Siapapun yang tidak terbiasa dengan mahluk yang bernama Man of wars Portugis (Physalia physalis)
ini, kemungkinan akan mengira mereka adalah ubur-ubur. Mereka tidak
hanya bukan ubur-ubur, mereka bahkan bukan organisme tunggal. Man of
wars Portugis adalah siphonophore, yaitu hewan yang terdiri dari koloni
(kelompok) organisme yang bekerja sama. Sebagai contoh bayangkan saja
jika otak anda, perut anda, kedua tangan anda dan organ-organ anda
lainnya adalah mahluk mahluk tersendiri dan membentuk anda ... Ini
benar-benar Alien! :)
Man of wars Portugis terdiri dari empat polip yang terpisah. Ia mendapat namanya dari polip paling atas, bladder yang penuh dengan gas, atau pneumatophore, yang biasanya berada di atas permukaan air dan agak menyerupai kapal perang kuno dengan layar terkembang penuh. Man of wars Portugis juga dikenal dengan nama bluebottles untuk warna ungu-biru pneumatophores mereka.
Tentakel-tentakel adalah organisme kedua Man of wars. Sulur-sulur tipis yang panjang ini dapat mencapai panjang hingga 50 meter di bawah permukaan, meskipun rata-rata panjangnya hanya 10 meter. Mereka dipenuhi oleh racun nematocysts yang digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh ikan dan makhluk kecil lainnya. Bagi manusia, sengatan Man of wars luar biasa menyakitkan, tapi jarang mematikan. Namun berhati-hatilah, karena bahkan Man of wars yang telah mati dan terdampar di pantai dapat memberikan sengatan.
Otot pada tentakel-tentakel mereka menarik mangsa ke polip yang berisi gastrozooids atau organisme pencernaan. Polip keempat berisi organisme reproduksi.
Man of wars Portugis ditemukan (kadang-kadang dalam kelompok yang terdiri dari 1.000 atau lebih organisme), mengambang di perairan hangat di seluruh lautan di dunia. Mereka tidak memiliki sarana propulsi independen, baik untuk melayang pada arus atau menangkap angin dengan pneumatophores mereka. Untuk menghindari ancaman di permukaan, mereka dapat menurunkan kantong udara mereka dan menyelam dalam waktu singkat.
Seperti banyak siphonophore lainnya, Man of wars Portugis juga bioluminescent. mereka menggunakan sinar mereka baik untuk memikat mangsa maupun untuk membingungkan predator
Ada beberapa mahluk yang kebal terhadap racun nematocyst dari Man of wars Portugis. Salah satunya adalah ikan kecil Nomeus gronovii. Ikan ini justru hidup di antara tentakel dan bahkan mendapatkan snack dari sulur-sulur penyengat Man of wars Portugis.
Mahluk lainnya yang kebal terhadap sengatan Man of wars Portugis adalah genus siput laut Glaucus, seperti G. atlanticus dan G. marginatus. Mereka adalah predator dari Man of wars Portugis dan hebatnya lagi, siput laut ini menyisakan nematocysts atau sel penyengat dari portugis man of war untuk digunakan sebagai senjatanya sendiri. Hal ini seperti kalau anda memakan peluru, tapi anda dapat menembakkan peluru tersebut sewaktu waktu tanpa pistol. hanya melalui mulut anda ..
Man of wars Portugis terdiri dari empat polip yang terpisah. Ia mendapat namanya dari polip paling atas, bladder yang penuh dengan gas, atau pneumatophore, yang biasanya berada di atas permukaan air dan agak menyerupai kapal perang kuno dengan layar terkembang penuh. Man of wars Portugis juga dikenal dengan nama bluebottles untuk warna ungu-biru pneumatophores mereka.
Tentakel-tentakel adalah organisme kedua Man of wars. Sulur-sulur tipis yang panjang ini dapat mencapai panjang hingga 50 meter di bawah permukaan, meskipun rata-rata panjangnya hanya 10 meter. Mereka dipenuhi oleh racun nematocysts yang digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh ikan dan makhluk kecil lainnya. Bagi manusia, sengatan Man of wars luar biasa menyakitkan, tapi jarang mematikan. Namun berhati-hatilah, karena bahkan Man of wars yang telah mati dan terdampar di pantai dapat memberikan sengatan.
Otot pada tentakel-tentakel mereka menarik mangsa ke polip yang berisi gastrozooids atau organisme pencernaan. Polip keempat berisi organisme reproduksi.
Man of wars Portugis ditemukan (kadang-kadang dalam kelompok yang terdiri dari 1.000 atau lebih organisme), mengambang di perairan hangat di seluruh lautan di dunia. Mereka tidak memiliki sarana propulsi independen, baik untuk melayang pada arus atau menangkap angin dengan pneumatophores mereka. Untuk menghindari ancaman di permukaan, mereka dapat menurunkan kantong udara mereka dan menyelam dalam waktu singkat.
Seperti banyak siphonophore lainnya, Man of wars Portugis juga bioluminescent. mereka menggunakan sinar mereka baik untuk memikat mangsa maupun untuk membingungkan predator
Ada beberapa mahluk yang kebal terhadap racun nematocyst dari Man of wars Portugis. Salah satunya adalah ikan kecil Nomeus gronovii. Ikan ini justru hidup di antara tentakel dan bahkan mendapatkan snack dari sulur-sulur penyengat Man of wars Portugis.
Nomeus gronovii
Mahluk lainnya yang kebal terhadap sengatan Man of wars Portugis adalah genus siput laut Glaucus, seperti G. atlanticus dan G. marginatus. Mereka adalah predator dari Man of wars Portugis dan hebatnya lagi, siput laut ini menyisakan nematocysts atau sel penyengat dari portugis man of war untuk digunakan sebagai senjatanya sendiri. Hal ini seperti kalau anda memakan peluru, tapi anda dapat menembakkan peluru tersebut sewaktu waktu tanpa pistol. hanya melalui mulut anda ..
Glaucus atlanticus
No comments:
Post a Comment