Bajing dan Tupai adalah hewan yang berbeda,
meskipun banyak orang yang menganggapnya sebagai binatang yang sama.
Bajing dan Tupai memiliki perbedaan, Tupai sepintas mirip dengan bajing,
tetapi berbeda anatomi dan perilakunya. Tupai mempunyai moncong sangat
panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak
rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Dalam hal
makanannya pun berbeda. Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan
buah-buahan sedangkan Tupai merupakan binatang pemakan serangga.
Tupai
Tupai berbeda dengan Bajing.
Tupai merupakan mamalia kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali
dikelirukan dengan Bajing. Tupai banyak memangsa serangga, sehingga
dahulu dimasukkan ke dalam bangsa (ordo) Insectivora (pemakan serangga).
Ciri khas Tupai adalah mempunyai moncong sangat panjang pada bagian
muka yang terdapat mulut dan hidung.
- Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
- Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
- Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
- Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
- Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
- Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
- Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
- Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
- Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
- Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
- Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
- Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas:
Mamalia; Ordo: Scandentia: Famili: Tupaiidae dan Ptilocercidae.
Bajing
Bajing berbeda dengan Tupai.
Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya
tupai, bagian muka (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.
Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Berbeda dengan Tupai yang memakan serangga, Bajing
merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali
binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan
perkebunan buah. Mungkin lantaran dianggap binatang hama dan perusak ini
kemudian muncul istilah ‘bajingan’.
Bajing terdiri atas 51 genus dan 278 spesies (jenis). Beberapa jenis Bajing yang terdapat di Indonesia antara lain:
- Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
- Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
- Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
- Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
- Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
- Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
- Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
- Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
- Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
- Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
- Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
- Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
- Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
- Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
- Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
- Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
- Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
- Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
- Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
- Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
- Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
- Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
- Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
- Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
- Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
- Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
- Petaurista petaurista (Bajing Terbang Rakasasa Merah
halaman utama website: http://alamendah.org/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment