Hiu berpasangan dengan ikan-ikan, ikan dengan udang, dan udang dengan
ketimun laut (sea cucumber) dan masih banyak lagi. Inilah contoh
hubungan simbiosis yang radikal dari kedalaman samudera di dunia.
artikel ini disalin lengkap dari: https://floradanfauna.wordpress.com/2011/01/08/7-keajaiban-hewan-di-lautan/
halaman utama website: https://floradanfauna.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
-
Udang “cleaning-service” Keliatannya bodoh, memanjat ke
mulut belut laut yang tajam untuk mencari sisa-sisa makanan.
Gambar-gambar di atas seperti melukiskan keberanian udang udang seaat
sebelum ajalnya tiba karena dilahap belut laut, tapi sesungguhnya semua
ini menunjukkan tradisi purba mereka yaitu bersih-bersih.
Lagipula udang ini sudah terbiasa mencari belut laut dan ikan-ikan untuk memakan parasit-parasit di mulut mereka: mereka berkumpul di “stasiun kebersihan” dalam jumlah yang banyak. Oh, ya, kalo Anda mencari dokter gigi alternatif, sepertinya mereka bahkan sanggup pula membersihkan mulut Anda.
-
Keluarga udang adalah salah satu yang lebih diuntungkan daripada
pasangannya dari hubungan simbiotik ini. Meski bukan parasit, tidak ada
untungya ditunggangi udang di punggungnya. Pembonceng-pembonceng ini
dapat ditemui di atas makhluk-makhluk yang lebih besar dan bergerak
lebih cepat termasuk nudibranchs dan ketimun laut (sea cucumber). Mereka
menggantung dan memunguti sisa-sisa makanan ketika tunggangan mereka
bergerak di dalam laut.

-
Pada gambar di bawah seekor ikan berbintik hidup bersama udang
bercangkang : kayak cerita binatang buat anak-anak. Keduanya menjalani
hidup bersama dan saling mengisi. Mereka menempati lubang bersama,
digali oleh udang dan dilindungi oleh ikannya.
Udang yang relatif tidak bisa melihat ini mempercayakan penglihatan tajam sang ikan pasangannya sebagai penjaganya dan memberi tanda padanya saat aman untuk bergerak. Ikan-ikan ini sebaliknya mengharapkan lubang yang digali oleh udang ini untuk dijadikan tempat berlindung dan istirahat yang nyaman.
-
Hiu sepertinya merupakan sekutu yang paling tidak disukai di lautan:
besar, cepat, ganas, dan predator yang kejam – lalu kenapa mereka
demikian toleran dengan ikan remore yang menggunakan perekat yang aneh
untuk menempel pada perut hiu.
Awalnya dianggap sebagai satu jenis hubungan commensalism – hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak saja – tapi belakangan diketahui bahwa remora tidak hanya memunguti sisa-sisa makanan hiu tapi juga membersihkan parasit-parasit dari tubuh sisi bawah hiu.
-
Kepiting boxing, hermit, dan jenis-jenis kepiting lainnya diketahui
berteman dengan keuntungan yang aneh pada bermacam-macam spesies
anemones laut bersengat. (anemones = invertebrata laut yang hidup
menempel di karang). Kepiting boxing (paling atas) bergantung pada
anemones dan memegang erat padanya, menjadikannya terlindungi dari
predator yang mengancam.
Beberapa kepiting hermit (bawah) memanggul anemones dan menempelkannya ke cangkangnya dengan tujuan menghalangi musuh-musuhnya. Hubungan ini berjalan dua arah: anemones dapat memperoleh banyak makanan karena berpindah-pindah tempat.
-
Ikan badut (clownfish) sepertinya menjadi satu-satunya spesies yang
tahan terhadap efek racun dari anemones laut, bergerak bebas di
dalamnya. Anemones akan melindungi ikan badut ini dan mereka akan
memakan sisa-sisa yang ditinggalkan ikan ini termasuk copepods, isopods
dan zooplankton. Ikan badut juga akan melindungi teritorinya dengan
ganas, menjaga anemones miliknya.

artikel ini disalin lengkap dari: https://floradanfauna.wordpress.com/2011/01/08/7-keajaiban-hewan-di-lautan/
halaman utama website: https://floradanfauna.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment