Atmosfer bumi tak selalu dipenuhi oksigen murni. Sesekali pasti
tercampur dengan karbon dioksida dan gas lainnya, seperti atmosfer di
Mars dan Venus. Sudah lama diyakini bahwa tanaman dapat
menghasilkan oksigen dari karbon dioksida (CO2) melalui reaksi kimia
fotosintesis. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan pada jurnal Science edisi awal bulan ini menunjukkan kemungkinan terdapat cara lain untuk membuat oksigen dari karbon dioksida, yakni menggunakan sinar ultraviolet.
Cheuk-Yiu Ng, pakar kimia dari University of California Davis, yang juga anggota penelitian, mengatakan sebagian besar tanaman di bumi menghasilkan oksigen. "Tapi, kami curiga bahwa oksigen telah ada sebelum organisme fotosintetik muncul," ujarnya seperti dikutip dari Livescience.com, Jumat, 3 Oktober 2014. Dalam jurnal tersebut, Ng beranggapan bahwa oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen yang bertabrakan dan bergabung pada permukaannya. "O2 bukan berasal dari molekul oksigen yang berpisah dari karbon dioksida," kata dia. Artinya, oksigen terbentuk ketika cahaya memecah CO2. Molekul biasanya terbagi menjadi karbon monoksida (CO) dan atom oksigen (O). (Baca juga: Kapan Oksigen Muncul di Bumi?) Mengutip sebuah teori, karbon dioksida berpotensi ditelanjangi menjadi molekul oksigen (O2) dan karbon (C). "Tapi proses ini tak pernah terdeteksi," kata Ng menambahkan.
Ng dan timnya membangun sebuah alat untuk memisahkan karbon dioksida menggunakan sinar ultraviolet dalam ruang hampa. Perangkat ini terdiri dari dua laser, masing-masing membagi CO2 dan mendeteksi fragmen yang dihasilkan. Saat peneliti menyinari laser pertama ke karbon dioksida, dan laser kedua mendeteksi keberadaan molekul O2 dan atom karbon, keduanya menunjukkan perubahan karbon dioksida menjadi oksigen. "Hanya, persentasenya sekitar lima persen," ujar Ng.
Meskipun kecil, angka itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa proses tersebut menghasilkan oksigen dari CO2 lewat proses non-biologis. Temuan ini mengungkapkan cara oksigen yang memasuki atmosfer bumi dan planet-planet lainnya. Tim peneliti mengklaim temuan ini berhubungan dengan pencarian kehidupan di luar bumi. Artinya, penemuan oksigen di atmosfer planet lain tak otomatis dapat menunjukkan planet tersebut berpenghuni.
Lebih luas, peneliti mengatakan temuan ini dapat memungkinkan membuat oksigen saat berada di ruang hampa atau di planet asing. Tapi, yang pertama harus dilakukan adalah memverifikasi bagaimana reaksi ini dapat terjadi. Tindakan tersebut belum pernah dilakukan karena keterbatasan menciptakan sinar ultraviolet secara intensif. Salah satu caranya dengan akselerator partikel yang disebut sinkroton. Sayangnya, laser di laboratorium Ng 10 ribu sampai 1 juta kali lebih terang daripada sinar sinkroton.
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/10/03/061611769/Cara-Baru-Hasilkan-Oksigen-dari-Sinar-Ultraviolet
Cheuk-Yiu Ng, pakar kimia dari University of California Davis, yang juga anggota penelitian, mengatakan sebagian besar tanaman di bumi menghasilkan oksigen. "Tapi, kami curiga bahwa oksigen telah ada sebelum organisme fotosintetik muncul," ujarnya seperti dikutip dari Livescience.com, Jumat, 3 Oktober 2014. Dalam jurnal tersebut, Ng beranggapan bahwa oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen yang bertabrakan dan bergabung pada permukaannya. "O2 bukan berasal dari molekul oksigen yang berpisah dari karbon dioksida," kata dia. Artinya, oksigen terbentuk ketika cahaya memecah CO2. Molekul biasanya terbagi menjadi karbon monoksida (CO) dan atom oksigen (O). (Baca juga: Kapan Oksigen Muncul di Bumi?) Mengutip sebuah teori, karbon dioksida berpotensi ditelanjangi menjadi molekul oksigen (O2) dan karbon (C). "Tapi proses ini tak pernah terdeteksi," kata Ng menambahkan.
Ng dan timnya membangun sebuah alat untuk memisahkan karbon dioksida menggunakan sinar ultraviolet dalam ruang hampa. Perangkat ini terdiri dari dua laser, masing-masing membagi CO2 dan mendeteksi fragmen yang dihasilkan. Saat peneliti menyinari laser pertama ke karbon dioksida, dan laser kedua mendeteksi keberadaan molekul O2 dan atom karbon, keduanya menunjukkan perubahan karbon dioksida menjadi oksigen. "Hanya, persentasenya sekitar lima persen," ujar Ng.
Meskipun kecil, angka itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa proses tersebut menghasilkan oksigen dari CO2 lewat proses non-biologis. Temuan ini mengungkapkan cara oksigen yang memasuki atmosfer bumi dan planet-planet lainnya. Tim peneliti mengklaim temuan ini berhubungan dengan pencarian kehidupan di luar bumi. Artinya, penemuan oksigen di atmosfer planet lain tak otomatis dapat menunjukkan planet tersebut berpenghuni.
Lebih luas, peneliti mengatakan temuan ini dapat memungkinkan membuat oksigen saat berada di ruang hampa atau di planet asing. Tapi, yang pertama harus dilakukan adalah memverifikasi bagaimana reaksi ini dapat terjadi. Tindakan tersebut belum pernah dilakukan karena keterbatasan menciptakan sinar ultraviolet secara intensif. Salah satu caranya dengan akselerator partikel yang disebut sinkroton. Sayangnya, laser di laboratorium Ng 10 ribu sampai 1 juta kali lebih terang daripada sinar sinkroton.
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/10/03/061611769/Cara-Baru-Hasilkan-Oksigen-dari-Sinar-Ultraviolet
No comments:
Post a Comment