Mineral strontium ditemukan paling banyak di tulang
dan gigi. Jumlah di kedua bagian tubuh tersebut mencapai 99 persen.
Kadarnya dalam tubuh mencapai 300 – 350 miligram. Strantium adalah
mineral yang memiliki kemiripan dengan kalsium.
Keduanya bisa saling menggantikan. Dalam tulang, bentuknya adalah garam
strontium yang memiliki kekuatan sedikit lebih baik dari kalsium.
Strontium diserap oleh tubuh sekitar 20-40 persen dari total yang masuk. Penempatannya stabil dalam jaringan terutama pada tulang dan gigi. Saat jumlahnya berlebih akan dikeluarkan melalui tinja. Mengonsumsi strontium dari bahan alami kemungkinan melindungi tubuh dari kemungkinan paparan stontium dalam wujud radioaktif (Sr 90). Sr 90 merupakan produk sampingan yang muncul karena fisi nuklir. Radioktif ini dapat menurunkan kemampuan tulang mencegah penyerapan kalsium, sehingga strontium alami bisa menjadi penyeimbang.
Strontium hadir dengan berbagai bentuk. Contohnya adalah sebagai strontium karbonat, strontium chloride, strontium sulfat, strontium glukonat dan strontium sitrat. Dalam studi klinis ditemukan, strontium glukonat memiliki tingkat serapan yang paling baik dalam tubuh ketimbang strontium karbonat.
Mineral ini paling sering diresepkan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan tulang. Dalam studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine pada 29 Januari 2004 disebutkan, strontium renelate diketahui menurunkan risiko patah tulang hingga 50 persen.
artikel ini disalin lengkap dari: http://kb.123sehat.com/mineral/strontium/
halaman utama website: http://kb.123sehat.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Strontium diserap oleh tubuh sekitar 20-40 persen dari total yang masuk. Penempatannya stabil dalam jaringan terutama pada tulang dan gigi. Saat jumlahnya berlebih akan dikeluarkan melalui tinja. Mengonsumsi strontium dari bahan alami kemungkinan melindungi tubuh dari kemungkinan paparan stontium dalam wujud radioaktif (Sr 90). Sr 90 merupakan produk sampingan yang muncul karena fisi nuklir. Radioktif ini dapat menurunkan kemampuan tulang mencegah penyerapan kalsium, sehingga strontium alami bisa menjadi penyeimbang.
Strontium hadir dengan berbagai bentuk. Contohnya adalah sebagai strontium karbonat, strontium chloride, strontium sulfat, strontium glukonat dan strontium sitrat. Dalam studi klinis ditemukan, strontium glukonat memiliki tingkat serapan yang paling baik dalam tubuh ketimbang strontium karbonat.
Mineral ini paling sering diresepkan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan tulang. Dalam studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine pada 29 Januari 2004 disebutkan, strontium renelate diketahui menurunkan risiko patah tulang hingga 50 persen.
Sumber Strontium
Strontum ditemukan dari makanan yang ditanam lewat media tanah. Sehingga kadar strontium mungkin berbeda antara satu tempat dengan lainnya. Sebagian besar makanan memiliki kandungan mineral ini. Termasuk, hadir pula dalam makanan air seperti ikan dan hewan air lain. Namun kadarnya bisanya cukup rendah sehingga tidak membuat jumlahnya berlebihan dalam tubuh saat dikonsumsi.Manfaat Strontium
Strontium membantu metabolisme dan kekuatan tulang. Hal ini mencegah seeorang mengalami osteoporosis. Namun peran strontium untuk mencegah kerusakan gigi belum ada pembuktiannya melalui penelitian ilmiah. Meski begitu, strontium membantu memperbaiki struktur sel dan matriks mineral pada tulang dan gigi. Masalah tulang lunak dapat dicegah. Keberadaan strontium non-radioaktif dalam tubuh turut mengurangi penyerapan strontium dalam wujud radioaktif.Kekurangan Strontium
Saat seseorang kekurangan strontium, belum diketahui gejala yang kemungkinan muncul dalam tubuh. Ketiadaan gejala ini tidak ditemukan pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, kekurangan strontium pada umumnya masih aman bagi tubuh. Tapi ada dugaan, kekurangan strontium mungkin berpengaruh pada penurunan pertumbuhan, miskin kalsium yang terjadi di tulang, hingga peningkatan karies gigi.Keracunan Strontium
Kelebihan strontium belum ditemukan efek toksisitasnya terutama untuk jenis strontium alami. Strontium yang tersisa juga akan dibuang secara alami oleh tubuh melalui kotoran buang air besar. Tidak ada nilai rekomendasi harian untuk mineral ini. Mengnsumsi berbagai makanan yang mengandung strontium dapat memasok sekitar 2 miligram per hari.artikel ini disalin lengkap dari: http://kb.123sehat.com/mineral/strontium/
halaman utama website: http://kb.123sehat.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment