Danau Toba di Sumatera Utara terbentuk dari ribuan kubik magma yang mengendap di permukaan kerak bumi. Magma yang menumpuk ini membentuk lapisan campuran magma padat dan cair, layaknya pancake. Sekelompok pakar geosains dari Novosibirsk State University, Rusia, dan Postdam Hemholt Centre GFZ German Research Center for Geoscience berhasil meneliti proses pembentukan danau terbesar di Indonesia tersebut. Penelitian ini didasari hipotesis tentang kawah kaldera besar yang terjadi akibat letusan gunung api besar dari masa lalu.
Para peneliti mengungkapkan Danau Toba terbentuk dari letusan Gunung Toba pada 74 ribu tahun lalu. "Letusan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah," ujar Christoph Sens-Schonfelder, anggota penelitian dari GFZ German Research Center for Geoscience, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 3 November 2014. Letusan gunung api raksasa itu memuntahkan magma sebanyak 2.800 kilometer kubik dan memanjang hingga sejauh 80 kilometer. Melalui metode pengukuran seismologi, para peneliti berhasil menyelidiki struktur internal wadah magma di bawah kaldera Toba. Menurut Sens-Schonfelder, kerak bagian tengah Toba merupakan horizontal berlapis. "Di kedalaman 7 kilometer, sebagian besar kerak masih berbahan magma cair," ujarnya. Selama enam bulan, ilmuwan merekam suara seismik yang timbul dari getaran alami dapur magma tersebut. (Baca: Bumi Purba Bagai Neraka) Lapisan gunung api seperti ini juga banyak ditemukan di beberapa negara, antara lain Yellow-Stone-Park di Amerika Serikat, gunung api di Pegunungan Andes, dan kaldera Danau Taupo di Selandia Baru. Temuan ini diklaim mampu membantu memahami penyebab letusan super gunung api purba.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.tempo.co/read/news/2014/11/03/061619295/Danau-Toba-Masih-Mengandung-Magma-Cair
halaman utama website: http://www.tempo.co/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
Para peneliti mengungkapkan Danau Toba terbentuk dari letusan Gunung Toba pada 74 ribu tahun lalu. "Letusan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah," ujar Christoph Sens-Schonfelder, anggota penelitian dari GFZ German Research Center for Geoscience, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 3 November 2014. Letusan gunung api raksasa itu memuntahkan magma sebanyak 2.800 kilometer kubik dan memanjang hingga sejauh 80 kilometer. Melalui metode pengukuran seismologi, para peneliti berhasil menyelidiki struktur internal wadah magma di bawah kaldera Toba. Menurut Sens-Schonfelder, kerak bagian tengah Toba merupakan horizontal berlapis. "Di kedalaman 7 kilometer, sebagian besar kerak masih berbahan magma cair," ujarnya. Selama enam bulan, ilmuwan merekam suara seismik yang timbul dari getaran alami dapur magma tersebut. (Baca: Bumi Purba Bagai Neraka) Lapisan gunung api seperti ini juga banyak ditemukan di beberapa negara, antara lain Yellow-Stone-Park di Amerika Serikat, gunung api di Pegunungan Andes, dan kaldera Danau Taupo di Selandia Baru. Temuan ini diklaim mampu membantu memahami penyebab letusan super gunung api purba.
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.tempo.co/read/news/2014/11/03/061619295/Danau-Toba-Masih-Mengandung-Magma-Cair
halaman utama website: http://www.tempo.co/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
No comments:
Post a Comment