Setiap tahun 20.000 sampai 40.000 gunung es lahir dari gletser di
Greenland dan terbawa oleh arus ke Atlantik Utara di mana mereka
mengancam kapal dan instalasi minyak lepas pantai Newfoundland.
Sebuah gunung es dengan berat jutaan ton, tidak hanya menabrak benda-benda yang menghalangi jalannya, tapi juga berpotensi mengiris lambung baja dan menyebabkan kerusakan yang tak bisa diperbaiki pada rig minyak lepas pantai. Sebuah kapal dapat mengubah arah untuk menghindari tabrakan dengan gunung es, tapi sebuah rig minyak tak dapat melakukannya, sebuah rig minyak hanya dapat tetap diam menonton dengan ngeri saat sepuluh juta ton gunung es tampak mendekat.
Untuk menghindari ancaman gunung es, rig minyak menyewa kontraktor manajemen es independen yang bertugas untuk memantau pergerakan gunung es di sekitar platform minyak. Ketika gunung es tertentu ditemukan bergerak mengarah ke aset lepas pantai, operator-operator yang disiagakan langsung dikirim untuk menarik gunung es nakal tersebut keluar dari bahaya.
Setelah tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, yang menabrak setengah juta ton gunung es di 400 km sebelah selatan dari Newfoundland, konsorsium Amerika Utara dan negara-negara Eropa mendirikan International Ice Patrol ( IIP ) untuk mencegah tragedi tersebut terulang kembali. Dengan menggunakan data dari satelit dan teknologi radar dan pesawat pengintai, IIP memasok informasi kepada masyarakat maritim tentang keberadaan gunung es yang berpotensi merepotkan dan jalur aman untuk perjalanan. Kontraktor manajemen es menggunakan data ini untuk mengidentifikasi bergs yang mungkin hanyut ke daerah bahaya. Ketika sebuah gunung es ditemukan mengambang terlalu dekat dengan platform laut kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dikerahkan untuk menarik gunung es pergi menjauh.
Untuk menarik gunung es, kapal menggunakan polypropylene towropes yang berdiameter delapan inci, dan panjang sepotongnya hingga 400 meter. Tali tersebut dilingkarkan ke gunung es oleh kapal. Ketika kapal selesai mengelilingi gunung es, tali dipasang ke kabel derek yang berdiameter tiga inci. Jarak antara 800 sampai 2.000 meter tetap dipertahankan antara kapal dan gunung es ketika sedang diderek. Gunung es dapat membalik ketika ditarik dan beberapa telah menyembunyikan proyeksi bawah laut yang menyebabkan gelombang besar ketika gunung es membalik.
Karena berat dan besarnya es, penarik dapat memakan waktu hingga tiga hari dan kapal mungkin perlu sepuluh jam untuk mencapai kecepatan satu knot. Gunung es tidak ditarik jauh, tapi hanya ditarik ke jarak yang cukup sehingga arus akan membawanya dengan aman melewati rig.
Kapal penarik juga dilengkapi dengan meriam air yang kuat untuk mendorong gunung es yang tidak dapat ditarik. Maersk Placentia tow boat memiliki meriam air yang menyemprot 3.200 liter per jam melalui nozzle lima inci dengan gaya yang bisa mendorong kapal ke belakang hingga kecepataan tiga knot.
Iceberg towing adalah hal yang biasa di Arktik dekat rig minyak. Beberapa kontraktor manajemen es secara teratur berurusan dengan 70 sampai 100 gunung es setiap tahun.
Sebuah gunung es dengan berat jutaan ton, tidak hanya menabrak benda-benda yang menghalangi jalannya, tapi juga berpotensi mengiris lambung baja dan menyebabkan kerusakan yang tak bisa diperbaiki pada rig minyak lepas pantai. Sebuah kapal dapat mengubah arah untuk menghindari tabrakan dengan gunung es, tapi sebuah rig minyak tak dapat melakukannya, sebuah rig minyak hanya dapat tetap diam menonton dengan ngeri saat sepuluh juta ton gunung es tampak mendekat.
Untuk menghindari ancaman gunung es, rig minyak menyewa kontraktor manajemen es independen yang bertugas untuk memantau pergerakan gunung es di sekitar platform minyak. Ketika gunung es tertentu ditemukan bergerak mengarah ke aset lepas pantai, operator-operator yang disiagakan langsung dikirim untuk menarik gunung es nakal tersebut keluar dari bahaya.
Setelah tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, yang menabrak setengah juta ton gunung es di 400 km sebelah selatan dari Newfoundland, konsorsium Amerika Utara dan negara-negara Eropa mendirikan International Ice Patrol ( IIP ) untuk mencegah tragedi tersebut terulang kembali. Dengan menggunakan data dari satelit dan teknologi radar dan pesawat pengintai, IIP memasok informasi kepada masyarakat maritim tentang keberadaan gunung es yang berpotensi merepotkan dan jalur aman untuk perjalanan. Kontraktor manajemen es menggunakan data ini untuk mengidentifikasi bergs yang mungkin hanyut ke daerah bahaya. Ketika sebuah gunung es ditemukan mengambang terlalu dekat dengan platform laut kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dikerahkan untuk menarik gunung es pergi menjauh.
Untuk menarik gunung es, kapal menggunakan polypropylene towropes yang berdiameter delapan inci, dan panjang sepotongnya hingga 400 meter. Tali tersebut dilingkarkan ke gunung es oleh kapal. Ketika kapal selesai mengelilingi gunung es, tali dipasang ke kabel derek yang berdiameter tiga inci. Jarak antara 800 sampai 2.000 meter tetap dipertahankan antara kapal dan gunung es ketika sedang diderek. Gunung es dapat membalik ketika ditarik dan beberapa telah menyembunyikan proyeksi bawah laut yang menyebabkan gelombang besar ketika gunung es membalik.
Karena berat dan besarnya es, penarik dapat memakan waktu hingga tiga hari dan kapal mungkin perlu sepuluh jam untuk mencapai kecepatan satu knot. Gunung es tidak ditarik jauh, tapi hanya ditarik ke jarak yang cukup sehingga arus akan membawanya dengan aman melewati rig.
Kapal penarik juga dilengkapi dengan meriam air yang kuat untuk mendorong gunung es yang tidak dapat ditarik. Maersk Placentia tow boat memiliki meriam air yang menyemprot 3.200 liter per jam melalui nozzle lima inci dengan gaya yang bisa mendorong kapal ke belakang hingga kecepataan tiga knot.
Iceberg towing adalah hal yang biasa di Arktik dekat rig minyak. Beberapa kontraktor manajemen es secara teratur berurusan dengan 70 sampai 100 gunung es setiap tahun.
No comments:
Post a Comment