Partikel baru yang terdiri dari lima buah quark (tepatnya empat quark dan satu anti-quark)
 berhasil ditemukan setelah eksistensinya berhasil dikonfirmasi oleh 
lima eksperimen terpisah di seluruh dunia. Adalah kelompok fisikawan 
yang bekerja di laboratorium SPRING-8 di Osaka, Jepang, yang pertama 
kali mengamati partikel bermassa 1,54 giga elektronvolt (sekitar satu 
setengah kali massa proton) ini. Hasil penemuan mereka dipublikasikan di
 Physical Review Letters, salah satu jurnal fisika ternama di 
Amerika, bulan lalu. Tidak begitu lama, eksperimen tersebut berhasil 
dikonfirmasi oleh kolaborasi penelitian DIANA di Rusia serta kolaborasi 
CLAS di Jefferson Lab, Virginia, USA. Terakhir, kolaborasi penelitian 
HERMES di laboratorium DESY di Hamburg, Jerman, dan kolaborasi SAPHIR di
 Bonn, Jerman, juga melaporkan hal yang sama. Bulan lalu BBC online 
serta harian USA Today juga memuat berita mengejutkan ini.
Saking barunya, nama partikel yang 
bermuatan sama dengan positron ini pun masih belum disepakati. Sebagian 
fisikawan masih menyebutnya sebagai partikel Z+, 
sementara akhir-akhir ini kebanyakan menyatakannya sebagai Theta+ atau 
partikel eksotik pentaquark (lima quark). Meski tidak dilarang oleh 
Model Standar yang secara resmi dianut oleh semua fisikawan, keberadaan 
partikel pentaquark selama ini sulit dideteksi. Namun, kemajuan pesat di
 dunia akselerator serta semakin canggihnya detektor partikel saat kini 
mengakhiri perburuan partikel yang telah diramalkan sejak sekitar 30 
tahun lalu. Penemuan ini tentu saja memiliki konsekuensi serius pada 
pandangan umat manusia terhadap alam semesta, karena selama ini quark 
yang merupakan bahan dasar penyusun jagad raya diketahui hanya dapat 
membentuk partikel sub-atomik dalam kombinasi  dua atau tiga quark saja.
Apakah Quark Itu?
Semula quark diramalkan oleh Murray 
Gell-mann dan George Zweig sebagai partikel fundamental pada tahun 1964.
 Nama quark dipilih oleh Gell-Mann. Nama ini muncul dalam novel karya 
James Joyce berjudul Finnegan’s Wake pada satu kalimat : “three quarks 
for Muster Mark”.  Ide ini sangat revolusioner karena memperkenalkan 
sub-partikel  baru yang bermuatan +2/3 dan -1/3 muatan proton. Namun 
pada mulanya ia hanya dianggap sebagai partikel fiksi matematik karena 
quark tidak pernah berada dalam keadaan bebas. Quark hanya dapat hidup 
di dalam partikel-partikel subatomik seperti proton, netron, atau pion. 
Gaya kuat yang mengikat quark di dalam partikel tersebut akan bertambah 
besar jika kita ingin mengeluarkannya. Meski demikian, hasil-hasil 
eksperimen selama hampir 40 tahun terakhir telah memperlihatkan bahwa 
keberadaan quark bukan lagi hal yang mustahil.
Hingga saat ini telah dikenal enam jenis
 quark yang diberi nama up, down, strange, charm, bottom, dan top (u, d,
 s, c, b dan t). Bersama-sama dengan lepton dan partikel interaksi 
(gauge-boson), ke-enam jenis quark tersebut menyusun jagad raya yang 
kita tempati ini, termasuk diri kita sendiri. Dua quark yang paling 
ringan adalah quark up dan down. Keduanya merupakan konsituen proton dan
 netron yang membangun mayoritas isi jagad raya.
Quark jenis ketiga disebut quark strange
 (aneh) karena quark ini selalu terdapat pada partikel-partikel yang 
memiliki bilangan keanehan seperti kaon dan hyperon.
Pada tahun 1974 di pusat akselerator 
linier Stanford (SLAC) ditemukan quark charm di dalam suatu partikel 
baru yang disebut Psi. Secara simultan di laboratorium nasional 
Brookhaven quark jenis ini ditemukan dalam partikel yang mereka sebut 
sebagai J. Partikel yang kini dikenal sebagai partikel J/\Psi ini  
adalah kombinasi dari quark charm dan anti-charm (cc).
Quark jenis kelima adalah beauty atau 
bottom yang pertama kali teridentifikasi di laboratorium nasional Fermi 
(Fermilab) pada tahun 1977.  Di tempat yang sama pada tahun 1995 
ditemukan quark jenis terakhir yang diberi nama top atau truth. Jenis 
ini merupakan quark yang paling masif, beratnya sekitar 190 kali berat 
sebuah proton.
Partikel eksotik pentaquark disusun oleh
 dua quark up, dua quark down, serta satu quark anti-strange. Kombinasi 
uudds ini menghasilkan muatan yang sama dengan muatan proton, namun 
memiliki bilangan keanehan satu, serta identik dengan sistem partikel 
kaon positif dan netron K+n . Tidaklah 
mengherankan, jika dalam publikasi mereka, kolaborasi SPRING-8 
menyatakan bahwa penemuan mereka dapat diterjemahkan sebagai sistem 
quark uudds atau sistem partikel K+n.
Penemuan Partikel Pentaquark
Di laboratorium SPRING-8 partikel 
pentaquark diamati melalui rangkaian percobaan sebagai berikut. Seberkas
 sinar laser dihamburkan pada berkas elektron yang memiliki energi 8 
giga elektronvolt yang bersirkulasi dalam sebuah sinkrotron. Hamburan 
ini menghasilkan foton dengan energi cukup tinggi yang selanjutnya 
ditumbukkan pada sebuah target berisi karbon. Hasil dari tumbukan ini 
adalah kaon bermuatan negatif, proton, partikel pentaquark yang dalam 
waktu yang cukup singkat (antara 10 – 20 detik) akan meluruh menjadi 
sebuah kaon bermuatan positif dan sebuah netron, serta sisa-sisa 
tumbukan lainnya. Semua partikel yang dihasilkan ditangkap oleh detektor
 seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Keberadaan partikel pentaquark 
ditunjukkan oleh suatu peak (puncak) pada distribusi spektrum 
massa yang hilang di dalam proses. Fenomena ini sering dijumpai pada 
kasus penelitian partikel resonansi baryon, namun lebar dari peak pada 
kasus pentaquark jauh lebih kecil dibandingkan dengan partikel 
resonansi. Pada kasus pentaquark lebar peak hanya sekitar 20 mega 
elektronvolt, sedangkan untuk resonansi baryon dapat mencapai 500 mega 
elektronvolt. Konsekuensinya, partikel pentaquark dapat hidup lebih lama
 (10 – 20 detik) dibandingkan dengan partikel resonansi baryon (sekitar 
10-10 detik).
Proses produksi partikel eksotik pentaquark pada laboratorium SPRING-8, Osaka, Jepang
Di laboratorium Jefferson, Virginia, para eksperimentator menggunakan foton hasil proses bremstrahlung
 dari berkas elektron berenergi kinetik tinggi. Foton tersebut 
ditembakkan pada target yang berupa deuteron. Hasil tumbukan ini adalah 
sebuah proton, kaon  bermuatan negatif, serta partikel pentaquark. 
Seperti pada kasus sebelumnya, partikel pentaquark akan segera meluruh 
dan dideteksi oleh detektor CLAS. Proses ini dilukiskan pada gambar 2 
yang jelas lebih sederhana dibandingkan dengan proses sebelumnya. Dalam 
kasus ini keberadaan partikel pentaquark ditunjukkan oleh suatu peak pada distribusi massa invarian sistem partikel K+n .
Proses produksi partikel pentaquark pada laboratorium Jefferson, Virginia, USA
Saat ini, topik penelitian partikel 
pentaquark merupakan topik yang sangat “panas”. Puluhan paper hasil 
penelitian teoretis segera muncul dalam waktu singkat setelah eksperimen
 pertama dikonfirmasi. Beberapa eksperimen untuk memproduksi partikel 
ini juga telah diusulkan, yaitu melalui tumbukan antara kaon dan 
nukleon, foton dengan proton, dan lain-lain.
artikel ini disalin lengkap dari: http://fisikazone.com/penemuan-partikel-eksotik-pentaquark/
halaman utama website: http://fisikazone.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment