Hanya dua puluh kilometer di utara air terjun Iguazu, di sepanjang
perbatasan antara Brasil dan Paraguay, terletak keajaiban alam lainnya
yang bahkan lebih spektakuler daripada Iguazu, yang disebut
Air Terjun Guaira atau
Seven Falls
(Sete Quedas dalam bahasa Portugis). Air Terjun Guaira adalah
serangkaian 18 air terjun besar di Sungai Paraná terletak pada titik di
mana sungai dipaksa mengalir melalui ngarai sempit.
Pada kepala air terjun, sungai menyempit tiba-tiba dari lebar sekitar
380 meter menjadi sekitar 60 meter, menciptakan salah satu air terjun
yang paling kuat di bumi dengan laju alir dua kali lipat dari air terjun
Niagara. Air yang jatuh menghantam batuan menciptakan suara yang
memekakkan telinga yang bisa didengar dari jarak 30 km jauhnya.
Bertahun-tahun, air terjun guaira telah menjadi daya tarik wisata dan
menjadi favorit di antara penduduk setempat, sampai tahun 1982 ketika
militer Brasil meledakkan bebatuan di mana air jatuh untuk menciptakan
reservoir bagi bendungan Itaipu (Itaipu Dam) yang baru dibangun.
Itaipu Dam adalah pembangkit listrik tenaga air yang terbesar yang
beroperasi dalam hal produksi energi tahunan, menghasilkan hampir 100
Tera Watt Jam listrik setiap tahunnya, yang menyumbang 75% dari listrik
yang dikonsumsi oleh Paraguay dan 17% dari yang dikonsumsi oleh Brazil.
Untuk membangun bendungan besar seperti Itaipu, maka beberapa
pengorbanan harus dibuat, dan salah satunya adalah membanjiri dan
menenggelamkan air terjun Guaira.
Selama sebulan sebelum guaira ditenggelamkan, ribuan wisatawan
berbondong-bondong ke daerah itu untuk melihat air terjun untuk terakhir
kalinya. Ketika sekelompok wisatawan yang antusias berjalan di atas
jembatan gantung yang melintasi sungai parana di area Guaira, jembatan
gantung tersebut runtuh karena kelebihan beban dan mengakibatkan
kematian 32 orang.