Setiap zat mengandung partikel-partikel terkecil yang menyusun zat
tersebut. Misalnya, butiran-butiran gula pasir yang terlihat oleh mata
kita bukanlah partikel-partikel terkecil dari gula pasir tersebut.
Partikel terkecil dari gula pasir tak dapat kita amati secara langsung
dengan mata bahkan dengan bantuan mikroskop paling canggih sekalipun.
Jadi, seperti apakah bentuk partikel terkecil suatu zat itu? Sampai saat
ini, para ahli ilmu pengetahuan alam belum ada yang mengetahuinya.
Namun, mereka telah berupaya mengembangkan beragam model dari bentuk partikel terkecil suatu zat berdasarkan data yang mereka kumpulkan.
Setiap zat yang berbeda mengandung komposisi partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, logam besi disusun oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun kalsium. Begitu banyak ragam partikel-partikel terkecil yang ada di alam sesuai dengan beragamnya zat yang ada di alam. Untuk mempermudah mempelajarinya, para ahli telah mengelompokkan partikel-partikel terkecil yang menyusun berbagai macam zat ke dalam tiga golongan, yaitu atom, molekul, dan ion. Tahukah kamu perbedaan di antara ketiganya?
(a) Berdasarkan teori atom Dalton, atom-atom dari unsur yang sama itu identik. Atom atom unsur X berbeda dengan atom-atom unsur Y.
(b) Molekul senyawa dihasilkan dari penggabungan atom unsur X dan Y dengan perbandingan 2 : 1
Atom karbon dan atom oksigen merupakan jenis atom yang berbeda sehingga untuk membedakannya, model atom- atom tersebut diberi warna atau besarnya dibedakan.
Bagian-bagian atom terdiri dari :
1. Inti atom terdiri dari proton (bermuatan positif) dan neutron (bermuatan netral).
2. Elektron, bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom.
Elektron yang mengelilingi inti atom terus bergerak sambil berpitar pada sumbunya. Elektron-elektron bisa berputar dan bergerak karena adanya pemanasan, adanya medan listrik dan medan magnet. Elektron-elektron yang bergerak dapat meninggalkan atom. Elektron yang keluar dari sutu atom dapat masuk ke atom lainnya. Akibatnya atom yang kehilangan elektron akan menjadi atom yang bermuatan listrik positif karena jumlah proton menjadi lebih besar daripada jumlah elektronnya, sedangkan atom yang kedatangan elektron menjadi atom yang bermuatan listrik negatif karena jumlah elektronnya melebihi protonnya.
Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+). Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fluorida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfida (S2–). Dari unsur golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA tidak membentuk ion.
Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur(monoatom), terdapat pula ion yang berasal dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua (SO4 2–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu(NH4+), dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH–).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listriknetral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor.
Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari senyawa garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
artikel ini disalin lengkap dari: https://wiwituntarie.wordpress.com/2012/07/17/atom-dan-teori-atom/
halaman utama website: https://wiwituntarie.wordpress.com/
Namun, mereka telah berupaya mengembangkan beragam model dari bentuk partikel terkecil suatu zat berdasarkan data yang mereka kumpulkan.
Setiap zat yang berbeda mengandung komposisi partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, logam besi disusun oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun kalsium. Begitu banyak ragam partikel-partikel terkecil yang ada di alam sesuai dengan beragamnya zat yang ada di alam. Untuk mempermudah mempelajarinya, para ahli telah mengelompokkan partikel-partikel terkecil yang menyusun berbagai macam zat ke dalam tiga golongan, yaitu atom, molekul, dan ion. Tahukah kamu perbedaan di antara ketiganya?
- A. Atom
- Aristoteles, menyatakan bahwa materi bersifat diskontinyu artinya dapat dibelah secara terus-menerus.
- Demokritus dan Leukippos (463-370 SM), atom berasal dari kata atomos, a berarti tidak dan tomos terbelah. Jadi atom dapat diartikan tidak dapat dibelah, atau tidak dapat dibagi.
- John Dalton (1766-1844), mengemukakan teori atom dalam bukunya yang berjudul “New System of Chemical Philosophy” yang berisi :
- Zat terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan atom.
- Atom tidak dapat dibelah lagi menjadi partikel yang lebih kecil.
- Atom-atom dari suatu unsur mempunyai sifat dan massa yang sama.
- Unsur-unsur yang berbeda memiliki atom yang massanya berbeda pula.
- Pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya berlangsung melalui ikatan antar atom unsusr yang menyusun senyawa tersebut.
- JJ. Thomson (1856-1940), mengemukakan bahwa :
- Atom merupakan bola pejal yang tersusun dari proton (bermuatan positif) dan elektron (bermuatan negatif) dan tersebar merata di seluruh atom.
- Jumlah muatan positif maupun negatif sama sehingga atom bermuatan netral.
- Elektron dapat berpindah sedangkan proton tidak dapat berpindah.
- Ernest Rutherford (1871-1937), mengemukakan bahwa :
- Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif.
- Inti atom bermuatan positif karena semua proton berkumpul dalam inti atom.
- Jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya sehingga atom bermuatan netral.
- Inti atom dan elektron saling tarik menarik dengan gaya inti yang sama sehingga elektron tetap berada dalam lintasannya.
- Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan tertentu dan tidak memancarkan energi.
- Lintasan tertentu ini disebut kulit atom.
- Dalam kulit-kulit atom, elektron berada pada tingkat energi tertentu (keadaan stasioner).
- Energi akan dipancarkan pada saat elektron berpindah dari satu kulit ke kulit yang lain.
- Niels Bohr (1913), mengemukakan bahwa :
(a) Berdasarkan teori atom Dalton, atom-atom dari unsur yang sama itu identik. Atom atom unsur X berbeda dengan atom-atom unsur Y.
(b) Molekul senyawa dihasilkan dari penggabungan atom unsur X dan Y dengan perbandingan 2 : 1
Atom karbon dan atom oksigen merupakan jenis atom yang berbeda sehingga untuk membedakannya, model atom- atom tersebut diberi warna atau besarnya dibedakan.
Bagian-bagian atom terdiri dari :
1. Inti atom terdiri dari proton (bermuatan positif) dan neutron (bermuatan netral).
2. Elektron, bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom.
- B. Ion
- Anion yaitu ion yang bermuatan listrik negatif, terbentuk jika suatu atom menangkap atau menerima elektron.
- Kation yaitu ion yang bermuatan listrik positif, terbentuk jika suatu atom melepas elektron.
Elektron yang mengelilingi inti atom terus bergerak sambil berpitar pada sumbunya. Elektron-elektron bisa berputar dan bergerak karena adanya pemanasan, adanya medan listrik dan medan magnet. Elektron-elektron yang bergerak dapat meninggalkan atom. Elektron yang keluar dari sutu atom dapat masuk ke atom lainnya. Akibatnya atom yang kehilangan elektron akan menjadi atom yang bermuatan listrik positif karena jumlah proton menjadi lebih besar daripada jumlah elektronnya, sedangkan atom yang kedatangan elektron menjadi atom yang bermuatan listrik negatif karena jumlah elektronnya melebihi protonnya.
Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+). Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fluorida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfida (S2–). Dari unsur golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA tidak membentuk ion.
Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur(monoatom), terdapat pula ion yang berasal dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua (SO4 2–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu(NH4+), dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH–).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listriknetral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor.
Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari senyawa garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
artikel ini disalin lengkap dari: https://wiwituntarie.wordpress.com/2012/07/17/atom-dan-teori-atom/
halaman utama website: https://wiwituntarie.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment