Metode gravitasi merupakan metode
penyelidikan dalam geofisika yang didasarkan pada variasi medan
gravitasi di permukaan bumi. Dalam metoda ini yang dipelajari adalah
variasi gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan,
sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan gravitasi
dari suatu titik pengamatan terhadap titik pengamatan lainnya (Kirbani,
2001).
- Teori Dasar Gravitasi
Teori gravitasi didasarkan pada hukum
Newton tentang gravitasi. Hukum gravitasi Newton yang menyatakan bahwa
gaya tarik menarik antara dua buah benda adalah sebanding dengan massa
kedua benda tersebut dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara
pusat massa kedua benda tersebut (Kirbani, 2001). Dalam teori, nilai
gravitasi bumi besarnya sama diseluruh permukaan bumi. Dalam
kenyataannya nilai gravitasi bervariasi disetiap tempat karena bentuk
bumi pepat akibat rotasi bumi, bentuk topografi permukaan bumi yang
tidak teratur serta distribusi massa yang bervariasi terutama didekat
permukaan. Pengukuran gaya berat dilakukan dengan cara “looping”,
dimulai dari pengukuran di titik pangkal (referensi) dilanjutkan
pengukuran ke titik-titik yang ada di lapangan kemudian kembali lagi ke
titik-titik tersebut hingga berakhir di titik referensi (Pos PGA). Cara
ini dimaksudkan untuk mereduksi efek apungan (drift) dari gravitymeter.
Koreksi apungan itu disebabkan oleh sifat alat itu sendiri yang
perubahannya dianggap linier terhadap waktu untuk jangka pendek
(beberapa jam), sehingga dengan pengukuran looping ini kesalahan apungan
bisa dikoreksi. Data yang perlu dicatat dalam survei gravity ini adalah
skala hasil pembacaan gravitymeter, waktu pada saat pembacaan skala,
dan diskripsi titik lokasi yang meliputi nama desa, jalan, koordinat dan
elevasi titik secara kasar. Pengukuran yang terbaca pada gravitymeter
masih berupa harga skala bacaan dengan harga bacaan dalam satuan miligal
(1 gal = 1cm/s2).
- Koreksi Data Gravitasi
1. Konversi Skala Pembacaan
Harga pembacaan alat gravimeter yang
diperoleh dalam suatu pengukuran adalah dalam besaran skala, yang harus
dikonversikan kenilai satuan percepatan gravitasi (dalam satuan
miliGal). Perumusan yang digunakan meakukan konversi skala pembacaan
adalah
mGal = [{(bacaan-counter) x faktor interval}+ mGal]xCCF (Hadipandoyo, 2004).
2. Koreksi Tidal
Untuk menghilangkan perubahan nilai
gravitasi akibat pengaruh benda-benda langit khususnya matahari dan
bulan, maka data hasil pengukuran perlu dikenakan koreksi pasang surut
bumi (Longman, 1959)
3. Koreksi Drift
Koreksi drift ini ditentukan dengan
anggapan bahwa perubahan drift ini linear terhadap waktu, sehingga dalam
suatu lintasan pengukuran setiap gambar di atas
4. Koreksi Lintang
Bentuk bumi tidak bulat sempurna namun
berbentuk sferoid dengan pepat pada kedua kutubnya sehingga besar harga
gravitasi di kutub dan di khatulistiwa tidak sama. Akibat adanya
perbedaan ini, koreksi lintang sangat mempengaruhi besar gravitasi di
suatu daerah.
5. Koreksi Udara Bebas (Free Air Surface/FAC)
Dasar dari koreksi ini adalah bahwa
diperlukannya kompensasi bagi berkurangnya nilai gravitasi, yang
disebabkan karena jaraknya yang semakin jauh dari geoid. Untuk hasil
pengukuran gravitasi di laut dapat langsung dibandingkan dengan nilai
gravitasi normal (gn) karena bidang geoid bersesuaian dengan
permukaan laut. Pengukuran gravitasi di daratan harus dikenkanan koreksi
akibat ketinggian tempat yang berada di bawah atau di atas permukaan
laut (Blakely, 1995).
6. Koreksi medan (Terrain Correction)
Kondisi topografi di sekitar titik
pengmatan kadang-kadang tidak beraturan, seperti adanya lembah atau
bukit yang juga mempengaruhi percepatan gravitasi di titik pengamatan.
Adanya bukit akan mempunyai efek memperkecil percepatan gravitasi.
Karena itu koreksi terrain untuk bukit ini harus ditambahkan batuan
(dalam Bouguer slab), yang berarti bahwa adanya lembah di ekitar
titik pengamatan dianggap memepunyai massa batuan.Karena efek ini telah
terkurangkan pda saat koreksi Bouguer, maka koreksi terrain untuk lembah
harus ditambahkan untuk mengembalikan efek Bouguer tersebut. Secara
topografi dianggap dapat diambil bentuk silindris konsentris yang
terbagi atas zona-zona yang kompartemen dengan ketinggian yang
berbeda-beda.
7. Koreksi Bouger (bouger Correction)
Dalam koreksi udara bebas dan gaya berat
normal, massa batuan diantara titik amat dan bidang datum diabaikan.
Pada keadaan sebenarnya tentunya massa di bawah titik pengukuran harus
dipertimbangkan. Jadi koreksi Bouguer tergantung pada ketinggian titik
amat dari bidang datum dan rapat massa batuan antara titik amat dan
bidang amat. Koreksi Bouguer harganya berlawanan dengan koreksi udara
bebas, dikurangkan jika titik amat berada di atas bidang datum dan
ditambahkan jika titik amat berada di bawah bidang datum
Besarnya Koreksi Bouguer adalah :
Bc = 0,04193 ρ h mgal/m atau Bc = 0,01237 ρ h mgal/ft
Dimana ρ adalah rapat massa Bouguer dan h merupakan ketinggian titik pengukuran dari bidang sferoid.
artikel ini disalin lengkap dari: http://blog.ub.ac.id/vanino/2014/05/23/koreksi-data-pada-metode-gravity/
halaman utama website: http://blog.ub.ac.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment