Kromosom
berasal dari kedua orang tua, terdapat di sel telur yang baru saja
dibuahi di rahim ibu. Sel-sel ini mulai membelah dengan cepat, dan
sel-sel yang baru terbentuk berdiferensiasi selagi sel-sel tersebut
terus membelah. Sel-sel ini mulai memikul tugas-tugas yang berbeda dan
mencapai bagian-bagian tubuh dimana mereka seharusnya berada.
Demikianlah, alih-alih tetap menjadi gumpalan daging yang tersusun dari
sel-sel yang sama, beberapa dari sel-sel tersebut berubah menjadi,
contohnya sel-sel mata atau sel-sel lainnya menjadi sel-sel jantung dan
pergi menuju tempatnya masing-masing. Contoh lainnya adalah bila sel-sel
tersebut adalah sel-sel kulit, maka ia akan membungkus tubuh.
Selama
tahap pembelahan ini, sel-sel bekerja dan bekerjasama sangat erat dan
cermat seperti sebuah tim kerja yang sangat baik. Masing-masing sel
peduli akan keseluruhan rencana dan bekerja dalam kondisi kerjasama dan
komunikasi. Bagaimanakah tatanan dan koordinasi yang sedemikian maju itu
terjadi?
Jawaban
atas pertanyaan ini sangat jelas, yakni: Makhluk hidup diciptakan
dengan sempurna dan ketrampilan serta kuasa pada penciptaannya adalah
milik Allah yang Maha Kuasa. Pada salah satu ayat dalam Al Qur’an, Allah
menyebutkan:
“Dia
menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan
dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembalimu.” (Surat at-Taghabun: 3)
Bagaimanakah
sel-sel mengetahui kemana mereka akan menuju? Organ mana sajakah yang
mereka akan menjadi bagiannya, dan apa sajakah yang akan mereka lakukan
disana?
Bagaimanakah mereka berinteraksi dengan sel-sel lainnya dengan demikian selarasnya?
Protein Dihasilkan dalam Berbagai Macam Bentuk untuk Sel-sel yang Berbeda
Sementara
embrio berkembang di dalam rahim wanita, DNA yang akan menyusun mata
embrio tersebut akan hanya membuat protein yang berkaitan dengan mata.
Dengan cara yang sama, untaian DNA yang menyusun otak embrio hanya
menghasilkan protein yang berkaitan dengan otak.
Hal
pentingnya adalah sebagai berikut: DNA sel apa pun di tubuh—apakah itu
sel tulang, sel hati, mau pun sel ginjal—mengandung semua informasi yang
menyusun semua organ manusia. Akan tetapi, hanya protein terkait yang
dihasilkan. Dengan kata lain, pada setiap sel terdapat informasi yang
berkaitan dengan semua organ di dalam tubuh, namun tidak semua protein
dibuat. Hanya protein yang menyangkut organ terkait yang dibuat. Untuk
itu, histon, yang merupakan protein khusus, menyelubungi DNA untuk
mencegahnya membuat protein yang tidak diperlukan. Kini salah satu
rahasia terbesar yang menakjubkan para ilmuwan adalah bagaimana histon
pada sel mengetahui gen-gen mana yang harus dihambat dan mana yang
dibiarkan terus bekerja. Hal ini disebabkan karena protein adalah juga
molekul yang tersusun dari atom-atom yang tidak hidup. Hal ini merupakan
bukti bahwa atom-atom yang tidak memiliki kesadaran dan tidak memiliki
kecerdasan tidak akan mampu membuat ciptaan yang hebat tersebut
terwujud.
Koordinasi
selama proses pembangunan sel-sel dipastikan dengan molekul DNA yang
sama sekali tidak memiliki kecerdasan dan kesadaran.
DNA
itu sendiri bukanlah merupakan ahli biokimia atau pun sebuah komputer
super yang mampu menyelesaikan triliunan hitungan per detik. DNA hanya
merupakan sebuah molekul yang tersusun dari karbon, fosfat, nitrogen,
hidrogen, dan oksigen.
Sekarang,
mari berpikir; setiap masing-masing sel yang membelah mengandung semua
informasi genetik dalam seorang manusia. Artinya, setiap sel sebenarnya
memiliki kemampuan untuk membuat otot jantung, sel darah merah, ataupun
jaringan lainnya dalam tubuh. Walaupun setiap sel memiliki DNA, pada
tahap-tahap perkembangan yang berbeda, hanya beberapa gen yang menjadi
aktif di organ-organ yang berbeda. Sebagai contoh, pembentukan ginjal
dan kode-kode fungsinya terdapat pada setiap sel; namun selama proses
perkembangan hanya gen-gen yang terkait akan menjadi aktif pada organ
ini pada beberapa waktu khusus.
Siapa
yang memerintahkan sel untuk membelah dan terspesialisasi pada
tugas-tugas yang berbeda selama pembelahan itu? Selanjutnya,
bagaimanakah sel-sel memiliki indera untuk mematuhi perintah tersebut?
Bagaimanakah mereka bekerja dengan disiplin dan organisasi seperti itu?
Jelaslah bahwa tidak satupun dari hal-hal ini merupakan tatanan acak
yang muncul secara kebetulan. Mereka semua ada atas kuasa Tuhan kita. (Surat as-Sajda:5)
Kesempurnaan
Ciptaan Manusia tidak Terbatas Hanya pada Sel yang Terwujud pada Tempat
dan Waktu yang Tepat dan Mengaktifkan Gen yang Tepat
Sel-sel
juga harus terdapat pada tahap yang tepat dari kehidupan dalam jumlah
yang akurat. Beberapa gen “pemeliharaan” bekerja di semua sel hampir
sepanjang waktu. Gen-gen lainnya berfungsi selama beberapa jam saja
kemudian mengalami mode siaga hingga tugas berikutnya. Sebagai contoh,
selama periode menyusui, produksi air susu dipercepat oleh sejumlah gen.
Informasi yang tersedia diaktivasi pada waktu yang tepat, dalam jumlah
yang tepat dan pada lokasi yang semestinya. Para evolusionis berupaya
untuk menjelaskan penggunaan jutaan informasi yang sedemikian terencana,
penuh kesadaran, terhitung, dan rasional yang terdapat di DNA sebagai
sebuah “kebetulan”. Akan tetapi, menjuluki peristiwa-peristiwa yang
sangat terencana dan terorganisasi yang terjadi pada tingkat mikroskopik
sebagai sebuah kebetulan adalah sebuah pernyataan yang tidak masuk
akal. Sesungguhnya para evolusionis juga mengakui bahwa mereka masih
belum mampu memberikan penjelasan mengenai diferensiasi sel-sel ini dan
pembagian tugas-tugas yang sempurna pada sel-sel. Seorang ahli
mikrobiologi evolusionis Ali Demirsoy mengakui kenyataan ini sebagai
berikut:
“Bahwa
banyak kelompok-kelompok sel dengan struktur dan fungsi yang berbeda
terwujud dari sebuah sel telur yang dibuahi belum dapat dijelaskan
dengan memuaskan sejauh ini” (Ali Demirsoy, Heritage and Evolution,
Penerbit Meteksan, Ankara, 1984, hal 158)
Jelaslah
bahwa semua peristiwa-peristiwa luar biasa ini tidaklah mungkin
dihasilkan oleh suatu kebetulan atau dibuat oleh sel itu sendiri. Maka
milik Siapakah kuasa dan kecerdasan yang mengatur semua peristiwa ini
dan menciptakannya untuk tujuan khusus? Ada satu jawaban untuk
pertanyaan ini: yakni Tuhan kita, yang dengan Kasih tak terbatas,
menciptakan manusia dalam bentuknya yang sempurna kini dan terus-menerus
memberkahinya dengan karunia yang tak terbatas. Dalam satu ayat pada Al
Qur’an, Allah menyatakan:
“Dan
Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah tidaklah kamu
dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (Surat Ibrahim:34)
No comments:
Post a Comment