari, tepung sari, , ovule, dan lainnya sehingga dapat dihasilkan tanaman
haploid.
b. Kultur Protoplasma
Kultur ini memanfaatkan sel yang telah dilepas
bagian dinding selnya karena enzim sebagai eksplannya. Kultur ini dilakukan
biasanya untuk kepentingan hibridisasi somatik atau fusi sel soma.
c. Kultur Suspensi
Pada kultur suspensi, yang dijadikan eksplan
biasanya kalus atau jaringan meristem dalam bentuk sel ataupun agregat. Teknik
ini biasanya menggunakan meda cair dengan pengocokan terus menerus menggunakan
shaker.
d. Kultur Kalus
Kultur kalus merupakan teknik kultur yang
eksplannya memanfaatkan sekumpulan sel, misalnya jaringan parenkim.
e. Kultur Organ
Kultur organ memanfaatkan bagian tertentu dari
tanaman seperti akar, pucuk tangkai
daun, helaian daun, bunga, buah muda, buku batang, dan lainnya sebagai eksplan.
f. Kultur Biji
Kultur
biji merupakan teknik kultur dengan eksplan berupa biji atau seeding.
METODE
KULTUR JARINGAN
Teknik kultur jaringan dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Macam –macam metode ini dapat ditinjau dari macam media tanam,
bahan atau eksplan yang dipakai, serta
cara pemeliharaan.
Berdasarkan macam media tanam yang digunakan,
metode kultur dapat dibedakan menjadi:
a. Metode Padat (Solid Method)
Metode padat merupakan
teknik kultur yang memanfaatkan media padat. Media padat merupakan merupakan
media yang mengandung semua komponen kimia yang dibutuhkan oleh tanaman yang
kemudian dipadatkan dengan menambahkan zat pemadat. Zat tersebut dapat berupa
agar-agar batangan, bubuk, atau kemasan kaleng yang biasanya digunakan untuk
media padat pada kultur jaringan. Metode pada banyak digunakan untuk teknik
kloning, menumbuhkan protoplasma setelah diisolasikan, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui media yang
terlalu padat dapat menyebabkan akar sukar tumbuh sebab akar sulit menembus ke
dalam media sehingga proses kultur cenderung gagal.
b. Metode Cair (Liquid Method)
Metode cair merupakan teknik kultur yang
memanfaatkan media cair. Media cair ini biasa berupa larutan nutrien tanpa
memerlukan zat pemadat. Pembuatan media ini lebih cepat, namun kurang praktis
karena apabila terlalu cair akan menyulitkan pertumbuhan eksplan menjadi kalus
sehingga keberhasilan sangat minim. Pertumbuhan terssebut tidak terjadi karena
eksplan cenderung tenggelanm. Oleh seba itu, metode cair biasanya hanya
digunakan pada eksplan seperti suspensi sel.
Jika ditinjau berdasarkan bahan atau eksplan yang
dipakai, metode kultur dibedakan menjadi:
- Kultur Meristem
- Kultur Antera
- Kultur Endosperma
- Kultur suspensi sel
- Kultur protoplasma
- Kultur spora, dan lain sebagainya
Cara Pemeliharaan
Agar eksplan yang ditanam dapat tumbuh dapat
tumbuh menjadi kalus dan kemudiaan menjadi planlet dibutuhkan pemeliharaan yang
rutin dan tepat. Dalam artian, ketika eksplan sudah waktunya dipindahkan maka
harus segera dipindahkan ke lingkungan hidup luar, jika tidak pertumbuhan
eksplan dapat terhenti atau mengalami browing (tekontaminasi jamur atau
bakteri).
TAHAPAN
KULTUR JARINGAN
Dalam membantu proses replikasi tanaman dalam
jumlah banyak dengan teknik kultur jaringan harus melalui serangkaian proses
ataupun tahapan. Adapun tahapan-tahapan kultur jaringan, meliputi:
1. Pembuatan Media
Media merupakan faktor penting dalam teknik
kultur jaingan. Media dapat berupa vitamin, garam mineral, maupun hormon. Media
yang akan digunakan biasanya harus steril, sehingga sebelum proses kultur
dilakukan, media ditempatkan di tabung reaksi dan dipanaskan dengan autoklaf.
Media yang diambil harus dipersiapkan di greenhouse agar bebas kontaminan jika
dikultur nanti.
2. Inisiasi
Proses pengambilan eksplan dari bagian tanaman
yang akan dikultur serta inisiasi pertumbuhan baru disebut inisiasi. Sumber
eksplan yang harus jelas jenis, spesies, varietas, serta bebas hama dan
penyakit. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk keberlangsungan teknik ini
adalah tunas. Setelah eksplan dipersiapkan, eksplan tersebut dikultur dengan
harapan akan menginisasi pertumbuhan baru sehingga memungkinkan pemilihan
bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat untuk perbanyakan tanaman pada tahap
berikutnya.
3. Sterilisasi
Sterilisasi sangat penting dalam kultur
jaringan. Setiap proses yang dilakukan harus di tempat yang steril, yakni di
laminar flow dan menggunakan alat-alat yang steril. Peralatan yang akan
digunakan biasanya lebih dulu disterilisasi dengan menyemprotkan etanol. Selain
itu, orang yang melakukan teknik kultur juga harus dalam keadaan steril.
4. Multiplikasi
Multiplikasi merupakan kegiatan memperbanyak
calon tanaman baru dengan menanam eksplan yang telah dipilih pada media. Untuk
mencegah gagal tumbuhnya eksplan proses ini sebaiknya dilakukan pada laminar
flow.
5. Pengakaran
Pengakaran merupakan tahapan setelah
multiplikasi, fase dimana eksplan membentuk akar dan pucuk tanaman baru yang
cukup kuat sehingga dapat bertahan hidup ketika dipindahkan dari lingkungan
hidup in vitro ke lingkungan luar. Peristiwa ini menandakan bahwa proses kultur
berjalan dengan baik.
6. Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan tahapan memindahkan
eksplan ke lingkungan luar dari lingkungan hidup in vitro. Pemindahan dilakukan
secara hati-hati dan bertahap, yakni
dengan memberikan sungkup. Sungkup akan dilepaskan jika tanaman baru hasil kultur
sudah dapat berdaptasi dengan lingkungannya. Agar tanaman baru tersebut dapat
tumbuh sesuai harapan, harus dilakukan pemeliharaan yang prinsipnya cenderung
serupa dengan pemiliharaan tanaman generatif.
MANFAAT
KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan memberikan begitu banyak
manfaat terutama dalam replikasi tanaman yang identik dengan sel induk dalam
jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Namun selain peran tersebut,
kultur jaringan juga memiliki beberapa manfaat lainnya, diantaranya:
- Menghasilkan tanaman baru yang lebih unggul
- Menghasilkan tanaman baru yang bebas virus
- Melestarirkan plasma induk
- Pengadaan tanaman baru tidak bergantung pada musim
- Pengadaan tanaman baru dalam jumlah banyak dapat dilakukan dalam waktu singkat
- Biaya pengangkutan tanaman baru biasanya lebih murah dan mudah
artikel ini disalin lengkap dari: http://softilmu.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-metode-dan-manfaat-kultur.html
halaman utama website: http://softilmu.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment