Sebuah spesies baru amfibi tak berkaki yang menyerupai cacing tanah
raksasa atau ular telah ditemukan di daerah terpencil tetapi terancam di
hutan hujan Kamboja.
Makhluk abu-coklat yang disebut Ichthyophis cardamomensis, ditemukan di barat daya Pegunungan Cardamom, Kamboja, sebuah area yang terancam kehilangan habitat, menurut Fauna dan Flora International (FFI).
Spesies baru ini sering disangka ular, karena spesies yang lebih besar dikenal dapat tumbuh hingga 1,5 meter.
Penemuan ini telah dikonfirmasi oleh para ilmuwan awal bulan ini seperti yang dikatakan oleh kepala FFI Kamboja, herpetologis Neang Thy.
"Penemuan ini penting untuk menunjukkan bahwa banyak keanekaragaman hayati Kamboja yang masih belum diketahui dan dipelajari oleh ilmu pengetahuan, dan banyak daerah lainnya yang perlu dilakukan pencarian" kata Thy yang telah meneliti amfibi dan reptil sejak tahun 2003, kepada AFP.
Makhluk ini adalah Caecilian - sebuah Ordo dari amfibi yang terlihat seperti ular atau cacing tanah dan umumnya ditemukan di bawah tanah.
Setelah kubu rezim Khmer Merah digulingkan, Pegunungan Cardamom diketahui adalah rumah bagi berbagai spesies langka, termasuk gajah Asia, namun daerah tersebut menghadapi deforestasi yang meluas. Konservasionis memperingatkan bahwa pembalakan liar dan perusakan habitat lainnya bisa berarti spesies baru ini akan punah tak lama setelah penemuan.
Hutan di Pegunungan Cardamom adalah beberapa daerah terbesar yang tersisa dan menjadi habitat lebih dari 80 spesies yang terancam, termasuk gajah Asia dan Gaur.
Thy mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, keragaman amfibi dan reptil di wilayah Cardamom telah terungkap, termasuk katak, kura-kura, kadal dan buaya.
"Kami masih melakukan studi mengenai daerah ini dan hewan di dalamnya, karena ini adalah wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Khmer Merah dan tertutup untuk penelitian sampai tahun 1990-an," katanya.
Wilayah Cardamon berada di bawah ancaman dari penebangan, konsesi lahan, dan perusakan habitat lainnya, sehingga spesies-spesies baru yang ditemukan, termasuk Caecilia baru, adalah bahwa mereka dapat ditemukan dan kemudian punah satu tahun berikutnya.
Caecilian memiliki peran berharga dalam ekosistem daerah tropis dan subtropis, termasuk menjadi sumber makanan bagi ular pipa ekor merah (Cylindrophis ruffus). Caecilian makan invertebrata, seperti cacing tanah, semut dan rayap.
Makhluk abu-coklat yang disebut Ichthyophis cardamomensis, ditemukan di barat daya Pegunungan Cardamom, Kamboja, sebuah area yang terancam kehilangan habitat, menurut Fauna dan Flora International (FFI).
Spesies baru ini sering disangka ular, karena spesies yang lebih besar dikenal dapat tumbuh hingga 1,5 meter.
Penemuan ini telah dikonfirmasi oleh para ilmuwan awal bulan ini seperti yang dikatakan oleh kepala FFI Kamboja, herpetologis Neang Thy.
"Penemuan ini penting untuk menunjukkan bahwa banyak keanekaragaman hayati Kamboja yang masih belum diketahui dan dipelajari oleh ilmu pengetahuan, dan banyak daerah lainnya yang perlu dilakukan pencarian" kata Thy yang telah meneliti amfibi dan reptil sejak tahun 2003, kepada AFP.
Makhluk ini adalah Caecilian - sebuah Ordo dari amfibi yang terlihat seperti ular atau cacing tanah dan umumnya ditemukan di bawah tanah.
Setelah kubu rezim Khmer Merah digulingkan, Pegunungan Cardamom diketahui adalah rumah bagi berbagai spesies langka, termasuk gajah Asia, namun daerah tersebut menghadapi deforestasi yang meluas. Konservasionis memperingatkan bahwa pembalakan liar dan perusakan habitat lainnya bisa berarti spesies baru ini akan punah tak lama setelah penemuan.
Hutan di Pegunungan Cardamom adalah beberapa daerah terbesar yang tersisa dan menjadi habitat lebih dari 80 spesies yang terancam, termasuk gajah Asia dan Gaur.
Thy mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, keragaman amfibi dan reptil di wilayah Cardamom telah terungkap, termasuk katak, kura-kura, kadal dan buaya.
"Kami masih melakukan studi mengenai daerah ini dan hewan di dalamnya, karena ini adalah wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Khmer Merah dan tertutup untuk penelitian sampai tahun 1990-an," katanya.
Wilayah Cardamon berada di bawah ancaman dari penebangan, konsesi lahan, dan perusakan habitat lainnya, sehingga spesies-spesies baru yang ditemukan, termasuk Caecilia baru, adalah bahwa mereka dapat ditemukan dan kemudian punah satu tahun berikutnya.
Caecilian memiliki peran berharga dalam ekosistem daerah tropis dan subtropis, termasuk menjadi sumber makanan bagi ular pipa ekor merah (Cylindrophis ruffus). Caecilian makan invertebrata, seperti cacing tanah, semut dan rayap.
No comments:
Post a Comment