"Hantu" dari kedalaman lautan terkuak lewat ekspedisi penelitian di Palung Mariana. "Hantu" itu berupasnailfish, krustasea raksasa, serta lainnya, makhluk-makhluk dengan rupa jauh berbeda dari yang biasa dijumpai di daratan dan perairan dangkal.
Spesies
paling mengejutkan yang dijumpai adalah "ikan hantu" yang hidup pada
kedalaman 8.145 meter di bawah permukaan laut. Spesies tersebut kini
dinobatkan sebagai ikan yang punya habitat paling dalam di Bumi.
"Kami pikir ikan itu adalah snailfish, tetapi penampakannya
sangat aneh," kata Alan Jameison dari Oceanlab di Universioty of
Aberdeen yang terlibat riset, seperti dikutip BBC, Jumat (19/12/2014).
"Ikan itu tampak sangat rapuh, dan saat berenang, ikan itu seperti
memiliki jaringan serupa kertas yang mengapung di belakangnya. Spesies
itu juga punya moncong yang aneh," imbuh Jameison.
"Hantu" itu dijumpai saat para peneliti Hadal Ecosystem Studies
mengirimkan wahana bawah laut tak berawak untuk menyelidiki lingkungan
Palung Mariana antara kedalaman 5.000 hingga 10.600 meter di bawah
permukaan laut.
Menyelidiki
tebing dan lembah, proyek penelitian tersebut merupakan survei bawah
laut paling komprehensif di dunia saat ini. Keragaman hayati dari
kedalaman lautan diambil dengan proses rekaman video selama lebih dari
100 jam.
Tahun 2010 lalu, proyek yang sama berhasil menguak snailfishPseudoliparis amblystomopsis pada
kedalaman 7.703 meter di bawah permukaan laut, dinyatakan sebagai ikan
dengan habitat terdalam. Kini, rekor itu terpecahkan lewat temuan
"hantu" dari kedalaman 8.145 meter.
Para peneliti tidak mengambil spesimen makhluk yang ditemukan, hanya
merekamnya. Dengan demikian, sulit untuk mengonfirmasinya sebagai
spesies baru. Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa spesies itu belum
pernah dijumpai sebelumnya.
Selain ikan hantu, ilmuwan juga menjumpai krustasea raksasa. Makhluk
yang masih sebangsa dengan udang itu begitu besar, mencapai ukuran 30
cm. Padahal, udang hanya berukuran 3-7 cm.
"Kami mendapatkan rekamannya selama lebih dari 20 jam dan kami
mempelajari bagaimana spesies itu berenang, makan, dan mempertahankan
diri dari predator. Mereka menekan umpan, menusuk kepalanya, dan
menegakkan ekor runcingnya ke udara seperti duri," urai Jameison.
Proyek
ini juga menguak fakta geologi baru tentang Palung Mariana. Patricia
Fryer dari University of Hawaii mengungkapkan dalam pertemuan American
Geophysical Union tahun ini bahwa dia menemukan lempeng tektonik yang
belum dikenal sebelumnya.
"Batuan yang kita temukan ternyata berusia 100 juta tahun lebih muda
dari Lempeng Pasifik. Artinya, lempeng yang disubduksi di bawah
Challnger Deep (kedalaman maksimum palung) 100 juta tahun atau lebih
muda dari Lempeng Pasifik," katanya.
Di tepian lempeng, Fryer juga menemukan aktivitas vulkanik pada
kedalaman 5.000 meter. Jika benar, itu akan menjadi aktivitas vulkanik
terdalam di Bumi. Batuan yang merujuk pada aktivitas vulkanik itu
ditutupi oleh gas vulkanik.
"Satu-satunya cara bisa terbentuk seperti itu adalah bila magma secara
instan mendingin ketika keluar dari ventilasi, material yang keluar
bertemu dengan air laut dan langsung membeku," ungkap Fryer.
Banyak vulkanolog beranggapan bahwa letusan eksplosif tidak mungkin
berlangsung pada kedalaman lebih dari 5.000 kilometer. Namun, hasil
penelitian ini menyanggah anggapan tersebut.
artikel ini disalin lengkap dari: http://kosmogama.blogspot.com/2014/12/hantu-dari-laut-dalam-terungkap-lewat.htmlhalaman utama website: http://kosmogama.blogspot.com/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
No comments:
Post a Comment