KLASIFIKASI IKAN TERBANG
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Ordo: Beloniformes
Family: Exocoetidae
Genus: Cypselurus
Species: Hirundichthys oxycephalus
Nama latin ikan terbang adalah Hirundichthys oxycephalus. Di
Jepang, ikan terbang dikenal dengan nama Tobiuo. Di Majene (Sulawesi
Barat), mereka dikenal dengan panggilan ikan tuing-tuing. Ada sekitar 52 spesies
ikan terbang di dunia, beberapa di antaranya memiliki dua pasang sirip
(satu pasang di sekitar dada dan satu pasang di sekitar perut) yang jika
dikembangkan terlihat ikan terbang seperti memiliki empat sayap. Ikan
terbang dengan dua pasang sayap ini disebut dengan istilah biplanes,
sedangkan ikan terbang yang hanya memiliki satu pasang sayap disebut
monoplanes.
MORFOLOGI IKAN TERBANG
artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2012/12/20/ikan-terbang/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Ordo: Beloniformes
Family: Exocoetidae
Genus: Cypselurus
Species: Hirundichthys oxycephalus
ikan terbang monoplanes |
MORFOLOGI IKAN TERBANG
Ikan
terbang memiliki warna kulit biru dengan perut berwarna putih, sirip
dada sangat panjang dan lebar, dan sirip ekor membentuk huruf V. Mata
ikan terbang relatif besar dibanding spesies ikan lainnya. Ikan terbang
memiliki panjang tubuh rata-rata 17 cm, namun sebagian spesies
(California Flying Fish) mampu tumbuh hingga 40 cm.
HABITAT
Ikan
terbang menyukai perairan hangat di laut lepas, seperti Samudera
Hindia, Pasifik dan Atlantik. Di Indonesia, sebagian besar populasi ikan
terbang hidup di perairan Sulawesi, Papua, hingga Flores. Ikan terbang
adalah hewan sosial dan senang hidup berkelompok.
MAKANAN
Ikan terbang makan plankton, crustacea hingga ikan kecil.
TELUR IKAN TERBANG
Telur
ikan terbang lebih dikenal dengan nama tobiko (bahasa Jepang). Tobiko
populer digunakan oleh chef di Jepang dan Amerika dalam tiap
hidangannya, terutama sushi. Tobiko lebih besar dari masago (telur ikan capelin),
tetapi lebih kecil dari ikura (telur ikan salmon). Untuk menambah nilai
estetika dan rasa, tobiko sering dicampur dengan bahan campuran
tertentu. Tobiko hijau memiliki rasa pedas hasil percampuran dengan
wasabi, tobiko hitam didapat dari percampuran dengan tinta cumi-cumi,
tobiko merah didapat dari campuran cabai merah dan tobiko kuning didapat
dari campuran yuzu (sejenis jeruk mandarin) dan jahe. Telur ikan
terbang memiliki tekstur yang crunchy, segar dan tinggi kandungan
protein, vitamin, kolesterol, omega-3, dan omega-6 yang baik untuk
tubuh.
Di
beberapa negara, telur ikan terbang dipercaya memiliki efek seperti
obat dan dapat memperlancar peredaran darah sehingga telur ikan terbang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun dibanding caviar jenis lain,
tobiko relatif tidak terlalu mahal (sekitar Rp 60.000/100 gram).
SIKLUS HIDUP
Meskipun
musim berbiaknya sepanjang tahun, ikan terbang tidak dapat menghasilkan
telur setiap saat. Masa puncak produksi telur ikan terbang adalah
antara Juni-Agustus, dimana sering terjadi upwelling, arus
vertikal yang membawa plankton naik. Dengan jumlah plankton berlimpah,
ikan terbang memiliki persediaan makanan yang cukup untuk mereka dan
keturunannya. Pada musim ini pula, banyak nelayan yang berburu telur
ikan terbang dengan alat berbentuk tabung berbahan rotan dan jerami yang
menjadi media ikan betina meletakkan telur. Telur ini selanjutnya
dibersihkan hingga kadar seratnya kurang dari 20% sebelum bisa
diperjualbelikan. Dengan perburuan ikan terbang dewasa dan juga telur
secara berlebihan menyebabkan populasi ikan terbang terus menyusut
dengan cepat, karena sistem regenerasi mereka terganggu.
Telur
ikan terbang mempunyai benang-benang ikatan (serat) antar telur yang
berfungsi untuk melekat pada substrat yang dijadikan sarangnya. Benda
yang sering dijadikan ikan terbang untuk meletakkan telur-telur mereka
adalah pelepah/daun kelapa yang mengapung atau pada rumput laut Sargasso
(Sargassum fluitans).
Setelah
bertelur dan dibuahi, ikan terbang akan meninggalkan telur mereka dan
telur akan menetas 24-36 jam setelah kawin (biasanya pada malam hari).
Anak-anak ikan terbang berjuang hidup mandiri tanpa pengawasan orang tua
mereka dengan memakan plankton dan menjauhi predator hingga mereka
dewasa. Ikan terbang dapat hidup hingga 5 tahun.
CARA IKAN TERBANG MELAYANG
Kemampuan
mereka melayang di atas permukaan laut adalah salah satu bentuk evolusi
untuk menghindar dari predator. Memanfaatkan bentuk tubuhnya yang
seperti torpedo, ikan terbang mampu berakselerasi dalam air dan mencapai
kecepatan hingga 56km/jam sebelum meluncur ke permukaan.
Setelah
berada di udara, ikan terbang akan mengembangkan sirip dadanya yang
lebar agar tetap melayang dalam waktu yang cukup lama. Perilaku melayang
ikan terbang tidak sama seperti burung yang mengepakkan sayap mereka,
tetapi lebih mirip dengan tupai terbang.
Ikan terbang dapat menembus kecepatan melayang hingga 30km/jam. Saat di
udara, ikan terbang menahan nafas, sama halnya saat kita berenang di
air.
Saat
tubuh mereka mulai turun mendekati permukaan air, ikan terbang akan
menggerakkan ekornya untuk kembali ke posisi yang lebih tinggi sehingga
dapat tetap melayang. Ekor mereka juga dapat digunakan untuk mengubah
haluan/arah. Dengan teknik ini, ikan terbang dapat bertahan di atas
permukaan air hingga 43 detik dan dapat menempuh jarak hingga 400m.
PREDATOR
Predator ikan terbang antara lain ikan mahi-mahi/dolphin fish, mackerel, tuna, swordfish, marlin dan ikan besar lainnya.
Ikan
terbang menyukai cahaya pada malam hari, sehingga mereka mudah
ditangkap oleh nelayan. Ikan terbang banyak di tangkap di Jepang,
Barbados, dan Sulawesi Selatan dan diolah menjadi berbagai bentuk
komoditas (segar, asin, asap, abon, dll).
FOSIL
Fosil ikan terbang tertua ditemukan di Cina pada tahun 2009, diberi nama Potanichthys xingyiensis dengan panjang 1,53m. Diperkirakan ikan terbang ini hidup 235 – 242 juta tahun yang lalu.
artikel ini disalin lengkap dari: https://adearisandi.wordpress.com/2012/12/20/ikan-terbang/
halaman utama website: https://adearisandi.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment