Pada
bahan bakar reaktor nuklir dihasilkan energi dari proses pembelahan inti
atom, biasanya bahan bakar yang digunakan adalah uranium dan plutonium,
tetapi dapat juga digunakan torium. Cadangan torium di bumi lebih banyak
daripada uranium. Torium alam mengandung 100% torium-233, torium ini bukan
merupakan inti dapat belah. Inti torium-233 menjadi uranium-233, setelah
menyerap neutron. Uranium-233 ini merupakan inti dapat belah. Pada
awalnya, torium dicampur pada bahan bakar uranium dan plutonium, kemudian
diperoleh uranium-233 setelah pembakaran di dalam reaktor nuklir. Bahan
bakar bekas diolah ulang untuk diambil uranium-233, setelah itu
uranium-233 dicampur dengan torium alam untuk dijadikan bahan bakar
reaktor. Selain itu sedang dikembangkan penelitian penggunaan unsur
aktinida hasil olah ulang seperti amerisium, neptunium dan lain-lain,
sebagai bahan bakar reaktor pembiak cepat (FBR).
artikel ini disalin lengkap dari: https://www.batan.go.id/ensiklopedi/15/04/01/02/15-04-01-02.html
halaman utama website: https://www.batan.go.id/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
darkofjoker.blogspot.com |
Torium
(Th) merupakan sumber bahan bakar nuklir yang terkandung di alam bersama
dengan uranium, dan cadangannya di bumi lebih banyak dari uranium. Menurut
laporan NEA/IAEA pada tahun 1986, selain India jumlah sumber terindikasi
di dunia sebesar 657.770 ton Th, dan berharga di bawah 80US$ per kg.
Jumlah sumber tambahan diperkirakan adalah 904.420 ton Th untuk jenis 1
dan 862.490 ton Th untuk jenis 2. Selain itu, pasir laut India mengandung
sumber torium sebesar 400.000 ton (Januari 1985).
Torium
digunakan untuk campuran logam ringan tahan panas. Torium belum digunakan
sebagai bahan bakar nuklir, sehingga penelitian tentang batuan torium
masih sedikit.
Torium
alam mengandung 100% torium-232. Umur paro unsur radioaktif ini sekitar
14x109 tahun. Torium-232 tersebut tidak dapat membelah, tetapi
dapat menjadi torium-233 setelah menyerap neutron. Torium-233 menjadi
protoaktinium-233 (Pa-233) setelah meluruhkan beta (b).
Pa-233 mempunyai waktu paro 27 hari, menjadi U-233 setelah melepaskan
beta. U-233 adalah unsur dapat belah dan dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Hal ini sama dengan pembuatan Pu-239 yang dapat belah dari U-238 di
dalam reaktor nuklir. Torium-232 merupakan bahan fertil sama dengan U-238.
Untuk
menggunakan torium sebagai bahan bakar reaktor nuklir, pertama-tama
reaktor nuklir dioperasikan menggunakan bahan bakar plutonium dan uranium
dicampur dengan torium. Dari proses olah ulang bahan bakar bekas diperoleh
U-233, selanjutnya U-233 ini dicampur dengan torium alam digunakan sebagai
bahan bakar dalam reaktor nuklir.
Seperti
ditunjukkan pada Gambar 1, jumlah neutron (h)
yang dihasilkan untuk setiap pembelahan satu inti U-233 pada kisaran
neutron termal lebih besar dibandingkan U-235 dan Pu-239. Hal ini berarti
tidak hanya diperoleh rasio konversi yang tinggi untuk neutron termal,
tetapi juga merupakan keuntungan reaktor pembiak neutron termal yang
menghasilkan U-233 melebihi jumlah bahan bakar (U-233 awal) yang
dikonsumsi.
U-233
melepaskan sinar alpha (a)
dan gamma (g),
dan juga merupakan inti dapat belah. U-233 yang dihasilkan di reaktor
nuklir mengandung U-232 radioaktif dalam jumlah kecil dan melepaskan sinar
gamma energi tinggi pada saat peluruhan. Oleh karena itu dibutuhkan
peralatan seperti tembok perisai sinar gamma dan sinar alpha. Tetapi, di
balik kesulitan penggunaan bahan bakar ini, terdapat juga manfaatnya.
Berikut
ini keunggulan penggunaan bahan bakar torium.
1.
Sumber torium sangat banyak, dan sebagai sumber energi akan
meningkat melebihi penggunaan uranium. Gambar 1 dan Gambar 2 masing-masing
menunjukkan sumber torium dunia dan Amerika.
2.
Nilai h
pada kisaran energi neutron termal untuk U-233 lebih besar daripada U-235
dan Pu-239, sehingga memungkinkan sebagai reaktor pembiak neutron termal
selain sebagai reaktor konversi tinggi.
3.
Bahan bakar torium dapat digunakan dengan tidak merubah dimensi
reaktor saat ini.
4.
Meskipun harga uranium meningkat, pengaruhnya pada daur bahan bakar
nuklir kecil.
5.
U-232 yang terkandung dalam jumlah kecil dalam U-233 melepaskan
sinar gamma energi tinggi, sehingga meskipun penanganannya sulit, tetapi
efektif mencegah penyebaran persenjataan nuklir.
Sampai
saat ini, sudah ada pengalaman penggunaan bahan bakar torium di dalam
reaktor neutron termal, yaitu reaktor gas suhu tinggi dan reaktor natrium
cair. Keunggulan ini telah terbukti setelah dilakukan pengujian di reaktor
Shipping Port (tipe air bertekanan), Amerika dari tahun 1977 sampai tahun
1982.
Selanjutnya,
unsur aktinida seperti amerisium (Am), neptunium (Np) juga diproses olah
ulang sebagai bahan bakar selain plutonium dan uranium. Penelitian dan
pengembangan penggunaan unsur tersebut sebagai bahan bakar FBR makin maju.artikel ini disalin lengkap dari: https://www.batan.go.id/ensiklopedi/15/04/01/02/15-04-01-02.html
halaman utama website: https://www.batan.go.id/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!
No comments:
Post a Comment